Evaluasi Kesehatan Terumbu Karang di Pulau Pramuka: Tantangan dan Peluang Konservasi di Kawasan Kepulauan Seribu: Evaluasi kesehatan terumbu karang di Pulau Pramuka: Tantangan dan peluang konservasi di Kawasan Kepulauan Seribu

Iqbal Raihansyah Kusuma Wahjoedi; I Gusti Putu Yudhistira Jagadhita; Dewanti Puti Edtri; Nikolas Sachio; Mar’atus Sholichah; Haekal Fathur Bayu Santanu; Irvan Davi Hutagaol; Albi Muhamad Taufik Musa; Firsta Kusuma Yudha

doi:10.29244/HAJ.6.2.89

Authors

Iqbal Raihansyah Kusuma Wahjoedi Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Indonesia
I Gusti Putu Yudhistira Jagadhita Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Indonesia
Dewanti Puti Edtri Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Indonesia
Nikolas Sachio Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Indonesia
Mar’atus Sholichah Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Indonesia
Haekal Fathur Bayu Santanu Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Indonesia
Irvan Davi Hutagaol Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Indonesia
Albi Muhamad Taufik Musa Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Indonesia
Firsta Kusuma Yudha MSP IPB University

DOI:

https://doi.org/10.29244/HAJ.6.2.89

Keywords:

Coral reef, Line Intercept Transect, percentage cover, Pramuka Island

Abstract

Pramuka Island is one of the islands in the Thousand Islands which is the administrative center. Coral reef ecosystem is known as the most beautiful and charming underwater ecosystem and has the richest community on earth. Government of Thousand Islands utilized this as local marine tourism. However, tourism activities have the potential to affect the condition of the coral reef ecosystem. Coral reef ecosystem condition monitoring are carried out to prevent environmental damage. Observation of coral reef data was carried out using the Line Intercept Transect (LIT) method which was modified according to the needs of data observation. The percentage of basic substrate cover is dominated by abiotic, hard coral, and algae categories. The condition of coral reefs in the observation location is classified as moderate. There are 2 observation stations with good coral reef cover, namely APL (Marine Protected Areas) and SPG (South of Roast Island). Locations with poor cover categories are found in BPR (West of Scout Island) and TEP (Cape Eagle Scout).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi W, Komarullah U, Sanjaya DH, Ardyansah R, Gunawan R, Mahatir M, Mustofa K, Ramadhani MR, Sartini, Susanti S, Febryanti E, Khaeruddin, Akbar A. 2020. Kondisi terumbu karang di Pulau Gelasa Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Sumberdaya Perairan. 14(2):13-19.

Aini M, Ain C, Suryanti. 2013. Profil kandungan nitrat dan fosfat pada polip karang Acropora sp. di Pulau Menjangan Kecil Taman Nasional Karimunjawa. Diponegoro Journal of Maquares. 2(4):118-126.

Akbar I, Adi W, Umroh. 2016. Pola sebaran karang lunak (soft coral) terhadap kedalaman yang berbeda di Pantai Turun Aban, Tanjung Pesona dan Rebo. Jurnal Sumberdaya Perairan. 10(2):11-21.

Alam BF, Wijayanti DP, Munasik. 2022. Rekruitmen juvenil karang terumbu pasca tertabrak kapal di perairan Ujung Gelam, Taman Nasional Karimunjawa. Buletin Oseanografi Marina. 11(1):41–50.

Barus BS, Prartono T, Soedarma D. 2018. Pengaruh lingkungan terhadap bentuk pertumbuhan terumbu karang di perairan Teluk Lampung. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 10(3):699-709.

Daniel D, Santosa LW. 2014. Karakteristik oseanografi dan pengaruhnya terhadap distribusi dan tutupan terumbu karang di wilayah gugusan Pulau Pari, Kabupaten Kep.Seribu. DKI Jakarta. Jurnal Bumi Indonesia. 3(2):1-9.

Davis KA, Pawlak IG, Monismith SG. 2021. Turbulence and coral reefs. Annual Review of Marine Science. 13:343-373.

English S, Wilkinson C, Baker V. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Townsville (AU): Australian Institute of Marine Science.

Fabricius K, Alderslade P. 2001. Soft Corals and Sea Fans. Townsville (AU): Australian Institute of Marine Science.

Febrianti MI, Purwanti F, Hartoko A. 2015. Analisa fungsi ekosistem area perlindungan laut (APL) di Taman Nasional Kepulauan Seribu. Diponegoro Journal of Maquares. 4(1):98-106.

Henley ME, Quinn M, Bouwmeester J, Daly J, Lager C, Zuchowicz N, Bailey DW, Hagedorn M. 2022. Contrasting reproductive strategies of two Hawaiian Montipora corals. Scientific Reports. 12:12255.

Isdianto A, Pratama LW, Supriyadi, Saputra DK, As’adi MA, Luthfi OML, Haykal MF. 2021. Penggunaan citra landsat 8 untuk memetakan luas sebaran hutan mangrove di Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah. Journal of Fisheries and Marine Research. 5(2):193-200.

Iswani S, Tohir D, Januar HI. 2014. Identifikasi senyawa sitotoksik karang lunak Sarcophyton sp. dari perairan Pulau Panggang Taman Nasional Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 12(2):238-243.

Jubaedah I, Anas P. 2019. Dampak pariwisata bahari terhadap ekosistem terumbu karang di Perairan Nusa Penida, Bali. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan. 13(1):59-75.

Khaidir. 2015. Kondisi terumbu karang di Perairan Pulau Setan Carocok Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. 2(1):1-11.

Kusuma AB, Bengen DG, Madduppa H, Subhan B, dan Arafat D. 2016. Keanekaragaman genetik karang lunak Sarcophyton trocheliophorum pada populasi laut Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Jurnal Enggano. 1(1):89-96.

Luthfi OM, Asadi MA, Agustiadi T. 2018. Coral reef in center of coral biodiversity (coral triangle): The Pulau Lirang, Southwest Moluccas (MBD). Disaster Advances. 11(9):1-7.

Madduppa HH, Subhan B, Arafat D, Zamani NP. 2016. Riset dan inovasi terumbu karang dan proses pemilihan teknik rehabilitasi: sebuah usulan menghadapi gangguan alami dan antropogenik kasus di Kepulauan Seribu. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. 3(2):130-139.

Manuputty AEW. 2016. Karang Lunak (Octocorallia: Alcyonacea) di Perairan Biak Timur. OLDI (Oseanologi dan Limnologi di Indonesia). 1(2): 47-59.

Muqsit A, Yusfiandayani R, Mulyono S. Baskoro. 2016. Keragaan teknis dan aspek Biologi penangkapan madidihadang menggunakan rumpon di Perairan Kaur, Bengkulu. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 5(1):55-64.

Ningsih EN, Setiawan A, Hartoni, Fauziyah. 2021. Perubahan luasan Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan Pulau Karya, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta menggunakan data citra satelit penginderaan jauh. Jurnal Penelitian Sains. 23(2):84-90.

Nirwan, Syahdan M, Salim D. 2017. Studi kerusakan ekosistem terumbu karang di kawasan wisata bahari Pulau Liukang Loe Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Kelautan. 1(1):12-22.

Nurma N, Putra A, Rauf A, Yusuf K, Larasati RF, Hawati, Jaya MM, Suriadin H, Aini S, Nurlaela E. 2022. Identifikasi bentuk pertumbuhan karang keras (hard coral) di perairan Pulau Jinato, kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar. Fisheries of Wallacea Journal. 3(1):1-13.

Purba N P, Anna Z, Faizal I, Kristiadhi F. 2021. Adaptasi masyarakat Pulau Pramuka dalam mereduksi sampah laut. Farmers: Journal of Community Services. 2(2):1-6.

Rahardjo P. 2013. Pendekatan ekosistem untuk mitigasi akibat perubahan iklim pada pulau kecil (Pulau Pramuka Kepulauan Seribu). Penataan Ruang Berkearifan Lokal dalam Pembangunan Berkelanjutan. Seminar Nasional Space #1; 2013; Bali, Indonesia. Bali: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia.

Rahman AA, Perwira YP, Kartika IWD. 2022. Kandungan bahan organik total (BOT) dan kekeruhan pada estuari DAM, Bandung, Bali. Current Trends in Aquatic Science. 2:142-147.

Rizqika CNA, Supriharyono, dan Latifah N. 2018. Laju pertumbuhan terumbu karang Acropora formosa di Pulau Menjangan Kecil, Taman Nasional Karimunjawa. Journal Of Maquares. 7(4):315-322.

Saputra DGTB, Arthana IW, Pratiwi MA. 2016. Analisis kualitas fisika perairan berdasarkan nilai padatan tersuspensi dan kekeruhan perairan di bendungan Telaga Tunjung Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan – Bali. Ecotrophic. 10(2):130-136.

Sigarlaki AK, Nugraha AH, Kurniawan D. 2021. Tutupan dan keanekaragaman life form karang pada zona terumbu berbeda di Perairan Kampung Baru Bintan. Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis. 5(1):29-36.

Sinaga RRK, Al-wira’I RM, Kurniawan F, Roni S, Hidayati JR. 2023. Kondisi kesehatan terumbu karang di Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas. Jurnal Akuatikalestari. 6(edisi khusus):85-91. ISSN 2598-8204.

Thamrin. 2017. Karang: Biologi Reproduksi & Ekologi. Pekanbaru: UR Press.

Thovyan AI, Sabariah V, Parenden D. 2017. Persentase tutupan terumbu karang di perairan pasir putih Kabupaten Manokwari. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik. 1(1):67-80.

Wahyulfatwatul UAS, Litaay M, D. Priosambodo, Moka W. 2017. Genera karang keras di Pulau Barrang Lompo dan Bone Batang berdasarkan metode identifikasi coral finder. BIOMA: Jurnal Biologi Makassar. 2(2):39-51.

Veron NEJ, Smith SM. 2000. Corals of The World. Townsville (AU): Australian Institute of Marine Science.

Yanti DR, Subagio A, Fatah AA. 2020. Perkembangan sektor pariwisata kepulauan Seribu dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat.. Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah. 3(1):53-58.

Yunilda II, Gazali M, Suriani M, Nufus H. 2022. Presentase tutupan terumbu karang di perairan Pulo Kayee Bakongan Timur, Aceh Selatan. Jurnal Laot Ilmu Kelautan. 4(1):13-27.

Zamani N P. 2015. Kondisi terumbu karang dan asosiasinya dengan bintang laut (Linckia laevigata) di Perairan Pulau Tunda, Kabupaten Seram, Provinsi Banten. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 6(1):1-10.