ANALISIS STAKEHOLDERS PADA DINAMIKA KONFLIK SOSIAL DI PULAU PADANG
Abstract
Dinamika hubungan sosial antara perusahaan dengan masyarakat di beberapa tempat pada saat ini semakin kompleks yang dapat berujung pada konflik. Salah satu konflik sosial yang cukup menyedot perhatian publik adalah konflik sosial di Pulau Padang, Kabupaten Meranti. Terkait konflik tersebut, maka penting untuk mencari solusi atas konflik yang terjadi. Salah satu tahapan untuk menuju kesana adalah dengan melakukan analisis stakeholders pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di atas. Tujuan tulisan ini adalah menganalisis stakeholders yang terlibat dalam konflik di Pulau Padang. Lokasi kegiatan penelitian adalah di Pulau Padang, Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti yang notabene merupakan desa sekitar hutan konsesi PT. RAPP. Data yang digunakan dalam makalah ini merupakan data sekunder yang bersumber dari artikel internet dan hasil penelitian terkait. Konflik di Pulau Padang melibatkan unsur-unsur perusahaan (RAPP), LSM, seperti STR dan Pemerintah, baik pemerintah lokal hingga nasional. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada 47 tokoh yang cukup intens menaruh perhatian atau terkait dalam peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan dinamika kasus Pulau Padang. Selanjutnya ke-47 tokoh tersebut dianalisis dengan menggunakan Metode Power-Interest Grid (IFC, 2007). Diantara 47 stakeholder yang teridentifikasi, terdapat 36,17 persen termasuk kategori manage closly (MC), 8,51 persen termasuk kategori keep satisfied (KS), 21,28 persen termasuk kategori keep informed (KI) dan 34,04 persen kategori monitor (M). Diantara 47 stakeholder terdapat 8,51 persen (golongan KS) yang secara murni dapat digunakan pengaruhnya untuk membantu menyelesaikan konflik, karena mereka memiliki pengaruh yang besar tetapi kepentingan pribadinya rendah.Golongan ini diharapkan dapat menetralisir pertarungan kekuasaan dan kepentingan golongan MC.