Fikali Maklas (1), Erizal Erizal (2)
Kegiatan sehari - hari manusia saat ini tidak dapat terlepas dari mobilisasi. Jalan adalah sarana transportasi darat yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakukan mobilitas keseharian, sehingga volume kendaraan yang melewati ruas jalan ini harus bisa didukung oleh perkerasan jalan pada ruas jalan yang dilewatinya. Perkerasan jalan dalam kondisi baik akan membuat arus lalu - lintas lancar. Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya penelitian tentang kekuatan dari perkerasan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kekuatan dari jalan tol Bogor - Ciawi - Sukabumi dan membandingkannya dengan jalan lain. Analisis dilakukan dengan mengacu pada peraturan AASHTO 1993 dan SNI Pd T-14-2003 tentang perencanaan perkerasan jalan beton semen. Berdasarkan perhitungan, didapat kekuatan Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi sebesar 62.525.083 ESAL. Dengan demikian Jalan tol Bogor - Ciawi - Sukabumi direncanakan untuk menahan beban gandar kumulatif 510.204.680 ton selama 20 tahun umur rencana. Mengacu pada SNI Pd T-14-2003 Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi sudah sesuai untuk dibuat dengan perkerasan kaku. Kekuatan Jalan Tol Bogor - Ciawi – Sukabumi lebih besar jika dibandingkan dengan Jalan Tol Jakarta – Cikampek.
[AASHTO] American Association of State Highway Officials. 1993. Guide for Design of Pavement Structures. Washington DC (US): AASHTO.
Aris M. N. A., Simbolan G., Setiadji B. H., Supriyono. 2015. Analisis Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Lentur Menggunakan Beberapa Metode Bina Marga Studi Kasus: (Ruas Jalan Piringsurat – Batas Kedu Timur) . Jurnal Karya Teknik Sipil. 4(4): 380 – 393.
Azis R, Asrul. 2014. Pengantar Sistem dan Perencanaan Transportasi. Yogyakarta (ID) : Deepublish
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2003. Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen. SNI Pd T-14-2003. Jakarta (ID): BSN.
Darmadi. 1990. Analisis Hidrograf Satuan Berdasarkan Parameter Fisik DAS. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
[DPU] Departemen Pekerjaan Umum. 1971. Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 71) Dirjen Cipta Karya. Jakarta (ID) : Departemen Pekerjaan Umum.
[DPU] Departemen Pekerjaan Umum. 2013. Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM.2013. Jakarta (ID) : Departemen Pekerjaan Umum.
Ferdian T., Prasasya A., Subagio B. S., Hendarto S. 2008. Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metoda AASHTO 1993 Studi kasus: Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jurnal Teknik Sipil. 15(3): 133-142.
Gautama G. 2017. Efektivitas Penggunaan Rigid Pavement (Sta 140+ 000 S/D Sta 140+ 400) pada Ruas Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar Provinsi Lampung. TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi]: Jurnal Program Studi Teknik Sipil. 6(2) : 175 - 189
Hamirhan S. 2005. Konstruksi Jalan Raya. Bandung (ID): Nova.
Hardiyatmo H.C. 2011. Perancangan Perkerasan Jalan dan Penyelidikan Tanah. Yogyakarta(ID): Gadjah Mada University Press
Kang M., Kim M., Lee J. H. 2010. Analysis of Rigid Pavement Distresses on Interstate Highway Using Decision Tree Algorithms. KSCE Journal of Civil Engineering. 14(2): 123-130.
[NAVFAC] Naval Facilities Engineering Command. 1979. Civil Engineering Pavements, Design Manual 5.4. Alexandria (US): Depart. of The Navy Naval Facilities Engineering Command
Nuri A. 2014. Analisa Design Jalan pada Ruas Jalan Mulawarman di Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara Sepanjang 4 Km. Kurva S Jurnal Mahasisw. 1(1): 882-904.
Saputra M. T. Y., Sultan M. A., Amir I. 2012. Study Life Cycle Cost pada Konstruksi Jalan Daulasi Kota Ternate. Jurnal Sipil Sains. 2(3): 43-54
Sukirman S. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta (ID) : Granit
Ulfah A, Sulistya W. 2016. Penentuan Kriteria Awal Musim Alternatif di Wilayah Jawa Timur. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. 16(3): 145-153