Hubungan Kemampuan Komunikasi PPL dan M-tani terhadap Penyuluhan Petani Padi Sawah di Morotai
Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan komunikasi penyuluh lapangan (FEW) dan fasilitator M-tani dalam membantu petani padi sawah meningkatkan produksi. Penelitian dilakukan di tiga desa Morotai Maluku Utara pada tahun 2022. Data primer dikumpulkan dengan mewawancarai 40 petani padi yang dipilih dari 117 petani. Para petani dipilih menggunakan cluster sampling berdasarkan lokasi padi sawah. Variabel yang diamati adalah karakteristik individu, pola komunikasi, dan aspek pendukung. Korelasi Rank-Spearmann dan uji t berpasangan digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi penyuluh dan fasilitator M-tani dalam kompetensi komunikasi dengan pendekatan partisipatif berada pada kategori cukup baik. Tidak ada perbedaan keterampilan komunikasi yang signifikan antara FEW dan fasilitator M-tani. Ada korelasi yang signifikan antara praktek pertanian padi dan keterampilan komunikasi FEW dan fasilitator M-tani. Dalam hal ini, intensitas komunikasi, tempat kegiatan, dan lama komunikasi berkorelasi dengan praktek petani.
Downloads
References
Alif, M. (2017). Partisipasi Petani Dalam Komunikasi Penyuluhan. Journal Comunication Studies.Vol, 2(2), 155–168. https://doi.org/10.20527/mc.v2i2.4416
Amanah, S. (2010). Peran Komunikasi Pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarakt Pesisir. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 8(1), 1–19. https://doi.org/10.46937/820105691
Faqih. (2014). Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Terhadap Kinerja Kelompok Tani. Jurnal Agrijati, 26(1), 41–60.
Feriadi, D. S., & Pernaningsih, N. (2023). Analisis Keberlanjutan Usahatani Sawah Bukaan Baru di Kabupaten Bangka. Jurnal Penyuluhan, 19(1), 50–67. https://doi.org/10.25015/19202343525.
Hafied, C. (2011). Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali Pers.
Haryono. (2014). Reformasi Kebijakan Menuju Transformasi Pembangunan Pertanian. IAARD PRESS.
Indraningsih, K., Sugihen, G. B., Tjipronoto, P., Angsari, P., & Wijayanto, H. (2010). Kinerja Penyuluh dari Perspektif Petani dan Eksistensi Penyuluh Swadaya Sebagai Pendamping Penyuluh Pertanian. Analisis Kebijakan Pertanian, 8(4), 303–321. https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/akp/article/view/754
Khaerunnisa, N. F., Saida, Z., Hapsari, H., & Wulandari, E. (2021). Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Tingkat Produksi Usahatani Jagung. Jurnal Penyuluhan, 17(2), 2442–4110. https://doi.org/10.25015/17202133656.
Latif, Ilsan, M., & Rosada, I. (2022). Hubungan Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Produktivitas Petani Padi. Jurnal Ilmiah Agribisnis, 5(1), 11–21. https://doi.org/10.33096/wiratani.v5i1.91
Mangkuprawira, S. (2010). Strategi Peningkatan Kapasitas Modal Sosial dan Kualitas Sumber Daya Manusi Pendamping Pembangunan pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 28(1), 19–34. https://doi.org/10.21082/fae.v28n1.2010.19-34
Mardikanto. (2009). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press.
Pradnyani, D. K., Lubi, D. P., & Mulyani, E. S. (2016). Kompetensi Komunikasi Pendampingdan Kepuasan Petani Dalam Pelaksanaan Program Simantri. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 14(2), 1693–3699. https://doi.org/10.46937/14201613763
Pramono, H., Fatchiya, A., & Sadono, D. (2017). Kompetensi Komunikasi Penyuluh Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Garut Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(02), 194–209. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v13i2.16128
Purukan, B. N., Nayoan, H., & Pangemanan, F. N. (2021). Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Meningkatkan Swasembada Pangan Di Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Governance, 1(2), 1–10. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/governance/article/view/34839
Rangga, K., Mutolib, Y., Listiana, I., & Nurmayasari, I. (2020). Tingkat Efektivitas Penyuluh Pertanian di Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Agribisnis Terpadu, 13(1), 1–16. https://doi.org/10.33512/jat.v13i1.7162
Robbins, P. (2002). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi (5th ed.). Eelangga.
Rogers, E. M., & Shoemaker. (1972). Communication of Innovation. The Free Press; A Division of Macmillan Publhising Co, Ing.
Saleh, K., & Suherman. (2021). Model Kapasitas Petani Padi Sawah Dalam mendukungan Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Tanggerang. Jurnal Penyuluhan, 17(1), 40–51. https://doi.org/10.25015/17202132887.
Sebayang, F. N. (2016). Pengaruh Kompetensi dan Iklim Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja Penyuluh Pertanian Lapangan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Karo. Jurnal Simbolika, 2(1). https://doi.org/10.31289/simbollika.v2i1.210
Soekartawi. (1998). Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian (1st ed., Vol. 1). UI Press.
Sofyan, I. (2019). Strategi Komunikasi Inovasi dalam Perubahan Sistem Pertanian Jagung Hibrinda Madur-3 di Kabupaten Pemekasan. Jurnal Komunikasi, 13(2), 109–120. https://doi.org/10.21107/ilkom.v13i2.6295
Spencer, L. M., & Spencer, S. M. (1993). Competence at Work: Models for Superior Performance. John Wiley & Sons, Inc.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan. (2006). Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.
Yulianti, R. (2010). Pemanfaatan Informasi Penyuluhan Pertanian (Syber Extension) Bagi Penyuluh Pertanian Di Provinsi Papua dan Papua Barat. Jurnal Agrisisitem, 16(2), 57–135. https://doi.org/:10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v16i2.178
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal. - Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).