Komposisi Jenis dan Struktur Tegakan Hutan Pegunungan Pasca Kebakaran di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat
Abstract
Kebakaran di areal Taman Nasional Gunung Ciremai terjadi selama tahun 2011-2022. Kebakaran mengakibatkan suksesi sekunder yang mengubah komposisi jenis dan struktur tegakan. Tujuan penelitian ini menganalisis komposisi jenis dan struktur tegakan di hutan pegunungan pasca kebakaran. Pengambilan data dengan metode analisis vegetasi di dua tipe tutupan lahan, yaitu hutan alam utuh (hutan primer) dan pasca kebakaran 2019. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan jumlah jenis pohon yang ditemukan pada hutan pasca kebakaran. Di kedua kondisi hutan tersebut tercatat sebanyak 90 spesies dari 43 famili, dimana jumlah jenis pada vegetasi tumbuhan bawah dan strata pohon adalah terbanyak. Spesies yang dominan yaitu yang memiliki Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi, antara lain kumis kucing (Orthosiphon aristatus) pada vegetasi tumbuhan bawah, kina (Cinchona calisaya) pada strata semai dan pancang, nangsi (Oreocnide rubescens) pada strata tiang, dan huru ki leueur (Macaranga tanarius) pada strata pohon. Keanekaragaman jenis pada strata pohon di hutan alam utuh lebih tinggi dan komposisi jenis pada strata pohon di hutan pasca kebakaran 2019 mendekati serupa dengan di hutan alam utuh. Struktur horizontal tegakan membentuk kurva J terbalik dan struktur vertikal didominasi pohon-pohon lapisan tajuk C.
Kata kunci: hutan pegunungan, kebakaran, komposisi jenis, struktur tegakan, Taman Nasional G. Ciremai
Downloads
Copyright (c) 2024 Iwan Hilwan, Theresia Avilla Laijanan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.