Budaya Pantangan dan Pola Asuh Makan dengan Keragaman Pangan dan Status Gizi Balita di Suku Dayak Cultural Taboos and Eating Patterns with Food Diversity and Nutritional Status of Toddlers in the Dayak Tribe
Abstrak
Pertumbuhan dan perkembangan balita sangat dipengaruhi oleh kualitas gizi yang diberikan. Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tumbuh kembang anak adalah status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan budaya pantangan makan dan pola asuh makan dengan keragaman pangan dan status gizi balita di Suku Dayak Provinsi Kalimantan Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2023 pada 100 balita bersuku Dayak. Penelitian telah lolos kaji etik dengan nomor 1098/IT3.KEPMSM-IPB/SK/2023. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode yaitu wawancara, pengisian kuesioner, dan pengukuran antropometri secara langsung. Penelitian menunjukkan sebagian besar subjek tidak melakukan budaya pantangan makan (80%). Hampir seluruh subjek memiliki pola asuh makan yang tepat (97%). Keragaman pangan subjek sebagian besar terkategori sedang (50%). Status gizi subjek sebagian besar normal, tetapi masih terdapat balita dengan status gizi underweight (18%), stunting (24%), dan wasting (17%). Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh makan dengan keragaman pangan (p=0,006). Selain itu, didapatkan hubungan yang signifikan antara keragaman pangan dengan status gizi balita TB/U (p=0,020). Tetapi, tidak ditemukan hubungan signifikan antara budaya pantangan makan dan pola asuh makan dengan keragaman pangan dan status gizi pada indikator lain yang tidak disebutkan.