POTENSI KODOK BUDUK (Duttaphrynus melanostictus Schneider 1799) SEBAGAI PENGENDALI ALAMI HAMA DI DAERAH URBAN The Potential of Asian Toad (Duttaphrynus melanostictus Schneider 1799 ) As Natural Enemy For Pest in Urban Area
Abstract
Kodok buduk (Duttaphrynus melanostictus) merupakan jenis kodok yang umum dijumpai di perkotaan dan keberadaannya sering diabaikan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pemilihan pakan dari kodok buduk di habitat alamnya, kelimpahan pakan, lebar relung dan tumpang tindih relung serta mengetahui potensi kodok ini sebagai pengendali serangga hama. Analisis dilakukan pada 100 spesimen kodok buduk (50 jantan dan 50 betina) dari sekitar kampus IPB Darmaga, Bogor dengan cara pembedahan. Frekuensi pakan tertinggi di lambung jantan maupun betina kodok buduk adalah Ordo Hymenoptera, Coleoptera, Blattaria, Diplopoda, dan Isoptera. Dari segi volume, pakan tertinggi adalah Blattaria, Coleoptera, dan Scolopendromorpha, namun berdasarkan densitas relatif pakan di lambung didominasi oleh Isoptera, Hymenoptera dan Coleoptera. Ordo-ordo yang disebut di atas termasuk hama yang merugikan manusia seperti kecoak dan rayap. Tidak terdapat korelasi antara ukuran tubuh dengan volume pakan, karena terdapat bias pada data spesimen yang diambil yakni dengan ukuran tubuh 60-90 mm atau ukuran dewasa. D. melanostictus adalah satwa oportunis, namun pemilihan pakan cenderung pada jenis tertentu saja sehingga menyebabkan rendahnya nilai relung. Jantan dan betina mempunyai komposisi pakan yang sama, sehingga tumpang tindih relung menjadi tinggi. Secara umum, kodok buduk penting sebagai predator hama di daerah perkotaan.
Kata kunci: analisis kodok, kebiasaan pakan, musuh alami, sumberdaya pakan
Authors
Media Konservasi is an open access journal, meaning that all content is freely available without charge to the user or their institution. Users are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of the articles in this journal without needing to request prior permission from the publisher or the author.
All articles published by Media Konservasi are licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 International License. This allows for unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided proper credit is given to the original authors.
Authors submitting manuscripts should understand and agree that the copyright of published manuscripts is retained by the authors. Copyright encompasses the exclusive rights of authors to reproduce, distribute, and sell any part of the journal articles in all forms and media. Reproduction of any part of this journal, its storage in databases, and its transmission by any form or media is allowed without written permission from Media Konservasi.