DESAIN DAN KONSTRUKSI “GELINDINGAN INOVASI” SEBAGAI ALAT BANTU MOBILISASI SAMPAN DAN JUKUNG
Abstract
Nelayan tradisional dengan armada sampan dan jukung selalu memobilisasi armada mereka di pantai ketika melakukan operasi penangkapan ikan dengan menggunakan gelindingan konvensional yang terbuat dari potongan kayu (log). Hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur teknis armada. Namun, dibutuhkan waktu dan tenaga yang relatif besar apabila menggunakan gelindingan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk merancang, membangun dan menguji penggunaan “Gelindingan Inovasi” yang digunakan untuk memobilisasi sampan dan jukung. Penelitian dilakukan di pangkalan nelayan Ketapang Lampu, Pengambengan, Jembrana, Bali, bulan Maret-Desember 2022. Data yang dikumpulkan berupa profil kegiatan perikanan di lokasi penelitian serta teknis penggunaan gelindingan konvensional yang didapatkan dengan pengamatan langsung dan wawancara. Selanjutnya dilakukan Focus Group Discussion dengan perwakilan nelayan untuk melakukan konsultasi terhadap rancangan Gelindingan Inovasi yang digagas. Kegiatan konstruksi dilakukan di bengkel bubut setempat. Selanjutnya, dilakukan ujicoba penggunaan ‘Gelindingan Inovasi’ untuk memobilisasi sampan/jukung milik nelayan. Gelindingan Inovasi yang dibangun tetap mempertahankan pola kebiasaan nelayan dalam memobilisasi armadanya. Konstruksi Gelindingan Inovasi ini terdiri atas roda yang terbuat dari bahan kayu (log) yang diberi as roda (shaft) dan dudukan untuk menempatkan sampan/jukung. Hasil pengujian menunjukkan terdapat peningkatan kecepatan mobilisasi yang siginifikan antara gelindingan konvensional dengan ‘Gelindingan Inovasi’. Kecepatan rata-rata mobilisasi dengan gelindingan konvensional 1,41-3,16 m/menit menjadi 9,38-29,75 m/menit dengan Gelindingan Invoasi (peningkatan 6-9 kali lipat).
Kata kunci: artisanal, Bali, Jembrana, Ketapang Lampu, Pengambengan