Mangrove ecosystem suitability for conservation in buffer zone TPK Kendawangan, West Kalimantan
Kajian studi kesesuaian ekosistem mangrove untuk konservasi di wilayah penyangga TPK Kendawangan Kalimantan barat
Abstract
Ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem penting di wilayah pesisir memiliki peran yang sangat besar mulai dari sebagai penyeimbang ekosistem pesisir, penyerap karbon terbesar, sumber unsur hara, area siklus hidup komunitas perikanan hingga sebagai tempat wisata. Peran serta fungsi ekosistem mangrove yang sangat penting ini menuntut kita untuk memiliki suatu bentuk pengelolaan agar tercipta kondisi ekosistem mangrove yang lestari dan berkelanjutan. Salah satu bentuk pengelolaan ekosistem mangrove adalah pengelolaan berbasis kawasan konservasi. Konservasi dapat menjadi suatu alat pengelolaan melalui suatu bentuk pengalokasian wilayah sesuai dengan peran dan kondisi ekosistem, baik di area kawasan yang dilindungi maupun area penyangga. Ketepatan pada pengalokasian pada zonasi kawasan konservasi menjadi penting agar terjadi harmonisasi serta penyelarasan berbagai kondisi ekologi ekonomi dan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesesuaian ekosistem mangrove di wilayah penyangga TPK Kendawangan sebagai kawasan konservasi perairan untuk pengalokasian wilayah yang dilindungi secara tepat dan berkelanjutan. Pulau Cempedak, Pulau Bawal dan Selat Bilik sebagai wilayah penyangga menunjukkan status kesesuaian yang berbeda. Pulau Cempedak dan Pulau Bawal menunjukkan kondisi tidak sesuai dengan Selat Bilik menunjukkan kondisi sesuai untuk dijadikan kawasan konservasi ekosistem mangrove. Hal ini menunjukkan bahwa batas alokasi yang tidak dijadikan kawasan konservasi ditetapkan pada wilayah perairan kendawangan sudah tepat.
Downloads
References
Masruri MS, Indarsih R. 2019. Mangrove conservation as an abration strategy risk reduction based on ecosystem in the coastal area of the Rembang Regency. Earth and Environmental Science. http://doi:10.1088/1755-1315/271/1/012021
Biswas PL, Biswas SR. 2019. Mangrove forest: Ecology, Management and Threats. Encyclopedia of the UN Sustainable Development Goals. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-319-71065-5_26-1
Sandilyan S, Kandasamy K. 2012. Mangrove conservation: A Global Perspective. Biodiversity Conservation. 21:3523–3542. https://DOI:10.1007/s10531-012-0388-x.
[DKP Kalimantan Barat] Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat. 2016. Laporan akhir Pemetaan Kawasan Perairan Laut Untuk Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Kendawangan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
[IUCN] International Union for Conservation of Nature. 1999. Guidelines for Marine Protected Areas. Switzerland and Cambridge (CH and UK): IUCN
Yulianda F. 2019. Ekowisata Perairan Suatu Konsep Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata bahari dan Wisata Air Tawar. Bogor (ID): IPB Press
Martino D. (2001). Buffer zones around protected areas: A brief literature review. Retrieved from https://escholarship.org/ uc/item/02n4v17
Prins HHT, Wind J. 1993. Research for nature conservation in south-east Asia. Biological Conservation. 3(1):43-46. https://doi.org/10.1016/0006-3207(93)90071-8
Copyright (c) 2022 Journal of Tropical Fisheries Management
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
After the article is submitted and published in this journal, it is fully copyrighted by the Journal of Tropical Fisheries Management. If excerpts from other copyrighted works are included, authors must obtain written permission from the copyright owner and give credit to the source in the article. Then, authors or reader is allowed to copy, share, and redistribute articles/material in any form. But it must still include the appropriate source and credit because the article in this journal is licensed by Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY 4.0).