Karakter Morfologi dan Produktivitas Kultivar Rumput Benggala (Panicum maximum) pada Tanah Kering Masam
Abstract
Rumput benggala merupakan tanaman pakan ternak (TPT) yang banyak digunakan oleh peternak di Indonesia. Pengembangan budidaya TPT selalu diarahkan pada lahan marjinal atau sub optimal. Lahan kering masam merupakan lahan marjinal yang cukup luas di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat karakter morfologi dan produktivitas kultivar rumput benggala di tanah kering masam. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Ternak Ciawi selama 10 bulan, menggunakan tiga kultivar rumput benggala (kultivar Petrie, Gatton dan Natsuyutaka). Kultivar tersebut ditanam di dua jenis tanah yaitu tanah kering masam (pH 4.5) dan tidak masam (pH 7.10) pada pot berdiameter 40 cm dan tinggi 30 cm. Rancangan percobaan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan 10 ulangan. Faktor pertama adalah jenis tanah dan faktor kedua adalah kultivar rumput benggala. Peubah yang diamati yaitu karakter morfologi, umur berbunga, produksi biji dan produksi hijauan. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakter morfologi seperti panjang daun, panjang ruas, diameter batang, panjang bunga dipengaruhi oleh jenis kultivar (P<0.05) dan tidak dipengaruhi oleh jenis tanah (P>0.05). Produktivitas rumput dipengaruhi jenis tanah (P<0.05). Produktivitas semua kultivar rumput benggala yang diuji menurun pada tanah kering masam, sehingga dikategorikan sebagai kultivar tidak toleran terhadap lahan kering masam. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan pemuliaan untuk memperoleh kultivar rumput benggala toleran di lahan kering masam.
Kata kunci: produksi, suboptimal, tanaman pakan