Triploid striped catfish Pangasianodon hypophthalmus: growth performance and gonadal development

  • Yusran Ibrahim Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor
  • Dinar Tri Soelistyowati
  • Odang Carman

Abstract

ABSTRACT

 

This study was aimed to evaluate the growth performance and gonadal development of diploid and triploid striped catfish Pangasianodon hypophthalmus. Triploids were produced through a heat shock method at 42 °C for two minutes, at two minutes after fertilization. Before treatment performed, group of triploid and diploid were separated through nucleolus counting confirmed cromoseme counting. Five individual of each group at the age of nine months were tagged and reared for two months. Parameter of growth performance, feed conversion ratio, and survival rate were analysed using independent-samples t-test at confidence interval 95%, while gonadosomatic index (GSI) and gonad histology were analysed descriptively. No significant differences were observed between diploid and triploid fish in terms of growth performance, feed conversion ratio, and survival rate (P>0.05) during the two months rearing period, while GSI was higher in diploid (P<0.05) compared to triploid females. Histological observations of triploid female gonads showed early development stage, indicating sterility through symptoms such as oocytes degradation and abnormal development. Meanwhile, male gonad developed faster compared to female as spermatids were found in several lobules. As conclusion, diploid and triploid striped catfish P. hypophthalmus growth performance did not differ up to the age of 11 months, although some sterility symptoms were observed in both male and female.

 

Keywords: diploid, triploid, growth, gonad, Pangasianodon hypophthalmus

 

 

ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa pertumbuhan dan perkembangan gonad ikan patin siam Pangasianodon hypophthalmus diploid dan triploid. Triploid diproduksi dengan kejut suhu panas pada suhu 42 °C selama dua menit, pada dua menit setelah fertilisasi. Sebelum pengujian, kelompok diploid dan triploid dipisahkan dengan menganalisis jumlah nukleolus yang dikonfirmasi dengan penghitungan jumlah kromosom. Masing-masing lima ekor ikan diploid dan triploid pada umur sembilan bulan ditandai dan dipelihara selama dua bulan. Parameter pertumbuhan, rasio konversi pakan, dan kelangsungan hidup dianalisis menggunakan independent-samples t-test pada selang kepercayaan 95% sedangkan gonadosomatik indeks (GSI) dan histologi gonad dianalisis secara deskriptif. Pertumbuhan, rasio konversi pakan, dan kelangsungan hidup antara diploid dan triploid selama dua bulan pemeliharaan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). Nilai GSI diploid lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan triploid, baik pada jantan maupun betina. Hasil histologi menunjukkan bahwa gonad ikan patin betina masih pada tahap perkembangan awal. Namun, indikasi steril terlihat dengan adanya degradasi oosit dan perkembangannya yang terganggu. Gonad jantan berkembang lebih cepat dibandingkan betina, dengan ditemukannya spermatid pada beberapa lobule. Gonad jantan triploid menunjukkan adanya gejala sterilitas tetapi tidak permanen, sebagian masih mampu berkembang hingga fase spermatid, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan diploid. Berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa pertumbuhan antara ikan patin siam diploid dan triploid hingga umur 11 bulan tidak menunjukkan perbedaan, akan tetapi gejala sterilitas ditemukan baik pada jantan maupun betina triploid.

 

Kata kunci: diploid, triploid, pertumbuhan, gonad, Pangasianodon hypophthalmus

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-07-05
How to Cite
[1]
IbrahimY., SoelistyowatiD.T. and CarmanO. 2017. Triploid striped catfish Pangasianodon hypophthalmus: growth performance and gonadal development. Jurnal Akuakultur Indonesia. 16, 1 (Jul. 2017), 76-82. DOI:https://doi.org/10.19027/jai.16.1.76-82.