Phenotype characterization of interspecific hybrid abalone Haliotis asinina and Haliotis squamata seed

  • Dinar Tri Soelistyowati Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
  • Aldilla Kusumawardhani Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
  • Muhammad Zairin Junior Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Dramaga Bogor 16680

Abstract

ABSTRACT

 

Abalone is one of sea-water aquaculture commodity that having relatively low in growth and survival. Interspesific hybridization between abalone Haliotis asinina and Haliotis squamata is required to produce hybrid seeds having a better phenotype inherited from their parents. Crossbreeding of abalone was done in the reciprocal procedure with a natural spawning technique on mass scale. The hybrid seeds showed higher similarity with female brood (98,69%), while  the larvae from H. squamata × H. asinina were abnormal on trocophore until early veliger phase then dead occurred the next phase. The results showed that hybridization between male H. asinina and female H. squamata had higher fertilization and hatching rate than its reciprocal i.e. 76.01±6.15% and 60.14±4.80%.

 

Keywords: interspesific hybridization, phenotype, Haliotis asinina, Haliotis squamata, abalone

 

 

ABSTRAK

 

Abalon merupakan komoditas budidaya laut dengan pertumbuhan yang relatif lambat dan kelangsungan hidupnya rendah. Rekayasa persilangan interspesifik antara abalon Haliotis asinina dan Haliotis squamata diharapkan mampu mengatasi permasalahan benih dan memiliki fenotipe unggul yang diwariskan dari tetuanya. Persilangan abalon dilakukan secara resiprok dengan teknik pemijahan alami skala massal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih hibrida menunjukkan kemiripan dengan induknya sebesar 98,69%, sedangkan larva hibrida antara jantan H. squamata × H. asinina menunjukkan bentuk abnormal pada fase trokofor hingga veliger awal dan kematian pada fase lanjut. Hibridisasi antara jantan H. asinina dan betina H. squamata memiliki derajat pembuahan dan derajat penetasan yang lebih tinggi dibandingkan resiprokalnya, yaitu berturut-turut 76,01±6,15% dan 60,14±4,80%.

 

Kata kunci: hibridisasi interspesifik, fenotipe, Haliotis asinina, Haliotis squamata, abalon

 

 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2014-01-17
How to Cite
[1]
SoelistyowatiD.T., KusumawardhaniA. and JuniorM.Z. 2014. Phenotype characterization of interspecific hybrid abalone Haliotis asinina and Haliotis squamata seed. Jurnal Akuakultur Indonesia. 12, 1 (Jan. 2014), 25-30. DOI:https://doi.org/10.19027/jai.12.25-30.