Pembuatan Hand-Sanitizer Alami sebagai Upaya Peningkatan Pola Hidup Sehat Masyarakat Desa Sukorejo, Kabupaten Wonosobo
Abstract
Perkembangan pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan, lingkungan, dan ekonomi masyarakat. Tingginya pengetahuan masyarakat tidak selalu disertai dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Kewaspadaan masyarakat desa dalam menghadapi pandemi juga berpotensi mengalami penurunan akibat efek jenuh pada masyarakat. Sosialisasi dan pembinaan bersama masyarakat dalam upaya menghadapi pandemi dapat dilakukan dengan pelatihan pembuatan hand-sanitizer alami. Pelatihan ini dilakukan di Desa Sukorejo, Kabupaten Wonosobo pada tanggal 6 Agustus 2021 dihadiri oleh 16 warga. Pelatihan ini diawali dengan sosialisasi bahan alami yang dapat digunakan untuk membuat hand-sanitizer dilanjutkan dengan praktik pembuatannya. Kegiatan ini menghasilkan tingginya antusias masyarakat dalam mengikuti program dan pemahaman yang baik mengenai pembuatan hand-sanitizer alami dari total 16 responden peserta. Berdasarkan tes pemahaman yang dilakukan setelah kegiatan, 93,75% peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar atau 15 peserta dari 16 peserta menjawab dengan benar dan hanya satu peserta yang tidak tepat dalam menjawab. Pada pertanyaan terkait komposisi bahan yang digunakan 86,77% peserta menjawab dengan benar atau 14 dari 16 peserta menjawab dengan benar. Hasil ini menunjukkan masyarakat telah memahami dengan baik materi pelatihan. Keberlanjutan program dilaksanakan melalui pembagian produk hasil kegiatan dan resep pembuatan hand-sanitizer melalui grup percakapan sehingga dapat diproduksi ulang oleh masyarakat.
Downloads
References
Asngad A, Bagas AR, Nopitasari. 2018. Kualitas gel pembersih tangan (handsanitizer) dari ekstrak batang pisang dengan penambahan alkohol, triklosan, dan gliserin yang berbeda dosisnya. Jurnal Bioeksperimen. 4(2) : 61 – 70
BPS [Badan Pusat Statistik]. 2018. Profil Ketenagakerjaan Kabupaten Wonosobo Hasil Sakernas Agustus 2018. Badan Pusat Statistik
Dhika TS. 2007. Perbandingan efek antibakteri berbagai konsentrasi daun sirih (Piper betle Linn) terhadap Streptococcus mutans [skripsi]. Semarang : Universitas Diponegoro
Fathoni DS, Fadhillah I, Kaavessina M. 2019. Efektivitas ekstrak daun sirih sebagai bahan aktif antibakteri dalam gel hand-sanitizer non-alkohol. Jurnal Equilibrium UNS. 3(1) : 9 – 14.
Iptika A. 2014. Keterkaitan kebiasaan dan kepercayaan mengunyah sirih pinang dengan kesehatan gigi. Jurnal Unair. 3(1): 64-69.
Nurhayati E. 2020. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring melalui media game edukasi Quiziz pada masa pencegahan penyebaran Covid-19. Jurnal Paedagogy:Juernal Penelitian Dan Pengembangan. 7(3) : 145–150.
Purnamasari I dan Raharyani AE. 2020. Tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat Kabupaten Wonosobo tentang Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Unsiq. 33 – 42.
Rosa D, Tri S, Tri W, Wijayanti R, Fichry M. 2020. Inovasi handsanitizer alami dari ekstrak daun sirih (Piper crocatum) guna mencegah penyebaran Covid-19 di Desa Ngrundul, Kebonarum Klaten. Jurnal Unnes :
RSPKU Wonosobo. 2021. Tak lebih dari 30% warga Wonosobo yang mencuci tangan pakai sabun [internet]. Dapat diakses di : http://rspkuwonosobo.id/tak-lebih- dari-30-warga-wonosobo-yang-mencuci-tangan-pakai-sabun
Sumampouw OJ. Uji in vitro aktivitas antibakteri dari daun sirih. Jurnal Biomedik. 2(3): 187-93.
Syafrida S. 2020. Bersama melawan virus Covid-19 di Indonesia. Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I. 7(6) : 495 – 508.
Novandaya Z, Wijaya HB, dan Faniza V. 2021. Evaluasi ketangguhan wilayah Kabupaten Wonosobo terhadap bencana pandemi Covid-19. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif UNS. 16(2) : 201 – 212