Karakteristik Biofisik Ruang Terbuka Hijau Pada Hutan Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur
Abstract
Population growth and economic activity always require space. Physical, social and economic composition always changes due to spatial land use. Changes in spatial land use that do not take into account the biophysical balance will result in natural disasters. Urban problems in the use of space result in the disturbance of the harmony between human and the nature. The economy is improving, but the nature is suffering from damages. Green open space is the right solution. This research’s objective is to determine the biophysical characteristics (soil characteristics, stand potential, slope and rainfall) of the urban forests in Samarinda. The results show the class of clay texture, acid soil pH, low organic matter and gray brown color. The urban forests in Samarinda are dominated by species of Jati (Tectona grandis), Jati Putih (Mangifera indica), Mahoni (Swietenia macrophylla), Jambu (Anacardium occidentale), Jambu Batu (Psidium guajava), Kayu Jawa (Lannea grandis), Gmelina arborea, Angsana (Pittocarpus indicus), Bitti (Vitex cofassus), Trembesi (Samania samania), Morinda citrifolia and Kapuk (Ceiba Pentandra), hilly slopes, rather steep altitude range of 16-65 mdpl and an average rainfall of 1 095.9 mm/year.
References
Agus D, Kusmana C and Ramadan H. 2014. Strategi pengelolaan hutan lindung Angke Kapuk. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 4(1): 35–42.
Badan Pusat Statistik. 2017. Samarinda dalam Angka tahun 2017. Samarinda: BPS Samarinda.
Dan A. 2018. Analysis and prediction of land cover change in upstream Citarum watershed. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(3): 365–375. doi: 10.29244/jpsl.8.3.365-375.
Departemen Kehutanan. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.42/Menhut-II/2009 26 Juni 2009 tentang Pola Umum, Kriteria dan Standar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu.
Fransiscus. 2019. Land Suitability for community forestry to poverty alleviation in the border area at Timor. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 9(1): 29–39. doi: 10.29244/jpsl.9.1.29-39.
Haribhawana. 2015. Evaluasi kesesuaian dan kemampuan lahan terhadap RTRW Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 5(2): 148–160. doi: 10.19081/jpsl.5.2.148.
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia. Nomor SK.328/MenhutII/2009. Tentang Penetapan Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam Rangka Pembangunan Jangka Mengengah (RPJM) Tahun 2010-2014.
Kusmana C. 2011. Penerapan multisistem silvikultur pada unit pengelolaan hutan produksi : Tinjauan aspek ekologi. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. (1): 47–54.
KRUS. 2017. Laporan Perkembangan Pembangunan dan Kondisi Aktual KRUS, Samarinda.
Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai No: P.04/V-SET/2009 Tanggal: 05 Maret 2009.
Ndoen J, Barus B and Kinseng R A. 2018. Ketersediaan pangan dan air berkelanjutan. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(3): 286–295. doi: 10.29244/jpsl.8.3.279-285.
Purbawiyatna. 2012. Policy analysis on private forest management to promote its protectional function. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. (2): 1–10.
Purbawiyatna A, Kartodihardjo H, Alikodra HS, Prasetyo LB. 2011. Analisis kelestarian pengelolaan hutan rakyat di kawasan berfungsi lindung: Studi kasus di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 1(2): 84–92.
Purwanto S, Syaufina L and Gunawan A. 2014. Kelam untuk strategi pengembangan ekowisata. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 4(2): 119–125.
Rochmat A, Zain AFM and Dahlan E N. 2014. Spatial analysis of ecological fuction of green open space in Cibinong City. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 4(1): 9–16.
Sari CP and Setyono P. 2019. Aplikasi penginderaan jauh untuk mengkaji tutupan vegetasi kawasan urban kota surakarta 2017 menggunakan citra satelit sentinel 2a. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 9(1): 152–158. doi: 10.29244/jpsl.9.1.152-158.
Yuniarti. 2018. Analisis potensi ekowisata heart of borneo di Taman Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(1): 44–54. doi: 10.29244/jpsl.8.1.44-54.
Badan Pusat Statistik. 2017. Samarinda dalam Angka tahun 2017. Samarinda: BPS Samarinda.
Dan A. 2018. Analysis and prediction of land cover change in upstream Citarum watershed. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(3): 365–375. doi: 10.29244/jpsl.8.3.365-375.
Departemen Kehutanan. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.42/Menhut-II/2009 26 Juni 2009 tentang Pola Umum, Kriteria dan Standar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu.
Fransiscus. 2019. Land Suitability for community forestry to poverty alleviation in the border area at Timor. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 9(1): 29–39. doi: 10.29244/jpsl.9.1.29-39.
Haribhawana. 2015. Evaluasi kesesuaian dan kemampuan lahan terhadap RTRW Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 5(2): 148–160. doi: 10.19081/jpsl.5.2.148.
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia. Nomor SK.328/MenhutII/2009. Tentang Penetapan Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam Rangka Pembangunan Jangka Mengengah (RPJM) Tahun 2010-2014.
Kusmana C. 2011. Penerapan multisistem silvikultur pada unit pengelolaan hutan produksi : Tinjauan aspek ekologi. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. (1): 47–54.
KRUS. 2017. Laporan Perkembangan Pembangunan dan Kondisi Aktual KRUS, Samarinda.
Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai No: P.04/V-SET/2009 Tanggal: 05 Maret 2009.
Ndoen J, Barus B and Kinseng R A. 2018. Ketersediaan pangan dan air berkelanjutan. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(3): 286–295. doi: 10.29244/jpsl.8.3.279-285.
Purbawiyatna. 2012. Policy analysis on private forest management to promote its protectional function. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. (2): 1–10.
Purbawiyatna A, Kartodihardjo H, Alikodra HS, Prasetyo LB. 2011. Analisis kelestarian pengelolaan hutan rakyat di kawasan berfungsi lindung: Studi kasus di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 1(2): 84–92.
Purwanto S, Syaufina L and Gunawan A. 2014. Kelam untuk strategi pengembangan ekowisata. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 4(2): 119–125.
Rochmat A, Zain AFM and Dahlan E N. 2014. Spatial analysis of ecological fuction of green open space in Cibinong City. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 4(1): 9–16.
Sari CP and Setyono P. 2019. Aplikasi penginderaan jauh untuk mengkaji tutupan vegetasi kawasan urban kota surakarta 2017 menggunakan citra satelit sentinel 2a. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 9(1): 152–158. doi: 10.29244/jpsl.9.1.152-158.
Yuniarti. 2018. Analisis potensi ekowisata heart of borneo di Taman Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(1): 44–54. doi: 10.29244/jpsl.8.1.44-54.
Authors
EndayaniS., SadonoR., KusumandariA. and HartonoH. (2019) “Karakteristik Biofisik Ruang Terbuka Hijau Pada Hutan Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur”, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). Bogor, ID, 9(4), pp. 977-985. doi: 10.29244/jpsl.9.4.977-985.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).