STATUS PERIKANAN PANAH DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH BERDASARKAN CCRF (CCRF Perspective on Spearfisheries in Karimunjawa Islands, Jepara District Central Java)

  • Hamba Ainul Mubarok
  • Sugeng Hari Wisudo
  • Budhi Hascaryo Iskandar

Abstract

ABSTRACT
Speargun is productive fishing gear,spearfishermen catch numerous reef fishes such as yellow tail, snapper grouper,andother fish species.Spearfishermen dive to spear fishes. Air supply diving is common in spearfishing, therefore spearfishermen facing a huge health risk. Diving safety standard should be applied by spearfishermen to prevent various diving diseases.Research objectives wereto determine the Karimunjawa spearfishing status by the CCRF perspective and describe job safety analysis.Fishing gear used by fishermen consists of a gun made of wood with a rubber strap to hurl an arrow made of rust resistant metal.Coral reef is spear fisheries main fishing ground, which is vulnerable ecosystem therefore spearfishing has to carry out carefully. Spearfishing operations is a high-risk activities, fishermen have to be very careful and perform diving safety standards so that the potential risks can be avoided. Karimunjawa spear fisheries, in the CCRF perspective point of view, denote fisheries that support the CCRF concept, despite of several aspects that need to take notice of seriously. Among them isthe fishermen awareness to comply and perform code of conduct and safety standards in the fishing operations and prudence in carrying out fishing operations in the coral reef ecosystems.
Key words: CCRF, Karimunjawa, safety standard and spearfishing

------


ABSTRAK
Panah adalah alat tangkap yang cukup produktif. Nelayan panah menangkap berbagai jenis ikan karang, seperti ekor kuning, kakap dan kerapu serta jenis ikan lainnya. Nelayan panah menyelam untuk menombak ikan. Pasokan udara dipompakan dari kompresor yang biasa digunakan untuk mengisi udara ban kendaraan. Oleh karena itu nelayan menghadapi risiko bahaya yang besar. Standar keselamatan penyelaman harus diterapkan oleh nelayan untuk mencegah berbagai penyakit penyelaman. Tujuan penelitian ini untuk menentukan status perikanan panah di Karimunjawa dengan perspektif CCRF dan analisis keselamatan kerja. Penelitian dilaksanakan di perairan Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, antara bulan Oktober – November 2011. Metode survei digunakan sebagai metode penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskripsi unit tangkap panah, analisis perikanan panah berdasarkan CCRF dan analisis keselamatan kerja (Job Safety Analysis – JSA). Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan terdiri dari senapan yang terbuat dari kayu dengan tali karet untuk melontarkan panah yang terbuat dari besi tahan karat. Ekosistem terumbu karang adalah daerah penangkapan utama perikanan panah. Sementara itu, terumbu karang merupakan ekosistem yang rentan. Operasi perikanan panah adalah kegiatan berisiko tinggi. Oleh karena itu nelayan harus sangat berhati-hati dan mengikuti standar keselamatan penyelaman, sehingga potensi risiko dapat dihindari. Perikanan panah di Karimunjawa, dari perspektif CCRF, merupakan kegiatan perikanan yang mendukung konsep CCRF, meskipun terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan secara serius. Aspek tersebut diantaranya adalah kesadaran nelayan untuk mematuhi dan melaksanakan standar CCRF dan aspek keselamatan dalam operasi penangkapan ikan serta kehati-hatian dalam melaksanakan operasi penangkapan ikan di ekosistem terumbu karang.


Kata kunci: CCRF, Karimunjawa, perikanan panah dan standar keselamatan

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Hamba Ainul Mubarok
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Sugeng Hari Wisudo
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Budhi Hascaryo Iskandar
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Published
2016-09-27