PEMANFAATAN KAPAL BANTUAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN (KKP) YANG BERBASIS DI KABUPATEN SUBANG
Abstract
Kabupaten Subang merupakan salah satu wilayah yang memperoleh kapal hibah. Namun demikian, deksripsi terkait pemanfaatannya belum banyak diketahui. Penelitian ini mencoba menguraikan pemanfaatan kapal bantuan oleh masyarakat nelayan di Kabupaten Subang. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Sebanyak 11 kapal hibah diberikan oleh KKP kepada masyarakat nelayan di Kabupaten Subang, yang pengelolaannya dilakukan oleh Koperasi Unit Desa (KUD). Kesebelas kapal yang ada terbagi dalam 3 ukuran yang berbeda yakni 6 GT (3 unit), 13 GT (2 unit) dan 25 GT (6 unit). Hanya kapal berukuran 6 dan 13 GT yang aktif digunakan untuk penangkapan ikan. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya operasional kapal berukuran 25 GT. Pemberian kapal hibah telah dirasakan berpengaruh positif bagi masyarakat nelayan di Kabupaten Subang. Hal ini dapat terlihat dengan adanya peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 433,05 ton pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2018. Kapal hibah dilengkapi dengan alat tangkap jaring insang milenium yang dimaksudkan untuk mensosialisasikan penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan untuk menggantikan pukat hela dan pukat tarik yang telah dilarang. Belum adanya fasilitas yang memadai dalam menentukan daerah penangkapan ikan yang potensial seperti fishfinder merupakan kelemahan dari pemanfaatan kapal hibah ini.
Kata kunci: ekonomi biru, jaring insang milenium, Kabupaten Subang, kapal hibah