Arahan Pengembangan Lahan Potensial untuk Tambak Garam di Pesisir Kabupaten Rembang

  • Budi Prasetyo Program Studi Magister Ilmu Perencanaan Wilayah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680 Indonesia https://orcid.org/0000-0001-9186-6317
  • Baba Barus Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Indonesia
  • Darmawan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Indonesia
Keywords: business feasibility, land suitability for salt pond, Rembang Regency RTRW

Abstract

Rembang Regency is one of the national salt production centers that potentially can be increased its salt production. This study was aimed to guide potential land development for salt ponds on the Rembang Regency coast. The overlay method between land suitability maps for salt ponds, land use maps, and Regional Spatial Plan (RTRW) maps of Rembang Regency was be used to analyze potential areas for salt pond development. The results showed that the coastal area of Rembang Regency, which had a land suitability class of S1 was 10,325 hectares, a land with suitability class S2 area was 5,687 hectares, and land with suitability class S3 was 2,471 hectares, while the not suitable area for salt ponds (N) was 17,813 hectares. The total land available for the salt ponds development was 3,560 hectares. Based on the economic analysis results, it was known that the salt production business carried out on the land with suitability classes S1, S2, and S3 will get profit. Potentially land for development of salt ponds, which in line with the RTRW was 2,484 hectares. The utilization of Rembang Regency coastland for salt production enhancement was directed into three categories. The first was land that needed to be maintained its productivity covered an area of 1,366 hectares. The second was land that could be used for extensification covered an area of 931 hectares. The last was land that needed to be intensified covered an area of 187 hectares.

References

Achmadi, D. (2013). Kajian Pengembangan Sentra Tambak Garam Rakyat di Kawasan Pesisir Selatan Kabupaten Sampang Provinsi Jawa Timur. IPB University.

Akbarurrasyid, M., & Kristiana, I. (2020). Analisis Spasial Multi Kriteria untuk Menentukan Kesesuaian Lahan Tambak Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei): Biogeofisik dan Kualitas Tanah. Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan, 11(2), 79–90.

Andriyani, R. P., Suadi, & Djasmani, S. S. (2013). Analisis Usaha Tambak Garam Di Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Jurnal Perikanan, 15(2), 68–77.

Anggraini, D. D., & Marfai, M. A. (2017). Analisis Jasa Ekosistem Mangrove dalam Mengurangi Erosi Pantai di Sebagian Pesisir Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Jurnal Bumi Indonesia, 6(3), 85–93.

Assadad, L., & Utomo, B. S. B. (2011). Pemanfaatan Garam Dalam Industri Pengolahan Produk Perikanan. Jurnal Squalen, 6(1), 26–37.

Badan Riset Kelautan dan Perikanan-Departemen Kelautan dan Perikanan. (2007). Buku Panduan Pengembangan Usaha Terpadu Garam dan Artemia. Jakarta (ID). Pusriswilnon BRKP.

Badan Riset Kelautan dan Perikanan dan Badan Meteorologi dan Geofisika. (2005). Prototip Informasi Iklim dan Cuaca untuk Tambak Garam. Jakarta (ID). Badan Riset Kelautan dan Perikanan dan Badan Meteorologi dan Geofisika.

Badan Standardisasi Nasional 1 (2014). SNI 7645-1:2014 Klasifikasi penutup lahan - Bagian 1 : Skala kecil dan menengah. Jakarta (ID). Badan Standardisasi Nasional.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang. (2021). Data Produksi Garam Kabupaten Rembang 2013-2020. Rembang (ID). Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang.

Efendy, Mahfud, Sidik, R. F., & Muhsoni, F. F. (2014). Pemetaan Potensi Pengembangan Lahan Tambak Garam di Pesisir Utara Kabupaten Pamekasan. Jurnal Kelautan, 7(1), 1–11.

Efendy, Makhfud. (2012). Garam Rakyat Potensi dan Permasalahan. In UTM Press. UTM Press.

Firmansyah, M., Junita, D., & Farizkha, I. A. (2017). Faktor Pengembangan Kawasan Tambak Garam (Studi Kasus : Kabupaten Sumenep). Konferensi Nasional Teknik Sipil Dan Infrastruktur – I, 27–36.

Hardjowigeno, S., & Widiatmaka. (2007). Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna Lahan. Gadjah Mada University Press.

Ivoni, P., Mustafa, & Azhar. (2019). Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Sawah Terhadap Pendapatan dan Sistem Kehidupan Petani di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(1), 437–449.

Janah, R., Eddy, B., & Dalmiyatun, T. (2017). Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Penduduk di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Journal Agrisocionomics, 1(1), 1–10.

Kurniawan, A., Jaziri, A. A., Amin, A. A., & Salamah, L. N. (2019). Indeks Kesesuaian Garam (IKG) Untuk Menentukan Kesesuaian Lokasi Produksi Garam; Analisis Lokasi Produksi Garam Di Kabupaten Tuban Dan Kabupaten Probolinggo. JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research, 3(2), 119–127.

Kusumaningtyas, R., & Chofyan, I. (2012). Pengelolaan Hutan Dalam Mengatasi Alih Fungsi Lahan Hutan di Wilayah Kabupaten Subang. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 13(2), 1–11.

Mahmudi, A. A., & Tahwin, M. (2016). Penentuan Produk Unggulan Daerah Menggunakan Kombinasi Metode AHP dan TOPSIS (Studi Kasus Kabupaten Rembang). Jurnal Informatika UPGRIS, 2(2).

Muhsoni, F. F. (2012). Kesesuaian Lahan Tambak Garam Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Sampang. Seminar Nasional Kedaulatan Pangan Dan Energi 2012.

Mustofa, A. (2016). Strategi Pengembangan Usaha Garam Rakyat di Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Jurnal Disprotek, 7(2), 22–29.

Nurfaiza, S., Haeruddin, & Sulardiono, B. (2021). Evaluasi Kesesuaian Lahan Tambak Garam Menggunakan Indeks Kesesuaian Lahan Garam (IKLG) di Desa Tluwuk, Pati. Journal of Fisheries and Marine Research, 5(2), 182–192.

Nurrohim, A., Setyaningsih, W., & Artikel, I. (2012). Kajian Intrusi Air Laut Di Kawasan Pesisir Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Journal Geo-Image, 1(1).

Pantjara, B., Utojo, Aliman, & Mangampa, M. (2008). Kesesuaian Lahan Budidaya Tambak Di Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Jurnal Riset Akuakultur, 3(1), 123–135.

Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031, Pemerintah Kabupaten Rembang (2011).

Prasada, I. M. Y., & Rosa, T. A. (2011). Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap Ketahanan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Gama Societa, 1(1), 103–110.

Prayitno, A. D., & Wibowo, P. A. (2013). Analisis Finansial Pertanian Garam dan Pengguna Geoisolator di Kecamatan Batangan dan Juwana. Economics Development Analysis, 2(4), 446–455.

Purbani, D. (2002). Proses Pembentukan Kristalisasi Garam. Jakarta (ID). Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non Hayati, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.

Rikah, & Kusumaningsih, N. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Petani Garam di Kawasan Pesisir Kabupaten Rembang. Jurnal Fokus Ekonomi, 13(2), 316 – 330.

Ritung, S., Wahyunto, Agus, F., & Hidayat, H. (2007). Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian tanah dan World Agroforestry Centre.

Rosyida, P., & Santoso, E. B. (2020). Pengembangan Infrastruktur Tambak Garam Rakyat Berdasarkan Zonasi pada Kawasan Pergaraman di Kabupaten Pamekasan. Jurnal Teknik ITS, 9(2), D190–D195.

Junas. S, & Surur, F. (2020). Arahan Kesesuaian Lahan Pertambakan Garam di Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto. Jurnal Optima, 3(2), 17–23.

Saaty, T. L. (2002). Decision Making With The Analytic Hierarchy Process. Journal Scientia Iranica, 9(3), 215–229.

Soekartawi. (1995). Analisis Usahatani. Universitas Indonesia.

Tambunan, R. B., Hariyadi, & Santoso, A. (2012). Evaluasi Kesesuaian Tambak Garam Ditinjau Dari Aspek Fisik di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Journal of Marine Research, 1(2), 181–187.

Tarunamulia, Mustafa, A., & Sammut, J. (2008). Model Analisis Spasial Kesesuaian Lahan Tambak Skala Semi-Detail Berdasarkan Peubah Kunci Tambak Sistem Ekstensif dan Semi-Intensif. Jurnal Riset Akuakultur, 3(3), 449–461.

Widiarto, S. B., Hubeis, M., & Sumantadinata, K. (2013). Efektivitas Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat di Desa Losarang, Indramayu. Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 8(2), 144–154.

Widiatmaka, Ambarwulan, W., Mulia, S. P., Ginting-Soeka, B. D., & Bondansari. (2014). Evaluasi Lahan Fisik dan Ekonomi Komoditas Pertanian Utama Transmigran di Lahan Marjinal Kering Masam Rantau Pandan SP-4, Provinsi Jambi. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 4(2), 152–160.

Wijanarko, U. (2017). Analisis dan Arahan Penggunaan Lahan Budidaya Ikan di Kawasan Minapolitan Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. IPB University.

Wood, S. R., & Dent, F. J. (1983). Land evaluation computer system (LECs): User manual and metodology manual. In The Agency for Agriculture Research Bogor Indonesia.

Zuhad, M. M., & Purnomo, N. H. (2020). Analisis Kesesuaian Lahan Tambak Garam Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Swara Bhumi, 3(4), 1–7.

Zuliastri, F., Rindayati, W., & Asmara, A. (2013). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Aglomerasi Industri Unggulan Daerah dan Hubungannya dengan Daya Saing Industri Daerah. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 2(2), 113–134.

Published
2022-10-19
How to Cite
PrasetyoB., BarusB., & Darmawan. (2022). Arahan Pengembangan Lahan Potensial untuk Tambak Garam di Pesisir Kabupaten Rembang. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 6(3), 176-194. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2022.6.3.176-194