Diagnosis dan Penanganan Kasus Endometritis pada Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Periode Januari 2025
DOI:
https://doi.org/10.29244/jvetbiomed.3.2.%25p.Keywords:
Endometritis, sapi perah PFH, diagnosis reproduksi, terapi intrauterine, efisiensi reproduksiAbstract
Endometritis merupakan salah satu gangguan reproduksi utama pada sapi perah yang berdampak negatif terhadap efisiensi reproduksi dan produktivitas susu. Studi ini bertujuan untuk mendiagnosis dan menangani kasus endometritis klinis pada sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) berusia 3,9 tahun dengan BCS 2,5/5 dan riwayat partus 2 kali di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) selama periode Januari 2025. Proses diagnosis melibatkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta evaluasi penunjang menggunakan metricheck, sitologi leleran vagina, dan pemeriksaan hematologi lengkap. Hasil metricheck menunjukkan skor 3 yang mengindikasikan eksudat mukopurulen dalam uterus. Sitologi mengungkap adanya neutrofil dan limfosit serta keberadaan bakteri. Pemeriksaan hematologi menunjukkan leukositosis dan neutrofilia, mendukung adanya inflamasi aktif. Terapi dilakukan melalui irigasi intrauterin menggunakan antibiotik Penstrep-400® yang berisi procain penicillin G dan hydrostreptomycin, Glucortin® yang berisi anti-inflamasi dexamethasone, povidone iodine, Lutalyse® yang berisi hormon PGF2 alfa, serta ditambahkan NaCl secukupnya. Selain itu diinjeksikan anti radang Tolfedine® yang memiliki kandungan tolfenamic acid secara intramuskular. Hasil menunjukkan perbaikan kondisi klinis dan pengembalian fungsi reproduksi yang dibuktikan dengan leleran yang keluar di vulva sapi tampak jernih dan kembalinya siklus normal birahi. Studi ini menegaskan pentingnya diagnosis terintegrasi dan penanganan tepat waktu dalam meningkatkan prognosis endometritis pada sapi perah.
References
[1] Novitasari A, Hutasoit RA, Rozi AF, &Rohmah AA. 2023. Faktor yang mempengaruhi produksi susu (studi kasus peternakan sapi perah di kota batu). Jurnal Triton. 14: 359–372. https://doi.org/10.47687/jt.v14i2.397.
[2] Pinardi D, Anton G, & Santoso. 2019. Perencanaan lanskap kawasan penerapan inovasi teknologi peternakan prumpung berbasis ramah lingkungan. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 7(2): 251-262.
[3] Putri TD, Siregar TN, Thasmi CN, Melia J, & Adam M. 2020. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan inseminasi buatan pada sapi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 8(3): 111-119.
[4] Syahdan, Humaidah N, & Susilowati S. 2019. Studi kasus hipokalsemia (milk fever) pada sapi perah peranakan friesian holstein (pfh) di wilayah kerja koperasi agro niaga (kan) jabung. Jurnal Rekasatwa Peternakan. 2(1): 173-178.
[5] Sutiyono S, Samsudewa D, & Suryawijaya A. 2018. Identifikasi gangguan reproduksi sapi betina di peternakan rakyat. Jurnal Veteriner. 18(4): 580.
[6] Umer M, Syed SF, Bunesh, Shah QA, & Kakar IU. 2022. Pathogenesis, treatment and control of bovine clinical endometritis: a review. Pakistan Journal of Agriculture, Agricultural Engineering and Veterinary Sciences. 38(1): 57–64. https://doi.org/10.47432/2022.38.1.8.
[7] Kumar P, Sunith R, & Rajanna R. 2020. Bovine endometritis: a review article. The Pharma Innovation, 92(2), 55–58.
[8] Sheldon IM, Lewis GS, Le Blanc LJ, Gilbert RO. 2006. Defining postpartum uterine disease in cattle. Theriogenology. 65:1516-1530.
[9] Canisso IF, Segabinazzi LGTM, Fedorka CE, 2020. Persistent breeding-induced endometritis in mares—a multifaceted challenge: from clinical aspects to immunopathogenesis and pathobiology. International Journal of Molecular Sciences. 21: 1432.
[10] Tibary, A., Ruiz, A., 2018. Trastornos uterinos en la yegua: Diagnóstico, tratamiento y prevención. SPERMOVA. 8: 1–24. https://doi.org/10.18548/aspe/0006.01.
[11] Liu Y. 2019. Changes in the blood routine, biochemical indexes and the pro-inflammatory cytokines of peripheral white blood cells in postpartum dairy cows with metritis. BMC Veterinary Research. 15(1): 45.
[12] Fauzi FR, Kusmayadi T, Rohayati T, Nurhayatin T, & Hadist I. 2019. Efisiensi Reproduksi sapi perah friesian holstein di wilayah kerja koperasi peternakan bandung selatan. Jurnal Ilmu Peternakan. 4(1): 14–21.
[13] Papich MG. 2021. Saunders handbook of veterinary drugs. Elsevier, USA.
[14] Somanjaya R, Heriyadi D, & Hernaman I. 2018. Performa domba lokal betina dewasa pada berbagai variasi lamanya penggembalaan di daerah irigasi rentang Kabupaten Majalengka. Indonesian Journal of Applied Sciences. 7(3). https:// doi. org/ 10.24198/ijas.v7i3.7029.
[15] Tarigan, M. 2024. Penanganan kasus endometritis pada sapi pfh di Puskeswan Kota Batu. Universitas Brawijaya. https://repository.ub.ac.id/id/eprint/235530/
[16] Duong HT, Vu H, Bah M, Woclawek-Potocka I, Dam T, Skarżyński D, Okuda K, & Acosta T. 2012. Acute changes in the concentrations of prostaglandin F2α (PGF) and cortisol in uterine and ovarian venous blood during PGF-induced luteolysis in cows. Reproduction in Domestic Animals. 47(2): 238–243. https://doi.org/10.1111/j.1439-0531.2011.01835.x
[17] Lima FSD. 2020. Recent advances and future directions for uterine diseases diagnosis, pathogenesis, and management in dairy cows. Animal Reproduction. 17(3).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Gyda Lana Desmonda Agant, Gretania Residiwati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

