KOMPOSISI DAN POLA MUSIM IKAN HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN TEGAL JAWA TENGAH
Abstract
Pemanfaatan sumber daya ikan harus berdasarkan efisiensi dan asas keberlanjutan. Efisiensi merupakan usaha untuk memaksimumkan hasil penangkapan, dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin. Efisiensi penangkapan dapat didukung dengan diketahuinya pola musim atau waktu terbaik menangkap suatu sumberdaya ikan. Informasi mengenai pola musim penangkapan juga sangat dibutuhkan oleh manajer perikanan baik pemerintah maupun swasta dalam melakukan pengaturan agar upaya eksploitasi terhadap sumberdaya ikan dilakukan secara bijak dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi hasil tangkapan dan pola musim penangkapan ikan di perairan Tegal. Penelitian dilakukan di TPI Larangan dan TPI Suradadi Kabupaten Tegal, pada bulan Maret 2019, dengan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan Produksi ikan dominan selama 5 tahun (2016-2019) di perairan Tegal adalah teri jawa (3.753,9 ton), selanjutnya rebon (1.305,4 ton), ikan tembang (542,4 ton), teri nasi (355,2 ton), kembung (116,1 ton), pepetek (87,3 ton), dan cumi-cumi sebanyak 18,7 ton. Puncak musim penangkapan ikan teri nasi adalah bulan Februari. Puncak musim ikan teri jawa adalah bulan Juni. Puncak musim ikan pepetek adalah bulan Januari. Puncak musim ikan kembung terjadi pada bulan Januari. Puncak musim ikan tembang terjadi pada bulan Januari. Puncak musim penangkapan udang rebon terjadi pada bulan Februari. Puncak musim cumi-cumi terjadi pada bulan April.
Kata kunci: komposisi hasil tangkapan, pengelolaan, pola musim penangkapan