Parameter Dinamika Populasi Lobster Batu (Panulirus penicillatus Olivier, 1791) di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat

  • Ikhwan Nurcholis Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
  • Zairion Zairion Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
  • Ali Mashar Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

Abstract

Lobster batu (Panulirus penicillatus) merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang ada di Teluk Palabuhanratu. Informasi mengenai dinamika populasi lobster batu masih minim. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat pemanfaatan lobster batu (Panulirus penicillatus) di Teluk Palabuhanratu, serta membandingkan ukuran saat pertama kali tertangkap (Lc50) terhadap ukuran lobster batu betina saat pertama kali mengerami telur (Lr50). Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2016 hingga Maret 2017. Estimasi parameter populasi menggunakan FiSAT II. Pendugaan Lc50 dan Lr50 menggunakan metode kurva logistik. Lobster yang tertangkap memiliki ukuran 40–102 mm panjang karapas, serta umur maksimum jantan dan betina yaitu 8,0 dan 7,0 tahun. Puncak rekrutmen terjadi pada Agustus hingga September. Laju eksploitasi lebih dari 0,50. Lobster jantan dan betina memiliki Lc50 62,5 mm dan 61,0 mm. Nilai Lr50 betina adalah 65,3 mm. Sumberdaya lobster batu di Teluk Palabuhanratu terindikasi sudah mulai tangkap lebih, dan lobster batu betina sudah tertangkap sebelum mencapai ukuran rata-rata mengerami telur.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Ikhwan Nurcholis, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
Published
2019-05-31
How to Cite
NurcholisI., ZairionZ., & MasharA. (2019). Parameter Dinamika Populasi Lobster Batu (Panulirus penicillatus Olivier, 1791) di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal of Tropical Fisheries Management), 2(2), 34. https://doi.org/10.29244/jppt.v2i2.26319