Pemanfaatan Sri Rejeki (Dieffenbachia seguine) sebagai Biopestisida Pembasmi Hama Kutu untuk Tanaman Hortikultura

  • Nidya Putri Zulia Kusuma Wardani
  • Putra Dwi Prasetyo IPB University
  • Ichsan Prasetyo Wardhani
  • Mayzya Titania Pramesti Putri
  • Salma Shalihah
  • Salma Nabilah
  • Lilis Nurhasanah
  • Jessica Mayrissa Veronica
  • Nurul Izzah Ramadhani
  • Deni Lubis

Abstract

Tanaman sri rejeki (Dieffenbachia seguine) merupakan jenis aglaonema yang tumbuh liar di Desa Temboro. Meskipun demikian, tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida yang mampu membasmi kutu-kutu yang menyerang tanaman hortikultura karena dalam getahnya mengandung kalsium oksalat yang berbentuk jarum di dalam sel-selnya sehingga menimbulkan sifat beracun. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan tumbuhan sri rejeki (Dieffenbachia seguine) sebagai pengendali hama kutu dan pestisida alami pada tanaman sayuran. Kegiatan ini dilaksanakan pada 13-14 Juli 2022, bertempat di kebun Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Joso dan KWT Dusun Dlisen, Desa Temboro. Bahan yang dibutuhkan adalah batang sri rejeki dan air. Setelah seluruh bahan tercampur dan sudah disaring, biopestisida dapat diaplikasikan terhadap tanaman yang terserang hama dengan cara disemprot. Bagian batang digunakan sebagai bahan utama karena kandungan getah yang tersimpan lebih banyak dibandingkan dengan bagian lainnya, sehingga harapannya kandungan kalsium oksalat yang diperoleh lebih banyak dan mampu membasmi hama kutu dengan lebih efektif. Diharapkan dinas pertanian setempat dapat meneliti kandungan, manfaat dan formulasi yang baku agar dapat diterapkan di kalangan yang lebih luas. Masyarakat dapat memanfaatkan biopestisida yang sudah diperoleh saat pelatihan dan KWT terkait dapat menjadi mentor untuk KWT lainnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar A. 2019. Penggunaan dan nilai ekonomi dari tanaman Aglaonema sp. di kalangan pedagang tanaman hias sekitar Cengkareng dan Pulo Gadung. Jurnal Bios Logos. 11(2): 122-128.

Arif A. 2015. Pengaruh bahan kimia terhadap penggunaan pestisida lingkungan. Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar. 3(4):134-143.

Astuti W, Widyastuti CR. 2016. Pestisida organik lingkungan pembasmi hama tanaman sayur. Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran. 19(2): 115-120.

Ergina, Nuryanti S, Pursitasari ID. 2014. Uji kumulatif senyawa metabolit sekunder pada daun palado (agave angustifolia) yang diekstraksi dengan pelarut air dan etanol. Jurnal Akademika Kimia. 3(3): 165-172.

Hua KH, Wang HC, Chung RS, Hsu JC. 2015. Calcium carbonate nanoparticles can enhance plant nutrition and insect pest tolerance. Journal of Pesticide Science. 40(4): 208-213.

Irwanda W, Alimuddin AH, Rudiyansyah. 2017. Sintesis asam oksalat dari getah batang tanaman sri rejeki (Dieffenbachia seguine (Jacq) Schott) menggunakan metode hidrolisis asam fosfat. Jurnal Kimia Khatulistiwa. 6(1): 30-36

Mawardi, Elfrida, Fitri R. 2018. Pengaruh ekstrak kulit jengkol dan daun sri rejeki. Jurnal Jeumpa. 5(1):56-64.

Pratiwi H, Sari KP, Kuntyastuti H. 2020. Pengaruh pemupukan kalsium dan varietas terhadap pertumbuhan, hasil, dan ketahanan hama kacang tanah. Pada: Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-44 UNS Tahun 2020. 4(1):615-621.

Utama WT, Sari RDP, Sutarto, Indriyani R. 2022. Pemanfaatan pesti (pestisida nabati) sebagai upaya mewujudkan petani yang ramah lingkungan di Desa Kibang, Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 2(1):89-95.

Yennie E, Elystia S. 2013. Pembuatan pestisida organik menggunakan metode ekstraksi dari sampah daun pepaya dan umbi bawang putih. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND. 10(1): 46-59.

Published
2022-10-31