Pengembangan Taman Kota Berdasarkan Kesesuaian Elemen Fisik terhadap Pemanfaatan RTH Publik di Taman Lokomotif Kabupaten Bojonegoro

  • Mochamad Aditya Rahmansyah Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Wulan Dwi Purnamasari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Johannes Parlindungan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Seiring bertambahnya jumlah penduduk perkotaan, kebutuhan ruang untuk interaksi masyarakat pun meningkat. Oleh karena itu, pemerintah daerah mengimplementasikan pemenuhan ruang tersebut dengan upaya menciptakan ruang terbuka hijau (RTH) publik yang sesuai dengan kriteria pemanfaatannya. Namun, masih terdapat elemen fisik pada Taman Lokomotif, salah satu RTH publik dengan tipologi taman kota di Kawasan Perkotaan Bojonegoro, yang perlu dibenahi. Permasalahan terkait elemen fisik ini tentunya berdampak pada berkurangnya kemampuan taman kota dalam menarik minat masyarakat untuk beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian fisik dan menentukan prioritas pengembangan Taman Lokomotif. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis kesesuaian dengan skoring untuk mengklasifikasikan kesesuaian elemen fisik dan analisis prioritas dengan analisis hirarki proses (AHP) dan perhitungan skor dengan bobot untuk menentukan prioritas peningkatan kesesuaian elemen fisik dengan variabel antara lain ekologi, resapan air, sosial budaya, estetika, ekonomi, dan penanggulangan bencana. Hasil analisis menunjukkan bahwa Taman Lokomotif dinilai cukup sesuai dengan skor 68,3%. Namun, beberapa atribut diklasifikasikan sebagai kurang dan tidak sesuai. Oleh karena itu, peningkatan kesesuaian beberapa elemen fisik merupakan hal yang penting dilakukan agar sesuai dengan kriteria pemanfaatan RTH publik, yang selanjutnya menghasilkan lima atribut sebagai prioritas pertama. Kelima atribut tersebut antara lain pengamanan kebakaran, ruang hijau, bermain anak, pertanian perkotaan, dan keamanan. Rekomendasi pengembangan Taman Lokomotif diimplementasikan pada kelima atribut tersebut dengan menyesuaikan kriteria berdasarkan standar yang berlaku.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Johannes Parlindungan, Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Johannes Parlindungan memiliki gelar sarjana di bidang Arsitektur dan gelar master di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota. Beliau memperoleh gelar-gelar tersebut dari Universitas Brawijaya, Indonesia. Pada tahun 2015, ia melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar doktoral di bidang Urban Design dari Queensland University of Technology, Australia. Saat ini, Johannes bekerja di Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Brawijaya sebagai pengajar dan peneliti penuh waktu. Minat akademisnya terutama pada morfologi perkotaan, konservasi warisan budaya, dan semiotika perkotaan, terutama dalam konteks kota-kota di Indonesia. Seiring dengan karir akademisnya, Johannes juga berkontribusi dalam kemitraan dengan lembaga pemerintah dan masyarakat lokal dalam mengembangkan praktik yang lebih baik untuk konservasi pusaka dan perencanaan kota.

References

Anggun T, Priyatiningsih K, Oktavia H. C. 2021. Evaluasi Kinerja Aset Fasilitas pada Taman Kota Sumber Kabupaten Cirebon. Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar. 1580–1585.

Arifin HS, Kaswanto RL. 2023. Manajemen Ruang Terbuka Biru untuk Pengendali Banjir. IPB Press. Bogor.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro. 2023. Kabupaten Bojonegoro dalam Angka 2023.

Desta A, Kaswanto RL. 2021. Analysis of Vegetation Biodiversity and Urban Park Connectivity as Landscape Services Provider in Bogor City. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 694(1): 012020. IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-1315/694/1/012020

Ernawati R. 2016. Optimalisasi Fungsi Ekologis Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Surabaya. EMARA: Indonesian Journal of Architecture. 1(2). 60–68. https://doi.org/10.29080/emara.v1i2.8

Faisal B, Dahlan MZ, Arifin HS, Nurhayati, Kaswanto RL, Nadhiroh SR, Wahyuni TS, Irawan SNR. 2022. Landscape Character Assessment of Pekarangan towards Healthy and Productive Urban Village in Bandung City, Indonesia. International Conference on Sustainable Environment, Agriculture and Tourism (ICOSEAT 2022): 778-784. Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/978-94-6463-086-2_102

Faradilla E, Kaswanto RL, Arifin HS. 2018. Analisis Kesesuaian Lahan untuk Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbuka Biru di Sentul City, Bogor. Jurnal Lanskap Indonesia 9(2):101-109. https://doi.org/10.29244/jli.v9i2.17398

Fauzi MF, Pamungkas ST, Asikin D. 2015. Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas di Taman Merjosari Malang. Jurnal PLAMESA. 3(4). 8–18.

Febryani B, Purnamasari W, Kurniawan E. 2021. Pemanfaatan Ruang Bagi Penyandang Disabilitas di Alun-Alun Kota Malang. 10(4) 21–32.

Fitriana AF, Kaswanto RL, Nurhayati HSA. 2023. Strategi Manajemen Lanskap yang Dikembangkan pada Taman Kota di Kota Purwokerto. SPACE 10(2). https://doi.org/10.24843/JRS.2023.v10.i02.p09

Hanan HM, Ariastita PG. 2021. Penilaian Efektivitas Fungsi Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Malang. Jurnal Teknik ITS. 9(2). 47–52. https://doi.org/10.12962/j23373539.v9i2.52902

Hasibuan SR, Syahadat RM. 2020. Buku Panduan Praktis Elemen Hardscape pada Taman Lingkungan (1st ed.). Bogor: Inspira Pustaka Aksara.

Illiyin DF, Idajati H. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Penggunaan Ruang Terbuka Publik sebagai Fungsi Sosial di GOR Delta Sidoarjo Berdasarkan Preferensi Masyarakat. Jurnal Teknik ITS. 4(2). C114–C118.

Kalalo J, Rondonuwu D, Syafriny, R. 2023. Preferensi Masyarakat terhadap Pemanfaatan Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau di Kota Manado. Jurnal Bios Logos. 13(1). 7–15. https://doi.org/10.35799/jbl.v13i1.46483

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. 2022. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau. Jakarta: Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Madjowa NF. 2017. Fungsi Ekologi sebagai Penyerap Limpasan Air Hujan Pada Taman Kota. Fraktal. 2(2). 41–50.

Nuryuningsih N, Syuaib M, Rahim R. 2021. Efektivitas Ruang Terbuka Publik sebagai Titik Kumpul Bencana di Kelurahan Maccini Sombala, Sulawesi Selatan. Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi. 15(1). 109-117. https://doi.org/10.24252/teknosains.v15i1.17766

Prastiyo YB, Kaswanto RL, Arifin HS. 2020. Plants Diversity of Agroforestry System in Ciliwung Riparian Landscape, Bogor Municipality. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 477(1): 012024. IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1755-1315/477/1/012024

Pratiwi LY, Tohjiwa AD, Mildawani I. 2020. Produksi Ruang Terbuka Hijau Publik Taman Terpadu dan Respon Warga di Taman Kelurahan Pondok Jaya, Kota Depok. Jurnal Lanskap Indonesia 12(2):63-72. https://doi.org/10.29244/jli.v12i2.32521

Pratomo A, Soedwiwahjono S, Miladan N. 2019. Kualitas Taman Kota sebagai Ruang Publik di Kota Surakarta Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Pengguna. Desa-Kota. 1(1). 84–95. https://doi.org/10.20961/desa-kota.v1i1.12494.84-95

Sagala AR, Prasetyo A, Syakur DA, Amania NR, Radnawati D, Syahadat RM, Putra PT. 2017. Perencanaan Taman Kota sebagai Salah Satu Atribut Kota Hijau di Kecamatan Gedebage, Bandung. Vitruvian: Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan. 6(3). 85–90.

Salshabila ASF, Sukmawati AM. 2021. Kelayakan Ruang Terbuka Hijau Publik Berdasarkan Karakteristik Fisik Ruang (Studi di Taman Kota Gajahwong, Kota Yogyakarta). Ruang. 7(2). 74–86. https://doi.org/10.14710/ruang.7.2.74-86

Saputri DD. 2018. Penilaian Fungsi Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Publik di Kota Surabaya. Jurnal Penataan Ruang. 13(2). 40–47. https://doi.org/10.12962/j2716179x.v13i2.7113

Sari KE, Antariksa, Kurniawan EB. 2011. Pelestarian Kawasan Pecinan Kembang Jepun Kota Surabaya Berdasarkan Persepsi Masyarakat. Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment. 38(2). 89-100. https://doi.org/10.9744/dimensi.38.2.89-100

Syaufina L, Fitriana S. 2021.Faktor Penyebab dan Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Majalengka. Journal of Tropical Silviculture. 12(3). 164–171. https://doi.org/10.29244/j-siltrop.12.3.164-171

Wahyuni E, Qomarun Q. 2015. Identifikasi Lansekap Elemen Softscape dan Hardscape pada Taman Balekambang Solo. Sinektika: Jurnal Arsitektur. 13(2). 114–124. https://doi.org/10.23917/sinektika.v13i2.755

Wibowo A, Ritonga M. 2018. Kebutuhan Pengembangan Standar Nasional Indonesia Fasilitas Taman Kota. Jurnal Standardisasi. 18(3). 161–170. https://doi.org/10.31153/js.v18i3.234

Yanti CWB, Nurfaida N, Pramasarandy AKA. 2015. Evaluasi Nilai Fungsional dan Estetika Taman Maccini Sombala Kota Makassar sebagai Taman Hortikultura. Jurnal Arsitektur Lansekap. 1(2). 50–57. https://doi.org/10.24843/jal.2015.v01.i02.p01

Published
2024-10-01
How to Cite
RahmansyahM. A., PurnamasariW. D., & ParlindunganJ. (2024). Pengembangan Taman Kota Berdasarkan Kesesuaian Elemen Fisik terhadap Pemanfaatan RTH Publik di Taman Lokomotif Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Lanskap Indonesia, 16(2), 189-198. https://doi.org/10.29244/jli.v16i2.53261