Faktor-faktor yang Memengaruhi Produksi dan Efektivitas Panen pada Kakao Mulia
Abstract
Masih rendahnya productivitas kakao (Theobroma cacao L.) di Indonesia diduga karena manajemen pemanenan. Pada penelitian ini, distribusi dan pertumbuhan buah dari dua klon kakao yakni DR2 dan DRC16 dievaluasi untuk memperbaiki manajemen pemanenan dalam rangka meningkatkan produktivitas. Masih rendahnya produktivitas kakao (Theobroma cacao L.) di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya diduga karena teknis pemanenan yang kurang tepat. Penelitian bertujuan mengevaluasi pertumbuhan, perkembangan dan sebaran buah kakao pada batang dari klon DR 2 dan DRC 16 dalam rangka mengkaji faktor yang memengaruhi hasil dan efektivitas panen kakao mulia. Penelitian dilakukan di kebun kakao Perkebunan Renteng, Jember, Jawa Timur, Indonesia pada bulan Januari sampai Mei 2019. Pertumbuhan, sebaran dan kejadian penyakit buah kakao pada 0-200 cm dari permukaan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas panen memenuhi 73.51% dari standar. Buah kakao DR 2 dan DRC 16 matang panen berturut-turut pada 21-24 dan 19-22 minggu setelah antesis. Posisi buah terbanyak ada pada ketinggian 151-200 cm dari permukaan tanah, dan jumlah buah meningkat semakin dekat ke kanopi tanaman. Produksi kakao dipengaruhi oleh klon, posisi buah pada pohon, infeksi hama dan penyakit, dan karakteristik pemanen khususnya umur dan tinggi badan. Peningkatan produksi dapat ditempuh melalui peningkatan efektivitas panen melalui pengaturan posisi buah misalnya dengan mempertahankan tinggi pohon agar sesuai dengan keterbatasan umur dan tinggi badan pemanen.