Journal of Tropical Silviculture
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik
<p><strong>JURNAL SILVIKULTUR TROPIKA</strong> (<strong>J-SILTROP</strong>) atau <em>Journal of Tropical Silviculture</em> adalah jurnal yang terbit tiga kali dalam setahun. <strong>J-SILTROP</strong> menerbitkan artikel tentang sains dan teknologi silvikultur yang berhubungan dengan hutan tropika seperti botani, fisiologi, ekologi, tanah, genetika, proteksi, patologi, entomologi, kebakaran, daerah aliran sungai, biodiversitas, bioteknologi, agroforestri, reklamasi dan restorasi. Tulisan-tulisan ilmiah diterbitkan dalam bentuk artikel hasil-hasil penelitian (<em>article</em>), ulas balik (<em>reviews</em>), catatan penelitian (<em>notes</em>), hipotesa (<em>hypothesis</em>), maupun komunikasi (<em>communication</em>) di bidang silvikultur hutan tropika.</p>en-USsaharjobambangh@gmail.com (Bambang Hero Saharjo)robi_fahutan49@apps.ipb.ac.id (Robi Deslia Waldi)Wed, 30 Apr 2025 14:53:28 +0700OJS 3.1.2.4http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60Korelasi Cadangan Karbon terhadap Kerapatan Vegetasi Berdasarkan NDVI di Zona Rehabilitasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63961
<p style="text-align: justify;">Kenaikan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan emisi karbon merupakan faktor yang berkontribusi besar terhadap perubahan iklim global. Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) merupakan salah satu kawasan konservasi yang berpotensi dalam mengurangi dampak perubahan iklim melalui peningkatan cadangan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerapatan dan tingkat keanekaragaman vegetasi, menduga potensi biomassa dan cadangan karbon tersimpan di atas permukaan tanah, serta menganalisis hubungan antara nilai NDVI dengan jumlah jenis, kerapatan pohon, keanekaragaman vegetasi, luas bidang dasar (LBDS), dan konsentrasi karbon. Metode yang digunakan analisis vegetasi, sedangkan pendugaan karbon menggunakan pendekatan alometrik dan destruktif untuk tingkat semai dan tumbuhan bawah. Plot yang dibangun berukuran 50 m × 50 m sebanyak 14 plot. Berdasarkan hasil analisis NDVI, kelas kerapatan terbagi menjadi kelas 1 (0,321–0,485), dan kelas 2 (0,485–0,746). Komposisi vegetasi di zona rehabilitasi TNGHS terdiri atas 103 jenis tumbuhan dan didominasi oleh rasamala (<em>Altingia excelsa</em>). Rata-rata biomassa dan konsentrasi karbon berdasarkan kelas kerapatan yang diperoleh masing-masing sebesar 296,55 ton/ha dan 139,38 ton/ha. Konsentrasi karbon memiliki korelasi kuat dengan LBDS (r = 95,5%). Nilai NDVI berkorelasi paling tinggi dengan kerapatan pohon per hektar.</p>Istomo, Adisti Permatasari Putri Hartoyo, Muhammad Ramdhani Fitriansyah
Copyright (c) 2025 Istomo, Adisti Permatasari Putri Hartoyo, Muhammad Ramdhani Fitriansyah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63961Tue, 29 Apr 2025 11:50:19 +0700Penilaian Tingkat Kerusakan Pohon dari Berbagai Famili di Kebun Raya Bogor
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63968
<p style="text-align: justify;">Kebun Raya Bogor (KRB) menarik banyak pengunjung setiap hari. Tingginya jumlah pengunjung ini menjadikan aspek keselamatan di dalam area KRB sangat penting untuk diperhatikan oleh pengelola. Deteksi dini terhadap kerusakan pohon diyakini berperan krusial dalam meminimalkan risiko serta menjaga lingkungan tetap aman. <em>Forest Health Monitoring</em> menyediakan informasi yang dapat membantu pengelola dalam menentukan strategi pemeliharaan dan perawatan pohon yang tepat. Penilaian kesehatan pohon dilakukan dengan mengevaluasi kerusakan pohon, yang meliputi lokasi, jenis, dan tingkat keparahannya. Berdasarkan hasil pemantauan, nilai Indeks Kerusakan pada Klaster 3, 5, dan 6 adalah 4,35; 4,55; dan 2,62, yang semuanya termasuk dalam kategori sehat. Jenis kerusakan yang paling umum ditemukan pada area koleksi liana adalah batang dan cabang yang patah atau mati, sedangkan jenis kerusakan yang paling jarang ditemukan adalah akar yang patah atau mati serta daun yang mengalami perubahan warna. Untuk menjaga kesehatan pohon dan mencegah kerusakan lebih lanjut, tindakan yang perlu dilakukan oleh pengelola mencakup pemangkasan, penyiraman, pemupukan, penyiangan gulma, serta pengendalian hama dan penyakit.</p>Safira Nabawiah, Airres Reza Pamunca, Devi Sri Wahyuni, Andi Sukendro, Fitri Kurniawati, Elis Nina Herliyana, Arief Noor Rachmadiyanto, Erianto Indra Putra
Copyright (c) 2025 Safira Nabawiah, Airres Reza Pamunca, Devi Sri Wahyuni, Andi Sukendro, Fitri Kurniawati, Elis Nina Herliyana, Arief Noor Rachmadiyanto, Erianto Indra Putra
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63968Tue, 29 Apr 2025 11:50:17 +0700Perbandingan Dua Metode Perangkap Serangga Permukaan Tanah Di Hutan Penelitian Dramaga, Bogor, Jawa Barat
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63971
<p style="text-align: justify;">Fauna permukaan tanah merupakan jenis hewan yang seluruh atau sebagian hidupnya berada di tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dua jenis perangkap yaitu yellow pan trap dan pitfall trap serta mengidentifikasi keanekaragaman fauna permukaan tanah pada ekosistem tepi danau dan tepi jalan di Hutan Penelitian Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Hasil identifikasi fauna permukaan tanah diperoleh 25 ordo, 109 famili, 140 genus, 367 morfospesies, dan 10.319 individu. Hasil t-test didapatkan sebesar 0,012 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dengan diperolehnya jumlah individu pada metode yellow pan trap sebanyak 6.227 individu, sehingga menunjukkan metode yellow pan trap lebih efektif. Kelimpahan ekosistem tepi danau lebih tinggi dibandingkan ekosistem tepi jalan sebanyak 5.911 individu. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa, kelimpahan fauna permukaan tanah dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu udara, suhu tanah, dan pH tanah, sedangkan kelembapan udara tidak berpengaruh terhadap kelimpahan fauna permukaan tanah.</p>Noor Farikhah Haneda, Wahyu Nur Halimah
Copyright (c) 2025 Noor Farikhah Haneda, Wahyu Nur Halimah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63971Tue, 29 Apr 2025 11:50:34 +0700Viabilitas Benih Mindi (Melia Azedarach L.) Melalui Uji Daya Hantar Listrik
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63970
<p style="text-align: justify;">Penyimpanan benih dalam jangka waktu tertentu dapat memengaruhi viabilitas benih. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh lama penyimpanan benih terhadap viabilitas benih mindi. Metode yang digunakan adalah uji daya hantar listrik atau <em>electrical conductivity</em> (EC) terhadap air rendaman benih yang telah disimpan selama 0, 2, 4, 6, dan 8 bulan. Pengukuran nilai konduktivitas listrik dilakukan menggunakan alat <em>conductivity meter</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan memengaruhi nilai EC benih mindi. Nilai EC terendah adalah 15,63 µS/cm pada penyimpanan 0 bulan dan nilai EC tertinggi adalah 31,87 µS/cm pada penyimpanan 8 bulan. Lama penyimpanan memiliki korelasi positif terhadap nilai EC sebesar 0,75. Nilai EC yang tinggi menunjukkan banyaknya perembesan cairan sel yang keluar dari benih sehingga menurunkan kapasitas perkecambahan benihnya. Nilai EC memiliki korelasi negatif terhadap viabilitas benih. Secara umum, semakin lama benih disimpan, maka viabilitas benih semakin menurun.</p>Cut Febrina Keumala, Arum Sekar Wulandari, Yunik Istikorini
Copyright (c) 2025 Cut Febrina Keumala, Arum Sekar Wulandari, Yunik Istikorini
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63970Tue, 29 Apr 2025 00:00:00 +0700Karakteristik Morfologi dan Fisiologi Cendawan Jakaba BHP01 (Sordariomycetes, Ascomycota)
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63989
<p style="text-align: justify;">Indonesia memiliki hutan tropis yang luas dengan keanekaragaman sumber daya alam hayati yang tinggi, berupa kekayaan flora, fauna dan mikroba. Cendawan merupakan salah satu kekayaan mikroba hutan tropis dengan keanekaragaman yang tinggi dan manfaat yang sangat besar. Salah satu jenis cendawan yang masih belum dikenal adalah jakaba BHP01. Penelitian ini bertujuan mempelajari morfologi dan pertumbuhan meliputi diameter koloni miselium serta sifat fisiologi dari cendawan jakaba BHP01. Metode penelitian meliputi isolasi, pembuatan media biakan, pemurnian, peremajaan, pemeliharaan, pengamatan dan pengujian, uji fisiologi dengan menggunakan media spesifik serta kegiatan identifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jakaba BHP01 memiliki laju pertumbuhan yang lambat. Hasil identifikasi dapat diketahui bahwa jakaba BHP01 secara mikroskopik memiliki hifa bersekat, bercabang dan memiliki askospora. Secara makroskopik cendawan ini mempunyai tubuh buah yang berbentuk lonjong berwarna oranye kemerahan dengan ujung berwarna putih. Hasil pengujian aktivitas selulase diperoleh hasil positif. Hasil pengujian ligninolitik menunjukan bahwa jakaba BHP01 termasuk ke dalam cendawan pelapuk putih. Berdasarkan karakteristik tersebut, jakaba BHP01 termasuk ke dalam kelas Sordariomycetes, divisi Ascomycota. Cendawan jakaba BHP01 berpotensi dalam pembuatan pupuk organik dan potensi lainnya, dalam kegiatan pembibitan tanaman pertanian dan kehutanan.</p>Elis Nina Herliyana, Tedi Irfan Jelata, Abdul Munif, Ikhwan Shodiq Syifaudin
Copyright (c) 2025 Elis Nina Herliyana, Tedi Irfan Jelata, Abdul Munif, Ikhwan Shodiq Syifaudin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63989Tue, 29 Apr 2025 17:25:31 +0700Kualitas Tanah Pada Sistem Agroforestri di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63973
<p style="text-align: justify;">Kegiatan alih fungsi lahan dan deforestasi memiliki dampak buruk terhadap kualitas tanah salah satunya kualitas fisik tanah. Pengenalan pola agroforestri merupakan salah satu metode yang efisien untuk mengembalikan kualitas fisik tanah. Metode <em>Visual Evaluation of Soil Structure</em> (VESS) adalah metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas tanah karena cepat dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh tipe tutupan lahan agroforestri terhadap nilai sifat fisik tanah dan nilai VESS serta menganalisis korelasi antara nilai sifat fisik tanah dengan nilai VESS. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis pada agroforestri kompleks kopi memiliki nilai VESS paling baik. Nilai VESS dipengaruhi oleh komposisi jenis dan produksi serasah. Hasil korelasi menunjukkan bahwa metode VESS secara umum dapat menggambarkan kondisi kualitas tanah pada berbagai tipe tutupan lahan.</p>Falah Rifqi Amanullah, Nurheni Wijayanto, Basuki Wasis
Copyright (c) 2025 Falah Rifqi Amanullah, Nurheni Wijayanto, Basuki Wasis
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63973Tue, 29 Apr 2025 00:00:00 +0700Efektivitas Pot Organik dan FMA Terhadap Pertumbuhan Bibit Mahoni (Swietenia macrophylla) pada Media Bekas Tambang Silika
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63969
<p style="text-align: justify;">Reklamasi lahan bekas tambang menghadapi tantangan berupa kondisi tanah yang miskin unsur hara dan kurang mendukung pertumbuhan tanaman. Pot organik dan fungi mikoriza arbuskula berpotensi meningkatkan kesuburan media tanam serta mendukung pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pot organik dan fungi mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan bibit mahoni <em>(Swietenia macrophylla)</em> pada media bekas tambang silika. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi/Split plot yaitu dimana petak utama adalah inokulasi mikoriza (M0, M1) dan anak petak adalah komposisi pot organik (Kr1, Kr2, Kr3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi pot organik berpengaruh nyata terhadap Kekakuan lentur (MOE) (kgf/cm2) dan Kekuatan lentur (MOR) (kgf/cm2). Komposisi pot organik dengan pemberian FMA secara bersama-sama memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi, biomassa dan kolonisasi. Interaksi antara FMA dan pot organik berpengaruh signifikan terhadap NPA (Nisbah Pucuk Akar). Kombinasi pot organik yaitu F1Kr1 dengan inokulasi mikoriza terbukti paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan bibit mahoni pada media bekas tambang silika.</p>Exsaudina Silitonga, Sri Wilarso Budi, Basuki Wasis
Copyright (c) 2025 Exsaudina Silitonga, Sri Wilarso Budi, Basuki Wasis
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63969Tue, 29 Apr 2025 00:00:00 +0700Pengaruh Serbuk Sengon, Daun Jati, dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) terhadap Kultivasi Jamur Tiram (Pleurotus spp.)
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63972
<p style="text-align: justify;"><em>Pleurotus cystidiosus</em> (jamur tiram coklat) dan <em>Pleurotus djamor</em> (jamur tiram merah) merupakan salah satu jenis jamur kayu yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Limbah serbuk gergaji kayu sengon, Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), dan serasah daun jati menjadi alternatif sebagai media tanam dalam kultivasi jamur tiram. Penelitian ini bertujuan mempelajari pertumbuhan dan produksi jamur tiram (<em>Pleurotus</em> spp.) pada media yang mengandung serbuk gergaji kayu sengon, TKKS, daun jati, dan Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor pertama terdiri atas jamur tiram cokelat dan merah, faktor kedua terdiri atas 6 komposisi media. Hasil penelitian menunjukkan formula 2 (serbuk sengon 1860 g + daun jati 300 g) memberikan pengaruh terbaik pada fase vegetatif dengan rata-rata pertumbuhan miselium 0,75 cm/hari. Fase generatif paling baik dalam 2 kali panen diperoleh formula 4 (serbuk gergaji kayu sengon dengan TKKS 1:2) yaitu 9 hari. Total bobot basah tertinggi diperoleh formula 4 yaitu 103,39 g dengan nilai efisiensi biologis 53,28%. Hama dan penyakit yang ditemukan adalah tungau, <em>Collembola</em>, dan <em>Trichoderma</em> sp.</p>Elis Nina Herliyana, Rizal Lul Godi, Lufthi Rusniarsyah
Copyright (c) 2025 Elis Nina Herliyana, Rizal Lul Godi, Luthfi Rusniarsyah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63972Tue, 29 Apr 2025 00:00:00 +0700Respon Pertumbuhan Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) terhadap Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Media Tanam Bekas Tambang dalam Pot Organik
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63978
<p style="text-align: justify;">Kegiatan pertambangan menyebabkan degradasi lahan, ditandai dengan penurunan kesuburan tanah dan hilangnya populasi mikroba tanah. Rehabilitasi dapat dilakukan dengan pendekatan biologis, seperti penggunaan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan pot organik. Penelitian ini bertujuan menganalisis pertumbuhan trembesi (<em>S. saman</em>) yang diionokulasi FMA dalam pot organik berbahan kardus, pupuk kandang, <em>cocopeat</em>, dan sumber fosfat alam (<em>rock phosphate</em> dan guano) pada media tanam bekas tambang pasir silika. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi dengan faktor utama inokulasi FMA (M0, M1) dan sub-faktor komposisi pot organik (K1, K2, K3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi FMA dan pot organik berpengaruh nyata terhadap pertambahan diameteter dan tinggi, berat kering, dan laju fotosintesis. Interaksi antara FMA dan pot organik berpengaruh signifikan terhadap laju fotosintesis dan kolonisasi FMA. Kombinasi pemberian FMA dan pot organik dengan komposisi limbah kardus 15%, pupuk kandang 70%, cocopeat 15%, dan guano 10% memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan <em>Samanea saman.</em></p>Karina MZ, Sri Wilarso Budi, Prijanto Pamoengkas
Copyright (c) 2025 Karina MZ, Sri Wilarso Budi, Prijanto Pamoengkas
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63978Tue, 29 Apr 2025 00:00:00 +0700Keanekaragaman Fauna Tanah dan Karakteristik Lingkungan pada Area Konservasi PLTGU Cilegon, Indonesia
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63979
<p style="text-align: justify;">Fauna tanah berperan penting dalam memelihara dan meningkatkan kualitas tanah pada suatu ekosistem, sehingga dapat dijadikan sebagai bioindikator kualitas tapak dan kondisi lingkungan. Komunitas fauna tanah pada suatu ekosistem dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, baik edafis dan klimatis. Studi ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman fauna tanah dan hubunganya dengan faktor lingkungan (edafis dan klimatis) pada area konservasi PLTGU Cilegon, Indonesia yang merupakan lahan dengan tanah timbunan yang telah direvegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada area konservasi PLTGU Cilegon masih memiliki keanekaragaman fauna tanah yang relatif sedang (1 ≤ H’ ≤ 3) dengan kekayaan jenis fauna tanah yang relatif rendah (DMg < 3,5), serta kemerataan jenis fauna tanah yang relatif merata / tidak didominasi oleh jenis tertentu (E > 0,5). Keberadaan fauna tanah, baik keanekaragaman dan kekayaan jenisnya memiliki korelasi positif dengan beberapa faktor edafis lingkungan, diantaranya BOT, C-org., respirasi dan pH tanah. Sementara itu, keberadaan fauna tanah memiliki korelasi negatif dengan suhu tanah. Di sisi lain, keberadaan fauna tanah, baik keanekaragaman dan kekayaan jenisnya memiliki korelasi positif dengan faktor klimatis lingkungan, seperti kelembapan udara, serta berkorelasi negatif dengan intensitas cahaya matahari dan suhu udara.</p>Bayu Winata, Rafli Ramadhan
Copyright (c) 2025 Bayu Winata, Rafli Ramadhan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63979Tue, 29 Apr 2025 00:00:00 +0700Pemanfaatan Pot Organik Dengan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) terhadap Pertumbuhan Bibit Mahoni pada Media Tanah Pasca Tambang
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63980
<p style="text-align: justify;">Pemanfaatan lahan pascatambang dilakukan melalui kegiatan revegetasi atau rehabilitasi yang bertujuan untuk memulihkan kondisi ekologi dan memperbaiki kondisi lingkungan. Proses rehabilitasi ini melibatkan penggunaan bahan organik dengan menggunakan pot organik dan penambahan FMA guna memperbaiki lahan yang terdampak aktivitas penambangan, sekaligus pemilihan tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan komposisi pot organik terbaik untuk pertumbuhan bibit mahoni pada media pascatambang dan mengevaluasi kompatibilitas pot organik dengan FMA dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman mahoni pada media tanah pascatambang. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengujian daya serap pot organik, kekakuan lentur dan kekuatan lentur dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga komposisi pot organik dan masing-masing satuan percobaan terdapat tiga ulangan. Pengujian pot organik terhadap pertumbuhan bibit mahoni menggunakan <em>split plot </em>yang terdiri atas perlakuan inokulasi FMA sebagai petak utama dan komposisi pot organik sebagai anak petak. Penggunaan pot organik dengan komposisi RT1 yang dikombinasikan dengan inokulasi FMA terbukti memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bibit mahoni pada media tanah pascatambang. Kombinasi tersebut mampu meningkatkan tinggi tanaman, biomassa, kolonisasi akar, serta nisbah pucuk akar secara signifikan. Penggunaan pot organik dan FMA merupakan metode inovatif dan ramah lingkungan untuk mendukung revegetasi lahan pascatambang.</p>Sri Puspitasari, Sri Wilarso Budi, Arum Sekar Wulandari
Copyright (c) 2025 Sri Puspitasari, Sri Wilarso Budi, Arum Sekar Wulandari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63980Tue, 29 Apr 2025 00:00:00 +0700Keanekaragaman Fauna Tanah di Lahan Agroforestri Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63981
<p style="text-align: justify;">Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) merupakan area konservasi yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan lahan melalui sistem agroforestri. Keberadaan fauna tanah di lahan agroforestri diperlukan sebagai indikator kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman fauna tanah serta menganalisis pengaruh kerapatan vegetasi dan hubungan faktor lingkungan terhadap keanekaragaman fauna tanah di lahan agroforestri TNGHS. Pengambilan sampel fauna tanah dilakukan menggunakan metode <em>pitfall trap</em>. Data dianalisis dengan mengukur kelimpahan, indeks keanekaragaman (H’), kekayaan (DMg), dan kemerataan (E) spesies, serta menggunakan uji <em>t-paired</em> dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 15 ordo dan 32 famili, dengan Formicidae (Hymenoptera) sebagai famili yang paling banyak ditemukan. Indeks H’ dan DMg pada lahan dengan kerapatan vegetasi tinggi lebih besar (masing-masing 072 dan 3,28) dibandingkan dengan kerapatan sedang (0,63 dan 2,95). Indeks E pada kedua tingkat kerapatan tergolong rendah, menunjukkan adanya dominansi oleh famili Formicidae. Hasil uji <em>t-paired</em> menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kerapatan tinggi dan sedang. Korelasi antara keanekaragaman fauna tanah dengan pH tanah, respirasi, dan intensitas cahaya tergolong sangat rendah. Korelasi antara keanekaragaman fauna tanah dengan ketebalan serasah tergolong rendah, sedangkan korelasi dengan suhu tanah tergolong sedang.</p>Lufthi Rusniarsyah, Nada Mariah Padilah
Copyright (c) 2025 Lufthi Rusniarsyah, Nada Mariah Padilah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/view/63981Tue, 29 Apr 2025 00:00:00 +0700