ANALISIS KUALITAS AIR SEBAGAI INDIKATOR PELABUHAN PERIKANAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI PPN MUARA ANGKE
Abstract
PPN Muara Angke adalah salah satu sentral perikanan yang memenuhi kebutuhan ikan Provinsi DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya. Kegiatan perikanan, pembuangan limbah cair langsung ke kolam pelabuhan dan adanya sampah di kolam pelabuhan, apabila terus dibiarkan dapat menimbulkan penurunan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas air di pelabuhan sebagai salah satu indikator pelabuhan perikanan yang berwawasan lingkungan (eco-fishing port). Data kualitas air diambil dua kali pada bulan Oktober dan Desember 2023 pada 4 stasiun. Parameter kualitas air yang diukur secara in situ adalah salinitas, kecerahan, suhu, keberadaan sampah dan lapiran minyak. Selanjutnya parameter TSS, amonia total (NH3-N), surfaktan, raksa (Hg), kadmium (Cd), timbal (Pb) dan total coliform diukur di laboratorium PT. Unilab Perdana. Data kualitas air hasil pemeriksaan dibandingkan dengan baku mutu air laut untuk pelabuhan perikanan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Penghitungan Indeks pencemaran bagi peruntukan air (Plj) mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. Hasil survei parameter yang sesuai dengan baku mutu adalah TSS, suhu, salinitas, pH, surfaktan, raksa, kadmium, timbal dan total coliform sedangkan yang telah melebihi baku mutu adalah kecerahan, lapisan minyak, sampah dan amonia total. Hasil penghitungan indeks pencemaran berkisar 1,054-2,645 yang berarti termasuk dalam kategori tercemar ringan sehingga PPN Muara Angke perlu melakukan perbaikan agar dapat dinyatakan sebagai pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan.
Kata kunci: Eco-fishing port, indeks pencemaran, kualitas air