PEMANFAATAN EKSTRAK BATANG PISANG SEBAGAI PEMBIUS UNTUK MENSEPARASI NILA

  • Gondo Puspito Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Mustaruddin Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Mega Kusuma Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Retno Muninggar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Mokhamad Dahri Iskandar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Tri Nanda Citra Bangun Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia

Abstract

Penelitian ditujukan untuk menentukan konsentrasi pembius ekstrak batang pisang yang dapat membius nila (Oreochormis niloticus). Indikator keberhasilannya didasarkan atas waktu kolaps tercepat dan waktu pulih terlama. Sebanyak 29 ikan belum layak konsumsi berukuran panjang total antara 12,6-18,5 cm dan 25 ikan layak konsumsi (18,6-24,5 cm) dijadikan sebagai sampel penelitian. Pembiusan difokuskan terutama pada ikan belum layak konsumsi yang akan diseparasi, karena lebih rentan terhadap zat pembius dibandingkan dengan ikan layak konsumsi. Konsentrasi pembius yang digunakan terdiri atas 1%, 2%, dan 3%. Respon ikan terhadap pembiusan disesuaikan dengan tabel McFarland (1959). Hasilnya adalah zat pembius yang terkandung dalam batang pisang berupa saponin. Konsentrasi pembius 3% lebih baik dibandingkan dengan 2% dan 1%, karena ikan lebih cepat kolaps dan lebih lama pulih. Ikan belum layak konsumsi akan kolaps setelah pembiusan selama 25-60 menit dengan waktu pulih antara 28-50 menit. Adapun ikan layak konsumsi akan kolaps setelah dibius selama 82-93 menit dan akan pulih kembali antara 58-90 menit.

Kata kunci: batang pisang, layak konsumsi, nila, saponin, waktu kolaps, waktu pulih

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-12-28
Section
Articles