Effect of Different Fatty Acid Sources of Diet on Growth Performance of Botia Botia macracanthus Bleeker

  • . Sunarto Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Pontianak
  • . Sabariah Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Pontianak

Abstract

Fish requires essential fatty acid for growth. Freshwater fish needs linoleat fatty acid (n-6) or combination of linoleat and a-linolenat acids (n-3).  Fish oil contains higher level of n-3, corn oil is rich of n-6, while coconut oil is rich of saturated fatty acids.  This study was conducted to determine the effect of fatty acid sources in diet on growth performance of botia Botia macracanthus. Sources of fatty acid examined were coconut oil (control), corn oil, fish oil, and corn oil + fish oil + coconut oil. The results of study show that daily growth rate of fish fed on diet containing mix of corn-coconut-fish oils (8.39%) and only corn oil (8.15%) was higher (p<0.05) compared to that of fish fed on diet containing fish oil (7.67%) and coconut oil (6.62%).  Feed conversion rate of fish fed on diet containing mix of corn-coconut-fish oils (2.12%) and only corn oil (2.34%) was lower (p<0.05) than that of fish fed on diet containing fish oil (2.97%) and coconut oil (3.74%).  Growth rate and feed conversion rate of fish fed on diet containing mix of corn-coconut-fish oils and only corn oil was similar (p>0.05).  Survival rate of fish at all treatments was similar, ranged from 90.00 to 93.33%.  Thus, the results suggested that diet containing only corn oil is suitable for botia to obtain higher growth rate and lower feed conversion rate.

Keywords: fatty acid, growth performance, botia, Botia macracanthus


ABSTRAK

Ikan membutuhkan asam lemak essensial (EFA = Essential Fatty Acid) untuk pertumbuhannya.  Ikan air tawar memerlukan asam lemak linoleat (n-6) atau gabungan asam lemak linoleat (n-6) dan alfa-linolenat (n-3).  Minyak ikan banyak mengandung asam lemak n-3, minyak jagung kaya akan asam lemak n-6, sementara minyak kelapa banyak mengandung asam lemak jenuh.  Sumber asam lemak yang diuji adalah minyak kelapa  (kontrol), minyak jagung, minyak ikan, dan minyak jagung + minyak ikan + minyak kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan harian ikan botia yang diberi pakan yang mengandung campuran minyak jagung-kelapa-ikan (8,39%) dan minyak jagung (8,15%) saja lebih tinggi (p<0,05) daripada yang diberi pakan mengandung minyak ikan (7,67%) dan minyak kelapa (6,62%).  Nilai konversi pakan pada ikan yang diberi pakan mengandung minyak jagung-kelapa-ikan (2,12%) dan minyak jagung (2,34%) lebih rendah (p<0,05) dibandingkan dengan yang diberi pakan mengandung minyak ikan (2,97%) dan minyak kelapa (3,74%).  Pertumbuhan dan konversi pakan pada ikan yang diberi pakan mengandung campuran ketiga minyak dan hanya minyak jagung adalah tidak berbeda (p>0,05).  Kelangsungan hidup ikan pada semua perlakuan relatif sama, yaitu berkisar antara 90,00-93,33%. Dengan demikian, pakan untuk ikan botia cukup mengandung minyak jagung saja untuk mendapatkan laju pertumbuhan yang tinggi dengan konversi pakan yang rendah.

Kata kunci: asam lemak, kinerja pertumbuhan, ikan botia, Botia macracanthus

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2008-07-01
How to Cite
[1]
Sunarto. and Sabariah. 2008. Effect of Different Fatty Acid Sources of Diet on Growth Performance of Botia Botia macracanthus Bleeker. Jurnal Akuakultur Indonesia. 7, 2 (Jul. 2008), 199-204. DOI:https://doi.org/10.19027/jai.7.199-204.