Penentuan Batas Kritis Fosfor untuk Pertumbuhan Bawang Merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

  • Arief Hartono Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
  • Desi Nadalia Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
  • Muhammad Ramadhan Fauzi Sulistiono Program Studi Manajemen Sumberdaya Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
Kata Kunci: Biomassa, Cate dan Nelson, Korelasi, Produksi Relatif

Abstrak

Intensifikasi pemupukan yang berimbang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu bawang merah dan produksi guna memenuhi permintaan pasar. Guna mencapai hasil panen yang optimal, ketersediaan fosfor (P) tanah harus berada di atas tingkat kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan batas kritis hara P dan menentukan pengekstrak terbaik di antara Bray 1, Olsen, Mehlich I, dan HCl 25% serta mengevaluasi pengaruh pemupukan P terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Penentuan batas kritis P di tanah dilakukan dengan mengekstrak P tanah dari 16 lokasi yang tersebar di Kabupaten Brebes. Pemupukan P dilakukan dengan pemberian larutan KH2PO4 sebanyak 0, ½X, X, dan 2X dimana X adalah dosis pupuk P anjuran dalam bentuk P2O5sebesar 120 kg ha-1. Tanaman dipanen biomasanya berumur enam minggu setelah tanam. Batas kritis P tanah ditetapkan menggunakan metode Cate dan Nelson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap ekstraksi P memiliki nilai koefisien korelasi berbeda yang dipengaruhi oleh pengekstraknya. Koefisien korelasi antara kandungan hara P tanah yang diekstrak menggunakan metode Bray 1, Olsen, Mehlich I, dan HCl 25% dengan bobot kering tanaman berturut-turut adalah 0,630, 0,341, 0,821, dan -0.089. Nilai korelasi untuk metode Bray 1 dan Mehlich 1 dengan bobot kering tanaman secara statistik berturut-turut nyata dan sangat nyata. Batas kritis kandungan P tanah untuk mencapai 90% produksi relatif bawang merah di kabupaten Brebes tersebut berdasarkan metode Bray 1 dan Mehlich 1 yaitu 40 ppm P. Pengekstrak P tanah di Brebes yang paling baik adalah Mehlich 1. Pemupukan disarankan pada tanah-tanah dengan kadar P tanah kurang atau sama dengan 40 ppm P.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Amisnaipa, S.A.D., S. Susanto, dan D. Nursyamsi. 2014. Penentuan metode ekstraksi P tanah inceptisols untuk tanaman cabai (Capsicum annuum L.). Jurnal Hortikultura, 24(1):42–48.
Aprianto, F., R. Rosliani, dan Liferdi. 2020. Korelasi antara serapan P tanaman cabai (Capsicum annum L.) dengan metode penetapan P tersedia tanah ordo Inceptisol Subang. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 7(2):321–327.
Balai Penelitian Tanah. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah, Bogor.
Beck, M.A., L.W. Zelazny, W.L. Daniels, and G.L. Mullins. 2004. Using the Mehlich 1 extract to estimate soil phosphorus saturation for environmental risk assessment. Soil Science Society of America Journal, 68(5):1762–1771.
Cate, R.B. and L.A. Nelson. 1971. A simple statistical procedure for partitioning Soil-List correlation in two classes. Soil Sciencce Society of America Journal, 35:658–659.
Chen, D., M. Hu, Y. Guo, J. Wang, H. Huang, and R.A. Dahlgren. 2017. Long-term (1980- 2010) changes in cropland phosphorus budgets, use efficiency and legacy pools across townships in the Yongan Watershed, Eastern China. Agriculture, Ecosystem & Environment, 236:166–176.
Fixen, P.E. and J.H. Grove. 1990. Testing soils for phosphorus. In Westerman, R.L. (Ed.). Soil Testing and Plant analysis. SSSA, Madison. WI. hlm 141–180.
Haden, V.R., Q.M. Katterings, and J.E. Kahabka. 2007. Faktor effecting change in soil test phosporus folowing manure and fertilizer application. Soil Sciencce Society of America Journal, 71(4):1225–1232.
Hartono, A., D. Nadalia, dan S.L.H. Khuluq. 2019. Penentuan batas kritis fosfor untuk pertumbuhan tanaman cabai merah besar (Capsicum annuum L.) pada tanah di Pulau Jawa. Jurnal Hortikultura Indonesia, 10(3): 190-199.
He, Z., T.S. Griffin, and C. Honeycutt. 2004. Evaluation of soil phosphorus transformations B22 sequential fractionation and phosphatase hydrolysis. Soil Science, 169(7):515–527.
Kartika, J.G. and A.D. Susila. 2008. Phosphorus correlation study for vegetable grown in the Ultisols-Nanggung, Bogor, Indonesia, sustainable agriculture and natural resource management collaborative research support program (SANREM CRSP). SANREM-TMPGES Publication. Working paper No. 7–8.
Leiwakabessy, F.M. 1998. Kesuburan Tanah. Pertanian IPB, Bogor.
Muliana, S. Anwar, A. Hartono, A.D. Susila, dan S. Sabiham. 2018. Pengelolaan dan pemupukan fosfor dan kalium pada pertanian intensif bawang merah di empat desa di Brebes. Jurnal Hortikultur Indonesia, 9(1):27–37.
Nurhidayah, N.R. Sennang, dan A. Dachlan. 2016. Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada berbagai perlakuan berat umbi dan pemotongan umbi. Jurnal Agrotan, 2(1):84–97.
Olsen, S.R. and L.E. Sommers. 1982. Phosphorus. In Page, A.L., R.H. Miller. and D.R. Keeney. Eds., Methods of Soil Analysis. Part 2: Chemical and Microbiological Properties, American Society of Agronomy, Inc., Madison, 403-427.
Rowe, H., P.J.A. Withers, P.A. Baas, N.I. Chan, D. Doody, J. Holiman, B. Jacobs, H. Li, G.K. MacDonald, R. McDowell, A.R. Sharpley, J. Shen, W. Taheri, M. Wallenstein, and M.N. Weintraub. 2016. Integrating legacy soil phosphorus into sustainable nutrient management strategies for future food, bioenergy and water security. Nutrient Cycling in Agroecosyst, 104:393–412.
Septiana, L.R., Machfud, dan I. Yuliasih. 2017. Peningkatan kinerja rantai pasok bawang merah (studi kasus: Kabupaten Brebes). Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 27(2):125–140.
Sirappa, M.P. and P. Tandisau. 2015. Ascertainment of k nutrient availability class for maize B22 several simethods. Journal of Tropical Soils, 20(1):21–27.
Sucunza, F.A., F.H.G. Beoma, F.O. Garciab, M. Boxlerc, and G. Rubio. 2018. Long-term phosphorus fertilization of wheat, soybean and maize on Mollisols: Soil test trends, critical levels and balances. European Journal of Agronomy, 96:87– 95.
Sumarni, Rosliani, Basuki, dan Hilman. 2012. Respons tanaman bawang merah terhadap pemupukan fosfat pada beberapa tingkat kesuburan lahan (status P-tanah). Jurnal Hortikultura, 22(2):129–137.
Tando, E. 2019. Upaya efisiensi dan peningkatan ketersediaan nitrogen dalam tanah serta serapan nitrogen pada tanaman padi sawah (Oryza sativa L.). Buana Sains, 18(2):171–180.
Umaternate, G.M., J. Abidjulu, dan A.D. Wuntu. 2014. Uji metode olsen dan bray dalam menganalisis kandungan fosfat tersedia pada tanah sawah di Desa Konarom Barat Kecamatan Dumoga Utara. Jurnal Mipa Unsrat Online, 3(1):6–10.
Wijanarko, A. dan A. Taufiq. 2008. Penentuan kebutuhan pupuk P untuk tanaman kedelai, kacang tanah dan kacang hijau berdasarkan uji tanah di lahan kering masam Ultisol. Buletin Palawija, 15:1–8.
Diterbitkan
2024-04-01