Tinjauan Kritis Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa: Kasus Desa Jepitu, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

  • Syauqi Ahmada Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jalan Grafika Nomor 2, Sekip, Yogyakarta 55281, Indonesia
  • Deva Fosterharoldas Swasto Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jalan Grafika Nomor 2, Sekip, Yogyakarta 55281, Indonesia; Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional, Universitas Gadjah Mada, Jalan Kemuning Sekip M-2, Kampus UGM, Yogyakarta, 55281, Indonesia
  • Jimly Al Farabi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jalan Grafika Nomor 2, Sekip, Yogyakarta 55281, Indonesia; Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional, Universitas Gadjah Mada, Jalan Kemuning Sekip M-2, Kampus UGM, Yogyakarta, 55281, Indonesia
Keywords: Planning Process, Regional Mapping, Village Development Planning, Village Spatial Planning (VSP)

Abstract

Spatial planning is an important policy in negotiating between increasing space requirements and existing space constraints. In the context of spatial planning at the village level, The Village Spatial Planning (VSP) can be one of solutions in solving spatial planning challenges in the scope of the village area. The existence of VSP has its pros and cons, due to the lack of empirical evidence on how village spatial planning should be done. This research aims to explain the background and process of preparing the VSP, as well as the factors that influence it based on inductive-qualitative approach. The research location was conducted in Jepitu Village, Gunung Kidul Regency, Yogyakarta Special Region Province. The consideration for choosing this location was due to various village management challenges that have the potential to impact space utilization, namely (1) Increasing the development of coastal tourism; (2) Southern Cross Road Program (SCRP); and (3) Village boundary issues related to the management of water resources. The data used are field observation data and in-depth interviews, and are supported by secondary data. The result of this research, there are internal factors and external factors that trigger the background for the preparation of the VSP. The internal factors consist of (1) Concerns of the Village Pamong; (2) Beach Tourism Area Management; (3) Economics; (4) Development Planning; and (5) Regional Mapping. The triggers from external factors, namely the presence of Supporting Agent. Meanwhile, the factors in the process of preparing the VSP, namely (1) Actors; (2) Community Participation; (3) Regional Mapping; and (5) Resistance. Based on the results of this study, VSP can be one of solution in solving various village area management challenges related to the provision spatial data on village boundaries and potentials to be used as a guide for village development planning.

References

Arham, I., Sjaf, S., & Darusman, D. (2019). Strategi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Pedesaan Berbasis Citra Drone (Studi Kasus Desa Sukadamai Kabupaten Bogor). Ilmu Lingkungan, 17, hal. 245-255.

Arnstein, S. R. (2019). A Ladder of Citizen Participation. American Planning Association, 85:1, hal. 24-34.

Baja, S. (2012). Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah - Pendekatan Spasial dan Aplikasinya. Penerbit ANDI.

Berisha, E., Cotella, G., Rivolin, U. J., & Solly, A. (2021). Spatial Governance and Planning Systems in The Public Control of Spatial Development:a European Typology. European Planning Studies, 29, hal. 181-200.

Cornwall, A. (2008). Unpacking 'Participation': models, meanings and practices. Community Development, 43, hal. 269-283.

Crosby, B. L. (1991). Stakeholder Analysis: A Vital Tool for Strategic Managers (Vol. 2). USAID's Implementing Policy Change Project.

Femilia, Y., & Huda, U. N. (2020). Kewenangan Desa dalam Penataan Ruang Berdasarkan Undang-Undang Desa. Hukum dan Kemanusiaan, 14 (1), hal. 121-140.

Ge, D., & Yuqi, L. (2021). A strategy of the rural governance for territorial spatial planning in China. Geographical Sciences, 31 (9), hal. 1349-1364.

Herdiansyah, A. G., & Randi. (2016). Peran Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Menopang Pembangunan di Indonesia. Sosiologi, 1(1), hal. 49-67.

Kusumatantya, I. (2013). Peran Pemangku Kepentingan Dalam Pembentukan Komunitas Guna Mencapai Ketahanan Sosial Ekonomi Masyarakat. Wilayah dan Lingkungan, 1(1), hal. 33-48.

Nikolic, D. S., Pantic, M. D., & Jokic, V. T. (2021). Urban and Spatial Planning: Pragmatic Consideration for Plan Implementation Improvements (A Case Study of the Sity of BOR). SAGE Open, hal. 1-14.

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang.

Poerwoningsih, D., Antariksa, Leksono, A. S., & Hasyim, A. W. (2016). Integrating Visibility Analysis in Rural Spatial Planning. Procedia - Social and Behavioral Science 227, hal. 838 - 844.

Rivolin, U. J. (2012). Planning System as Institutional Technologies: a Proposed Conceptualization and the Implications for Comparison. Planning Practice and Research, 27, hal. 63-85.

Rohiani, A. (2021). Perencanaan Penataan Ruang Desa Berbasis Potensi Desa sebagai Kendali Pembangunan Desa yang Terarah dan Berkelanjutan. Regional and Rural Development Planning, 5 (1), hal. 15-27.

Shohibuddin, M. (2016). Peluang dan Tantangan Undang-undang Desa dalam Upaya Demokratisasi Tata Kelola Sumber Daya Alam Desa: Perspektif Agraria Kritis. Sosiologi, 21(1), hal. 1-33.

Sulistioadi, S. Y. B., & Rujehan. (2020). Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa (RTRWDes) secara Partisipatif di Desa Muara Siran dan Desa Liang Buaya Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kertanegara. Hutan Tropis, 4 (1), hal. 30-41.

Sun, P., Zhou, L., Ge, D., Lu, X., Sun, D., Lu, M., & Qiao, W. (2021). How Does Spatial Governance Drive Rural Development in China's Farming Areas? Habitat Internasional, 109, 102320.

Susetiawan, Mulyono, D., & Roniardian, M. Y. (2018). Penguatan Peran Warga Masyarakat dalam Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Hasil Pembangunan Desa. Community Engagement, 4, hal. 109-118.

Syahfitri, C. N. (2020). Implementasi Kebijakan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Sempadan Pantai di Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat. Kebijakan Pemerintah, 3(2), hal. 62-74.

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Widodo, S. (2017). Rencana Tata Ruang Wilayah dalam Perspektif Perencanaan Pembangunan Wilayah (Studi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Probolinggo). Administrasi Publik, 3, hal. 166-172.

Published
2023-06-30
How to Cite
AhmadaS., SwastoD. F., & FarabiJ. A. (2023). Tinjauan Kritis Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa: Kasus Desa Jepitu, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 7(2), 151-165. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2023.7.2.151-165