PERKIRAAN EMISI GRK BERBASIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PADA POLA RUANG PULAU RUPAT

Penulis

  • Fajar Kurniawan IPB
  • Muhammad Ardiansyah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University
  • Syaiful Anwar Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga Bogor 16680

DOI:

https://doi.org/10.29244/jitl.27.2.123-130

Kata Kunci:

GHG emissions, land use prediction, LULUCF, spatial planning

Abstrak

Pulau Rupat, dengan 77.39% dari total wilayah daratan 152,371 ha merupakan lahan gambut, mengalami deforestasi, degradasi hutan, dan konversi lahan, sehingga menjadikannya daerah yang rentan terhadap pelepasan emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus strategis untuk pengendalian emisi berbasis lahan. Penelitian ini bertujuan memperkirakan emisi GRK sektor LULUCF melalui identifikasi perubahan penutupan/penggunaan lahan tahun 2000, 2010, dan 2020. Penghitungan emisi dilakukan dengan pendekatan stock difference cadangan biomassa atas permukaan sebagai faktor emisi/serapan setiap penutupan/penggunaan lahan. Proyeksi emisi tahun 2030 dan 2040 dihitung dengan membandingkan perubahan penutupan dan penggunaan lahan historis dengan prediksi penutupan dan penggunaan lahan (skenario Business as Usual/BAU ). Nilai emisi tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai emisi sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2022–2042 (skenario RTRW). Hasil penelitian menunjukkan tren penurunan emisi dari perubahan penutupan/penggunaan lahan dan dekomposisi gambut, yaitu dari 10.37 juta ton CO₂ pada periode 2000–2010 menjadi 7.99 juta ton CO₂ pada periode 2010–2020. Total emisi BAU juga memperlihatkan penurunan, dengan perkiraan 3.79 juta ton CO₂ untuk periode 2020–2030 dan 3.45 juta ton CO₂ untuk periode 2030–2040. Sementara, total emisi berdasarkan skenario RTRW periode 2022–2042 diperkirakan 113% lebih rendah dibandingkan dengan skenario BAU periode 2020–2040 yang mencapai 3.95 juta ton CO2.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Alshari, E.A. and B.W. Gawali. 2022. Modeling Land Use Change in Sana’a City of Yemen with MOLUSCE. Journal of Sensors Hindawi Limited, 2022(1): 1–15. doi: 10.1155/2022/7419031

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis. 2024. Kabupaten Bengkalis dalam Angka 2024. BPS Kabupaten Bengkalis. Bengkalis.

Chen, F., Y. Li. And X. Ma. 2023. Is the city low-carbon because of its compactness? An empirical study in Shanghai, China. Urban Clim, 52: 101690.

Fadilah, K.H. 2022. Dinamika dan Estimasi Luas Area Terbakar Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Bengkalis [Tesis]. IPB Univ. Bogor.

[GFW] Global Forest Watch. 2022. Tree cover loss in Bengkalis, Riau, Indonesia. [diakses 5 Desember 2022 pukul 00.45 WIB]. https://gfw.global/3xDz02X.

Houghton, R.A. and A.A. Nassikas. 2017. Global and regional fluxes of carbon from land use and land cover change 1850–2015. Global Biogeochem. Cycles, 31(3): 456-472. doi.org/10.1002/2016GB005546.

[IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. 2006. 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories. Prepared by the National Greenhouse Gas Inventories Programme, Eggleston H.S., Buendia L., Miwa K., Ngara T. and Tanabe K. (eds). Published: IGES, Japan.

[IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. 2013. 2013 Supplement to the 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories: Wetlands. Methodological Guidance on Lands with Wet and Drained Soils, and Constructed Wetlands for Wastewater Treatment.

[Jikalahari] Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau. 2009. Fakta Kritis: Analisis Tata Kelola Kehutanan di Provinsi Riau. Jikalahari. Pekanbaru.

Juniyanti, L., H. Purnomo, H. Kartodihardjo and L.B. Prasetyo. 2021. Understanding the driving forces and actors of land change due to forestry and agricultural practices in Sumatra and Kalimantan: A systematic review. Land, 10(5): 463. doi.org/10.3390/land10050463.

Iskandar, B., Saidah, A.A. Kurnia, A. Jauhari and F. Zannah. 2024. Modelling land cover change using MOLUSCE in Kahayan Tengah forest management unit, Kalimantan Tengah. Jurnal Sylva Lestari, 12(2): 242-257. doi.org/10.23960/jsl.v12i2.865.

[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2022. National Forest Reference Level for Deforestation, Forest Degradation and Enchancement of Forest Carbon Stock, Submission by Indonesia.

Kumar, P. and D. Geneletti. 2015. How are climate change concerns addressed by spatial plans? An evaluation framework, and an application to Indian cities. Land use policy, 42:210–226. doi:10.1016/j.landusepol.2014.07.016.

Mujiono, M., T.L. Indra and D. Harmantyo. 2017. Spatial Analysis of Deforestation and Its Impact on Carbon Emissions Using FREL. 1st Int. Conf. Geogr. Educ., 79: 289-294. doi:10.2991/icge-16.2017.55.

Pendrill, F., U.M. Persson, J. Godar, T. Kastner, D.Moran, S. Shimdt and R. Wood. 2019. Agricultural and forestry trade drives large share of tropical deforestation emissions. Global Environmental Change, 56:1-10. doi:10.1016/j.gloenvcha.2019.03.002.

[PERDA] Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis No. 1 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis Tahun 2022-2042.

[PRI] 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations on Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim). Sekretariat Negara. Jakarta.

[PRI] 2021. Indonesia Third Biennial Update Report. Sekretariat Negara. Jakarta.

[PRI] 2022. Enhanced Nationally Determined Contribution Republic of Indonesia. Sekretariat Negara. Jakarta.

Puspita, I.B. and F.A. Saputra. 2019. Effect of Land Use Change to the Increasing Land-Based Emission and Urban Heat Island Phenomenon in Bandung City. IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., 328(1). doi:10.1088/1755-1315/328/1/012021

Puspita, D., Mubarak and Nursyiwani. 2021. Analysis of coastline changes in rupat island using remote sensing data and geographic information systems. Asian Journal of Aquatic Sciences, 4(3): 236-246.

Syaufina, L. dan D.A.F. Hafni. 2018. Variabilitas iklim dan kejadian kebakaran hutan dan lahan gambut di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Jurnal Silvikultur Tropika, 9(1): 60-68.

Yang, H., G. Zhai, Y. Ge, T. Jiang and B. Su. 2025. Spatial–temporal difference of urban carbon budget and carbon compensation optimization partition from the perspective of spatial planning. Land, 14 (41): 1-9. doi: 10.3390/land14020414.

Takahashi, F., T. Matsumoto and D. Murdiyarso. 2014. Estimation of potential GHG emission reduction through corresponded REDD Plus activities in remote area in Central Kalimantan, Indonesia - Case study in the Paduran area. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change, 19(6): 787–804

Widyati, E., H.S. Nuroniah, H.L. Tata, N. Mindawati, Y. Lisnawati, Darwo, L. Abdulah, N.E. Lelana, Mawazin and D. Octavia. 2022. Soil Degradation Due to Conversion from Natural to Plantation Forests in Indonesia. Forests 2022, 13: 1913. doi.org/10.3390/f13111913.

Zen, I.S., A. Al-Amin and B. Doberstein. 2019. Mainstreaming climate adaptation and mitigation policy: towards multi-level climate governance in Melaka, Malaysia. Urban Clim., 30: 100501.

Zhang, H., J. Peng, R. Wang, J. Zhang and D. Yu. 2021. Spatial planning factors that influence CO2 emissions: A systematic literature review. Urban Climate, 36: 100809. doi.org/10.1016/J.UCLIM.2021.100809.

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-01

Cara Mengutip

Kurniawan, F., Ardiansyah, M., & Anwar, S. (2025). PERKIRAAN EMISI GRK BERBASIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PADA POLA RUANG PULAU RUPAT. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 27(2), 123-130. https://doi.org/10.29244/jitl.27.2.123-130