BIOGAS FORMATION FROM RICE STRAW AND MARKET WASTE IN SEMI-DRY FERMENTATION SYSTEM
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi penggunaan jerami padi dan fraksi organik limbah pasar untuk menghasilkan biogas dan produk samping lainnya menggunakan sistem fermentasi semi-kering. Satu set digester 1,5 L digunakan untuk menentukan potensi biogas dari berbagai jenis biomassa dalam operasi secara curah, dan satu set digester 10 L digunakan untuk mengevaluasi pengaruh cara pemberian umpan selama pencernaan semi-kontinyu. Dalam kasus jerami padi, produksi biogas maksimal 10 L/kgVS dicapai selama 20 hari degradasi secara curah pada suhu terkendali 32o C. Untuk sampah pasar, produksi biogas maksimal 50 L/kgVS diperoleh selama periode yang sama. Tingkat produksi biogas ini sekitar 60% lebih tinggi dibandingkan dengan produksi biogas pada suhu kamar. Digester dengan umpan 75% jerami segar menghasilkan biogas 42 L/kgVS, tertinggi dibandingkan dengan digester kontrol (100% jerami segar) serta digester dengan umpan 50% jerami segar. Digester dengan umpan 75% sampah pasar segar menghasilkan produksi biogas 40 L/kgVS, lebih tinggi daripada yang dijalankan dengan 50% umpan segar. Namun, keduanya lebih rendah dibandingkan dengan digester kontrol yang menghasilkan biogas 52 L/kgVS. Cara pemberian umpan dengan mengganti hanya 75% volume digester dengan jerami padi segar menyebabkan pH digester lebih stabil. Nilai-nilai parameter kinetika produksi biogas dari jerami padi adalah Rmax: 1,37-2,07 (l/kgVS.hari), A: 15,82-42,25 (L/kgVS), dan λ: 0,4-2,0 hari, sedangkan sampah pasar Rmax: 1,58-3,55 (L/kgVS.day), A: 31,09-51,84 (L/kgVS), dan λ: 0,2-1,2 hari.
Kata kunci: jerami padi, sampah pasar, biogas, fermentasi semi- kering, lindi, digesta