Ketangguhan Kota Semarang dalam Menghadapi Bencana Banjir Pasang Air Laut (Rob)

  • Ria Erlani Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jalan Grafika 2, Sinduadi, Mlati, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284
  • Widyasari Her Nugrahandika Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jalan Grafika 2, Sinduadi, Mlati, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284
Keywords: coastal area, disaster management, resilient city, tidal flood

Abstract

Climate change becomes a big problem for Semarang City. One of the effects of climate change in Semarang City is the tidal flooding (rob). The existing tidal flooding is a consequence of the increase of land surface subsidence and the rise of sea level. It affects many aspects of life and livelihood of the society, including on physical, social, economic, environmental, and health aspects. In 2012, MercyCorps and ARUP declared Semarang City as one of the cities resilience to climate change. In 2014, Semarang City became the only city in Indonesia to take part in the 100 Resilient Cities program (100 RC). This research aims to identify the measures that have been done by stakeholders in facing tidal flood and to measure the resilience level of Semarang City in encountering tidal flood. The location of this research covers the area along the coast of Semarang City which stretches from west to east as far as 13.6 km. This research uses quantitative-qualitative deductive method. Based on the analysis result, the measures that have been done by the stakeholders in Semarang City resulted in “medium” resilience level against tidal flood. This implies that Semarang City has not yet been resilient in facing tidal flood. However, the existence of the 100RC program has made Semarang City Government work harder to achieve the goal of the 100RC project, which is Semarang City that is resilient in facing all challenges, both in the form of shock and stress.

References

Arifin M. Z. (2018). Walikota akan Perketat Pengambilan Air Bawah Tanah Setelah SPAM Semarang Barat Dibangun. http://jateng.tribunnews.com/2018/04/26/walikota-akan-perketat-pengambilan-air-bawah-tanah-setelah-spam-semarang-barat-dibangun (accesed: 14 Mei 2018)

Fariz, T. R, Hasan, M. F., & Zahra, D. F. (2016). Prediksi Perkembangan Penggunaan Lahan Permukiman Terdampak Banjir Rob di Pesisir Kota Semarang dalam buku Bunga Rampai Kepesisiran dan Kemaritiman DIY dan Jawa Tengah. Bogor: Badan Informasi Geospasial.

Kahar, Sutomo, Purwanto, & Hidajat, K. (2010). Dampak Penurunan Tanah dan Kenaikan Muka Laut terhadap Luasan Genangan Rob di Semarang. Jurnal PRESIPITASI, 7 (2),.

Kodoatie. 2016. Ubah Total Tata Ruang dan Wilayah Semarang. https://economy.

okezone.com/read/2016/05/17/470/1390331/ubah-total-tata-ruang-dan-wilayah-semarang, diakses pada Senin, 14 Mei 2018 pkl. 15:58 WIB

Marfai, M. A. & King, L. (2008). Coastal Flood Management in Semarang, Indonesia. Environmental Geology, 55 (7).

Maulana, V. R. & Buchori, I. (2016). Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah Terhadap Resiko Bencana Rob dan Genangan di Wilayah Pesisir Kota Semarang. Jurnal Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 5 (1), 41-50.

Pemerintah Kota Semarang. 2016. Semarang Tangguh: Bergerak Bersama Menuju Semarang Tangguh. Semarang (ID): Pemerintah Kota Semarang.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Air Tanah.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem Drainase Kota Semarang tahun 2011-2031

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Perbaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang Tahun 2016-2021.

Pujiastuti, R. (2015). Pengaruh Land Subsidance terhadap Genangan Banjir dan Rob di Semarang Timur. Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, 21 (1).

Yuniawan, E. B. (2015). Tingkat Ketangguhan terhadap Dampak Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir Kota Semarang (Kasus: Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu). Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada Press.

Yuwono, Darmo, B., Abidin, H. Z., & Hilmi, M. (2013). Analisa Geospasial Penyebab Penurunan Muka Tanah di Kota Semarang. Prosiding SNST ke-4 Tahun

Published
2019-02-25
How to Cite
ErlaniR., & NugrahandikaW. H. (2019). Ketangguhan Kota Semarang dalam Menghadapi Bencana Banjir Pasang Air Laut (Rob). Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 3(1), 47-63. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2019.3.1.47-63