Michael Jayanto Budiman (1), Sutoyo (2), Moh Fifik Syafiudin (3)
Indonesia terletak di antara tiga pelat tektonik utama dunia yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia yang saling berinteraksi. Dari interaksi lempeng ini, terdapat potensi gempa besar berdasarkan pemodelan gempa megathrust pada seismic gaps dengan data histori gempa serta tsunami sebelumnya. Akumulasi energi dari seismic gaps ini dapat mencapai titik kritis yang dapat menyebabkan gempa bumi berskala besar dan menimbulkan tsunami. Hasil pemodelan tsunami mecapai ketinggian maksimal 20 m dan 12 m sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa. Tujuan penelitian pada kali ini adalah menganalisis bahaya tsunami untuk mendapatkan luas genangannya, tutupan lahan terdampak tsunami, dan jumlah penduduk yagn terdampak. Bahaya tsunami didapat dari pemodelan inundasi tsunami dengan skenario run up tsunami 10, 15, dan 20 meter. Pemodelan inundasi tsunami menggunakan bantuan tool model builder pada aplikasi ArcGIS dengan mengolah data spasial menggunakan persamaan yang dikembangkan Berryman. Data spasial yang digunakan dalam persamaan ini adalah data tutupan lahan, kelerengan, dan garis pantai. Hasil dari pengolahan ini berupa data luas genangan tsunami berbagai skenario ketinggian. Data tutupan lahan diolah dengan melakukan proses clipping dengan data hasil pemodelan inundasi tsunami. Untuk jumlah penududuk dilakukan dengan mengalikan luas genangan tsunami dengan kepadatan penduduk. Dari hasil pemodelan didapat bahwa luas genangan untuk run up tsunami 10 meter adalah 9,72 km2; run up tsunami 15 meter 15,69 km2; dan run up tsunami 20 meter 21,29 km2. Tutupan lahan berjenis padang rumput, pasir darat, perkebunan, tegalan / ladang, sawah terdampak limpasan tsunami yang luas. Terdapat total 8940 penduduk yang terdampak oleh limpasan tsunami saat ketinggian run up tsunami 10 meter, 15060 penduduk yang terdampak saat run up tsunami 15 meter, dan terdapat dan 23870 penduduk yang terdampak saat ketinggian run up tsunami 20 meter