STATUS PENGELOLAAN IKAN TERI DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM DI PERAIRAN PANTAI BARAT SUMATERA UTARA BERBASIS PENDARATAN BAGAN TANCAP

  • Zakyatul Muna Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan, Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli, Tapanuli Tengah, Indonesia
  • Herman Sarumaha Program Studi Akuakultur, Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli, Tapanuli Tengah, Indonesia
  • Muhammad Aidil Huda Program Studi Akuakultur, Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli, Tapanuli Tengah, Indonesia
  • Ricky Winrison Fuah Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia
  • Moch. Ricky Dariansyah Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Universitas Darma Persada, Jakarta, Indonesia

Abstract

Penangkapan ikan teri yang terus menerus dilakukan secara intens oleh nelayan bagan di Sibolga dan Tapanuli Tengah dengan tanpa adanya pengelolaan dan pengaturan yang baik, akan menimbulkan akibat yang kurang baik kedepannya khususnya pada keberlanjutan sumberdaya perikanan ikan teri itu sendiri. Salah satu solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi timbulnya permasalahan seperti yang disebutkan di atas adalah dengan melakukan pengelolaan terhadap sumberdaya ikan teri, sehingga kedepannya tetap berkelanjutan. Salah satu métode yang paling banyak digunakan untuk pengelolaan adalah menggunakan métode EAFM (Ecosystem Approach to Fisheries Management). Mengevaluasi status pengelolaan dan merumuskan tindakan aksi pengelolaan untuk sumberdaya ikan teri di Sibolga dan Tapanuli Tengah menjadi tujuan yang ingin dicapai. Kelurahan Hajoran, Kelurahan Muara Nibong, Kelurahan Lubuk Tukko, dan Desa Mela I merupakan lokasi penelitian berlangsung. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik survei secara langsung di lapangan. Baik purposive maupun accidental sampling adalah metode pengambilan sampel. Metode EAFM digunakan untuk analisis. Pengelolaan sumber daya ikan teri yang bergantung pada alat tangkap bagan tancap di Sibolga dan Tapanuli Tengah termasuk dalam kategori "baik", yang berarti bahwa mereka harus digunakan dengan hati-hati. Tindakan pengelolaan harus diperbaiki untuk beberapa nilai indikator, seperti penurunan tren CPUE. Untuk mengontrol upaya penangkapan bagan tancap, disarankan untuk mengatur jumlah alat tangkap dan membatasi kuota penangkapan. Karena banyaknya yuwana yang tertangkap dan pecahnya jarak, perlu diterapkan sistem buka tutup (open close system) pada musim tertentu dan mengatur jarak penempatan bagan tancap.

Kata kunci: bagan tancap, EAFM, ikan teri, Sibolga-Tapanuli Tengah

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-08-01
Section
Articles