PENGARUH PRE-TREATMENT DALAM PROSES CURING DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP MUTU DAN MASA DORMANSI BENIH BAWANG PUTIH
Abstract
Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan komoditas sayuran yang penting bagi masyarakat Indonesia. Bawang putih merupakan salah satu produk hortikultura yang memiliki sifat mudah rusak bila tidak ditangani dengan tepat, baik dalam tahapan curing maupun penyimpanan. Masa dormansi juga merupakan salah satu kendala dalam penyediaan benih bawang putih karena masa dormansi umbi relatif lama. Dormansi bawang putih dapat dikendalikan oleh suhu dan lama penyimpanannya. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan rekomendasi teknologi pascapanen tentang proses curing, pengaruh suhu dan lama penyimpanan untuk mempercepat pematahan dormansi benih bawang putih dengan daya tumbuh tinggi. Proses curing bawang putih pada instore dryer yang dilakukan dengan memotong daun (± 10 cm dari pangkal umbi) memerlukan waktu curing yang lebih singkat (6 hari) dibandingkan dengan bawang putih brangkasan (8 hari). Penyimpanan bawang putih untuk benih pada suhu rendah (12-14oC) menghasilkan persentase kerusakan umbi (busuk dan hampa) yang lebih rendah daripada suhu tinggi (38-42oC) dan suhu ruang (28-30oC) setelah penyimpanan selama 12 minggu. Penyimpanan dengan cara memotong daun bawang putih menghasilkan persentase kerusakan umbi (busuk dan hampa) yang lebih rendah dibandingkan brangkasan. Penyimpanan benih bawang putih pada suhu rendah (12-14oC) menghasilkan daya tumbuh yang lebih tinggi daripada suhu ruang (28-30oC) dan suhu tinggi (38-42oC) baik pada benih yang dipotong daunnya maupun brangkasan.
Authors

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors submitting manuscripts should understand and agree that copyright of manuscripts of the article shall be assigned/transferred to Jurnal Keteknikan Pertanian. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA) where Authors and Readers can copy and redistribute the material in any medium or format, as well as remix, transform, and build upon the material for any purpose, but they must give appropriate credit (cite to the article or content), provide a link to the license, and indicate if changes were made. If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.