ETNOBOTANI OBAT PADA MASYARAKAT SUKU PENGULUH DI KPHP LIMAU UNIT VII HULU SAROLANGUN, JAMBI Medicinal Ethnobotany of Penguluh Ethnic at The KPHP Limau Unit VII Hulu Sarolangun, Jambi
Abstract
Masyarakat Suku Penguluh merupakan masyarakat lokal yang tinggal di kawasan pegunungan karst di daerah Bukit Bulan, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun. Pengetahuan pemanfaatan tumbuhan telah melekat dalam kebudayaan masyarakat sebagai obat, pangan, bahan bangunan dan sebagai bahan ritual. Penurunan pengetahuan pengobatan secara trandisional bagi generasi muda dikhawatirkan menyebabkan hilangnya informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai obat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi etnobotani spesies tumbuhan obat oleh masyarakat Suku Penguluh serta menyusun strategi konservasi dalam pengembangan spesies tumbuhan obat di kawasan hutan produksi KPH Limau Unit VII Hulu di Kabupaten Sarolangun Jambi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 – Januari 2019. Data etnobotani diperoleh melalui metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Tercatat 100 spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati 33 jenis penyakit. Spesies yang memiliki nilai ICS yang tinggi mengidentifikasikan bahwa spesies tersebut sangat berperan dalam kehidupan masyarakat terhadap penyembuhan penyakit yaitu rambutan (Naphelium lappaceum), kasai (Pometia alnifolia), pisang kemali (Musa balbisiana), Kates (Carica papaya) dan pinang (Areca catechu). Strategi konservasi dalam pengembangan tumbuhan tumbuhan obat dapat dilakukan dengan cara : (1) Memaksimalkan pemakaian obat herbal yaitu dapat dilakukan dengan: a) Membuat pelatihan dalam mengolah obat herbal menjadi sebuah produk yang siap pakai oleh pihak KPHP, b) Pengaturan dosis obat herbal yang mempercepat penyembuhan oleh perguruan tinggi, c) Pemasaran tumbuhan obat yang sudah ada sehingga masyarakat mudah menjualnya oleh pemerintah daerah; (2) Pengembangan budidaya dan model-model pemanfaatan yang tidak mengganggu populasi; (3) Pengembangan obat tradisional menjadi nilai ekonomi.
Kata kunci: etnobotani, pengetahuan tradisional, strategi konservasi, suku penguluh, tumbuhan obat
Authors
Media Konservasi is an open access journal, meaning that all content is freely available without charge to the user or their institution. Users are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of the articles in this journal without needing to request prior permission from the publisher or the author.
All articles published by Media Konservasi are licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 International License. This allows for unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided proper credit is given to the original authors.
Authors submitting manuscripts should understand and agree that the copyright of published manuscripts is retained by the authors. Copyright encompasses the exclusive rights of authors to reproduce, distribute, and sell any part of the journal articles in all forms and media. Reproduction of any part of this journal, its storage in databases, and its transmission by any form or media is allowed without written permission from Media Konservasi.