Pemanfaatan Mikrob Pelarut Fosfat untuk Mengurangi Dosis Pupuk P Anorganik pada Padi Sawah
Abstract
ABSTRAKMikrob pelarut fosfat (MPF), meliputi bakteri pelarut fosfat (BPF) dan fungi pelarut fosfat (FPF), berpotensi dalammeningkatkan ketersedian P dan meningkatkan efisiensi penyerapan P dari pupuk P anorganik. Tujuan penelitian adalahmengisolasi dan menyeleksi MPF, menguji efektivitas MPF dalam meningkatkan P tersedia dan mengurangi dosis pupuk Panorganik pada sistem budidaya pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan system of rice intensification (SRI). Percobaanlaboratorium meliputi isolasi dan seleksi MPF, uji indeks pelarutan P, uji pelarutan P dari sumber P sukar larut dan ujiantagonistik. Percobaan lapangan meliputi perlakuan dosis pupuk Panorganik yaitu 100%, 75%, 50%, dan kombinasi BPF,FPF, BPF+FPF. MPF diinokulasi menggunakan metode perendaman akar padi. Hasil percobaan laboratorium menunjukkanisolat bakteri BPFA5 (Pseudomonas aeruginosa) dan isolat fungi FPFE1 (Aspergillus niger) memiliki kemampuan pelarutanP lebih tinggi dan kompatibel dalam satu kultur. Hasil percobaan lapangan menunjukkan bahwa perlakuan sistem budidayaSRI lebih unggul dibandingkan PTT berdasarkan pertumbuhan, komponen hasil, hasil gabah, dan serapan hara P gabah.Perlakuan 75% dosis pupuk P anorganik+MPF (bakteri dan fungi) pada sistem budidaya SRI menghasilkan jumlah anakanproduktif, hasil gabah, dan serapan hara P gabah yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Aplikasi mikrob pelarutP dapat mengurangi dosis pupuk P anorganik sampai 50% dan meningkatkan hasil gabah dan serapan hara P jerami dangabah.
Kata kunci: bakteri pelarut fosfat, fungi pelarut fosfat, pengelolaan tanaman terpadu, system of rice intensification