Pemberdayaan Masyarakat Pesisir melalui Inovasi Budidaya Rumput Laut Polikultur untuk Pengentasan Kemiskinan

  • Adi Firmansyah Center for Alternative Disupute Resolution and Empowerment, Bogor Agricultural University
  • Nadia Rasyina PT Pertamina EP Asset 3 Tambun FieldPertanian Bogor.

Abstract

Kemiskinan merupakan fenomena sosial yang sering terjadi, ditandai dengan keterbelakangan, ketertinggalan, rendahnya produktivitas, serta rendahnya pendapatan. Salah satu komunitas yang teridentifikasi sebagai golongan miskin saat ini adalah masyarakat pesesir. Data BPS tahun 2015 menunjukkan bahwa sekitar 25% atau sekitar 7,87 juta orang miskin adalah masyarakat pesisir dimana nelayan merupakan pekerjaan utamanya. Namun dalam konteks penyediaan pangan, 80% konsumsi perikanan dalam negeri, di penuhi oleh perikanan skala kecil (maritimnews.com, 2017). PT Pertamina EP Tambun Field secara berkelanjutan mendampingi masyarakat pesisir di Pantai Utara Kabupaten Karawang Jawa Barat melalui program pendampingan budidaya rumput laut polikultur sebagai upaya turut serta dalam program pengentasan kemiskinan. Tulisan ini bertujuan: (1) Menganalisis pola pemberdayaan
masyarakat pesisir di Pantura Jawa Barat, dan (2) Menganalisis dampak pemberdayaan masyarakat pesisir di Pantura Jawa Barat dalam rangka pengentasan kemiskinan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi kasus. Lokasi penelitian di Tambaksari, salah satu desa di Pantai Utara Jawa Barat yang menghadapi permasalahan degradasi sumberdaya alam pesisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata program pemberdayaan berdampak pada keberlanjutan usaha tambak di Pantai Utara Jawa Barat, yaitu dilihat dari: (1) manfaat ekonomi (profit), (2) manfaat sosial (people), dan manfaat lingkungan (planet). Inovasi pengelolaan tambak rumput laut polikultur ternyata berdampak pada keberlanjutan usaha tambak di Pantai Utara Jawa Barat, yaitu dilihat dari: (1) manfaat ekonomi (profit), (2) manfaat sosial (people), dan (3) manfaat lingkungan (planet). Manfaat ekonomi yang didapatkan dari budidaya tambak polikultur adalah adanya peningkatan pendapatan masyarakat petambak. Manfaat lingkungan secara ekologis berupa absorbsi cemaran tambak yang dilakukan rumput laut sehingga kualitas air tambak akan lebih baik dan kondisi lingkungan kawasan tambak akan tetap terjaga kelestariaannya. Manfaat sosial, budidaya tambak polikultur ternyata efektif untuk penciptaan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat sekitar sehingga dapat mengurangi pengangguran.

Kata kunci: keberlanjutan, rumput laut, pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan

Published
2019-08-22
How to Cite
FirmansyahA., & RasyinaN. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Pesisir melalui Inovasi Budidaya Rumput Laut Polikultur untuk Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Resolusi Konflik, CSR Dan Pemberdayaan (CARE), 3(1). Retrieved from https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalcare/article/view/27255