Hartono, Tjahjo Tri, Indonesia

  • Buletin Ekonomi Perikanan Vol. 6 No. 1 (2005): Buletin Ekonomi Perikanan - Articles

    Pengembangan metode Rapid Appraisal for Fisheries (RAPFISH) yang mulai diperkenalkan oleh Fisheries Center, University of Columbia di tahun 1999 sa at ini telah banyak dilakukan di berbagai negara. Namun demikian, RAPFISH sebagai suatu metode untuk mengukur dan menggambarkan kondisi lestari sumberdaya kelautan dan perikanan di suatu tempat atau wilayah masih tetap aktual untuk dilakukan di Indonesia. Masih relevannya penggunaan analisis RAPFISH di Indonesia dikarenakan data-clata aktual yang menggambarkan kondisi wilayah pengelolaan perairan di Indonesia masih sangat minim. Oi sisi lain kebutuhan akan pengelolaan yang berkelanjutan atas wilayah tersebut semakin mendesak. Makalah ini memaparkan upaya pengembangan metode RAPFISH yang sesuai dengan kondisi perikanan tangkap di Indonesia. Kesesuaian metode RAPFISH ini diharapkan dapat menggambarkan dengan cepat dan akurat suatu kondisi pemanfaatan dan pengelolaan perikanan tangkap di suatu wilayah, sehingga dapat digunakan sebagai indicator kinerja pembangunan berkelanjutan perikanan tangkap di Indonesia.


    Abstract  PDF
  • Buletin Ekonomi Perikanan Vol. 6 No. 2 (2006): Buletin Ekonomi Perikanan - Articles

    Produksi perikanan di dunia sebesar 50% berasal dari perikanan budidaya dan kira-kira 98% diantaranya dihasilkan di Asia termasuk Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk rnelihat gambaran umum dari budidaya ikan mas dan pennasalahannya di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dan menggunakan data statistik tahunan dan data primer.

    Budidaya ikan mas di Indonesia biasanya dilakukan di kolam, keramba dan sawah. Jenis ikan mas lokal di Indonesia adalah Sinyonya, Cumpai, Ksnaadomss, Punten, dan MSjslsya, sedangkan ikan mas yang berasal dari hasil silangan yaitu Kuningan, Sutisna,Rsjsdanu. Kedua jenis hasil silangan ini diintroduksi di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat.

    Masalah utama yang dialami dalam budidaya ikan mas di Indonesia adalah tingkat produksi yang masih rendah. yang disebabkan oleh input teknologi pakan. dan kualitas yang rendah sebagai akibat penurunan kualitas lingkungan. Masalah yang lain adalsh halga berfluktuasi harga yang diterima oleh pembudidaya yang rendah. keterbatasa infrastruktur pasar dan kurangnya dukungan dari lembaga keuangan.

     


    Abstract  PDF