KESELAMATAN KERJA AKTIVITAS BONGKAR KAPAL BOUKE AMI DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA MUARA ANGKE
Abstract
Salah satu lingkup keselamatan kerja pada nelayan yaitu pada aktivitas bongkar hasil tangkapan. Aktivitas bongkar merupakan proses penurunan hasil tangkapan ke dermaga sampai ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Kegiatan bongkar memiliki potensi kecelakaan kerja paling tinggi, karena pada kegiatan tersebut banyak melibatkan orang dalam aktivitasnya serta terdapat konsekuensi bahaya yang dikategorikan dalam bahaya besar. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi aktivitas bongkar kapal bouke ami di PPN Muara Angke, menghitung tingkat risiko aktivitas bongkar anak buah kapal bouke ami, serta memberikan rekomendasi agar keselamatan kerja ABK pada aktivitas bongkar lebih terjamin. Metode dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada nelayan dan ABK mengenai aktivitas kegiatan bongkar dan potensi bahaya yang ada. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif, analisis Hierarchical Task Analysis, dan metode Job Safety Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 42 aktivitas pada kegiatan bongkar. Analisis HTA dan JSA menunjukkan dari 42 aktivitas tersebut terdapat 10 (18.18%) aktivitas yang termasuk kategori ringan, 29 (52.73%) aktivitas yang termasuk kategori menengah, 9 (16.36%) aktivitas yang termasuk kategori berat, dan 7 (12.73%) aktivitas yang termasuk kategori fatal. Terdapat beberapa aktivitas yang mempunyai lebih dari satu kategori. Penerapan pengendalian risiko dapat menurunkan tingkat risiko ke kategori yang lebih rendah. Hal yang perlu diperhatikan yaitu kelengkapan fasilitas berupa life vest terutama pada persiapan operasi serta dibutuhkan pengemudi transportasi hasil tangkapan yang bersertifikat guna mencegah terjadinya kecelakaan yang bersertifikat guna mencegah terjadinya kecelakaan yang bersifat fatal.
Kata kunci: aktivitas bongkar, kapal bouke ami, keselamatan kerja