MASALAH-MASALAH PENYULUHAN PERTANIAN
Abstract
Ibarat orang buta yang sedang menduga-duga seekor binatang yang bernama Gajah, maka suatu objek amatan dapat diinterpretasikan bermacam-macam sesuai sudut pandang dan kemampuan orang tersebut. Apabila yang dipegang oleh orang buta tersebut adalah belalai si Gajah, maka ia menyimpulkan bahwa Gajah adalah binatang yang bulat panjang, dan tidak bisa diam. Apabila yang dipegang kebetulan adalah salah satu kakinya, maka ia dapat menyimpulkan bahwa gajah adalah binatang yang kokoh bagaikan tiang listrik yang biasa mereka pegang dipinggir jalan. Demikian seterusnya. Sama dengan analogi orang buta memegang gajah, maka masalah-masalah penyuluhan pertanian yang dihadapi bangsa kita akan beragam sesuai dengan sudut pandang dan dasar keilmuan yang ditekuni. Menemukan masalah-masalah penyuluhan bukan sarana untuk mendebat bahkan menyalahkan orang lain, tetapi mencari solusi demi perbaikan kegiatan penyuluhan di Indonesia. Berikut akan diuraikan masalah-masalah penyuluhan yang telah terjadi dan sedang terjadi ditinjau dari kacamata Ilmu Penyuluhan PembangunanDownloads
Download data is not yet available.
Published
2005-03-01
How to Cite
AP.I. G. S. (2005). MASALAH-MASALAH PENYULUHAN PERTANIAN. Jurnal Penyuluhan, 1(1). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v1i1.2101
Section
Articles
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal. - Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).