Performance of perisel as shelter and periphyton substrate in the floating cage of Pacific white shrimp culture

  • Rifka Liling Palinggi Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University, Bogor, West Java, Indonesia
  • Tatag Budiardi Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University, Bogor, West Java, Indonesia
  • Daniel Djokosetiyanto Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University, Bogor, West Java, Indonesia

Abstract

Shrimp culture in the floating cage is expected to reduce the utilization of land and its possible negative impact to the environment. The advantages of shrimp farming in the sea include the high dissolved oxygen concentration and the better meat quality. This research aimed to enhance the production performance of shrimp through the utilization of periphyton as a natural feed for shrimp. A completely randomized design with 3 treatments (in triplicates) were applied in this experiment, i.e floating cage without perishel (control), floating cage with PE perishel and PA perishel. Shrimp with body weight of 2.5 ± 0.2 g were stocked at the initial density of 2,000 shrimp in each cage, and maintained for 90 days. No significant difference was observed in the survival amongst treatments. The lowest feed conversion ratio (1.74) and coefficient of variance (3.21) were showed in treatment PA. The highest attachment and abundances of periphyton were found in treatment PA. It was concluded that the addition of perishel inside the floating cage may contribute as natural feed source for the shrimp and thus increase the production performance of shrimp.

Keywords: floating cage, Litopenaeus vannamei, periphyton, perisel, shelter

ABSTRAK

Budidaya udang di KJA diharapkan dapat menekan isu pemanfaatan daratan sebagai tambak yang berdampak pada permasalahan lingkungan. Keunggulan laut untuk budidaya udang, antara lain adalah kadar oksigen terlarut relatif tinggi sehingga tidak perlu kincir, dan mutu daging udang yang dihasilkan relatif lebih baik. Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja produksi dan memanfaatkan kesuburan perairan laut berupa perifiton sebagai pakan alami bagi udang. Penelitian ini terdiri atas tiga perlakuan, yakni: (A) kontrol (tanpa perishel), (B) jaring benang nilon (PE), dan (C) jaring benang serabut pendek (PA 6.6), masing-masing perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Udang dengan bobot 2,5 ± 0,2 g ditebar sebanyak 2.000 ekor perwadah, dan dipelihara selama 90 hari. Hasil analisis kinerja produksi menunjukkan bahwa kelangsungan hidup tidak berbeda nyata antarperlakuan. Nilai konversi pakan terendah diperoleh pada perlakuan jaring benang PA dengan nilai 1,74. Nilai koefisien keragaman terendah diperoleh pada perlakuan jaring benang PA dengan nilai 3,21. Penempelan dan kepadatan perifiton yang cukup baik diperoleh pada jenis perishel jaring benang serabut pendek PA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan perishel sebagai shelter dan penumbuh perifiton diperoleh hasil produksi yang baik. Udang dapat memanfaatkan keberadaan perishel dalam wadah pemeliharaan sebagai tempat berlindung dan memperoleh makanan tambahan berupa pakan alami yang menempel pada perishel.

Kata kunci: karamba jaring apung, perifiton, perisel, selter, udang vaname

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-05-03
How to Cite
[1]
PalinggiR.L., BudiardiT. and DjokosetiyantoD. 2021. Performance of perisel as shelter and periphyton substrate in the floating cage of Pacific white shrimp culture. Jurnal Akuakultur Indonesia. 20, 1 (May 2021), 65-71. DOI:https://doi.org/10.19027/jai.20.1.65-71.