Aplikasi Kombinasi Biochar dan Pupuk Hayati pada Tanaman Jagung di Lahan Kering Kabupaten Pandeglang
Application of Biochar and Biofertilizer Combination on Corn in Up Land Pandeglang Regency
Abstrak
Biochar merupakan bahan alternatif pembenah tanah dari pemanfaatan limbah biomassa berpotensi sebagai bagian dari upaya rehabilitasi lahan terdegradasi, khususnya lahan kering. Biochar juga berfungsi sebagai habitat mikrob tanah yang berperan penting dalam ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Pemanfaatan pupuk hayati di bidang pertanian merupakan bagian dari dukungan terhadap pertanian berkelanjutan karena bersifat ramah lingkungan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aplikasi kombinasi biochar dan pupuk hayati terhadap sifat kimia dan biologi tanah serta pertumbuhan dan hasil tanaman jagung di lahan kering Kabupaten Pandeglang. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dua faktor yang ditempatkan dalam rancangan acak lengkap. Faktor pertama adalah biochar dengan 3 taraf (0; 2.5; 5 ton ha-1) dan faktor kedua adalah kombinasi pupuk hayati cair (PHC) dengan pupuk NPK terdiri atas 5 macam (100% PHC, 100% NPK, 25% PHC + 75% NPK, 50% PHC + 50% NPK, dan 75% PHC + 25%NPK). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 45 satuan unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan aplikasi biochar dosis 5 ton ha-1 (B2) nyata meningkatkan K-tersedia dalam tanah dan tinggi tanaman. Kombinasi pemupukan 75% pupuk hayati cair dan 25% pupuk NPK (P4) nyata meningkatkan jumlah populasi bakteri penambat N2 dan bakteri selulolitik. Kombinasi biochar dosis 2 dengan 100% pupuk NPK (B2P1) merupakan kombinasi perlakuan yang paling baik dalam memperbaiki status unsur hara tanah. Di sisi lain, kombinasi aplikasi biochar dosis 1 dengan pemupukan pupuk hayati cair dan pupuk NPK konsentrasi 50:50 (B1P3) memiliki peluang untuk mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
Unduh
Referensi
Ajema, L. 2018. Effects of biochar application on beneficial soil organism review. Int J Res Stu Scie, Eng Tech., 5(5): 9–18.
Anderson, C.R., L.M. Condron, T.J. Clough, M. Fiers, A. Stewart, R.A. Hill and R.R. Sherlock. 2011. Biochar induced soil microbial community change: implications for biogeochemical cycling of carbon, nitrogen, and phosphorus. Pedobiologia, 54(5–6): 309–320.
Chan, K.Y., L.V. Zwietter, I. Meszaros, A. Downie and S. Joseph. 2007. Agronomic value of green waste biochar as a soil amendment. Aust J Soil Res., 45: 629–634.
Dil, M., M. Oelbermann and X. Wei. 2014. An evaluation of biochar pre-conditioned with urea ammonium nitrate on maize (Zea mays L.) production and soil biochemical characteristics. Can J Soil Sci., 94: 551–562.
Dinas Pertanian Kabupaten Pandengan. 2020. Sasaran dan Realisasi Intensifikasi Tanaman Pangan tahun 2020. Pandeglang: Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang.
Hale, S.E., V. Alling, V. Martinsen, J. Mulder, G.D. Breedveld and G. Cornelissen. 2013. The sorption and desorption of phosphate-P, ammonium-N and nitrate-N in cacao shell and corn cob biochars. Chemosphere, 91(11): 1612–1619.
Kumar, R., N. Kumawat and Y.K. Sahu. 2017. Role of biofertilizers in agriculture. Popular Kheti, 5(4): 63–66.
Lehmann, J., J. Rillig MC, Thies, C.A. Masiello, W.C. Hockaday and D. Crowley. 2011. Biochar effect on soil biota – a review. Soil Biol Biochem., 43: 1812–1836.
Liu, S., Y. Zhang, Y. Zong, Z. Hu, S. Wu, J. Zhou, Y. Jin dan J. Zou. 2016. Response of soil carbon dioxide fluxes, soil organic carbon, and microbial biomass carbon to biochar amendment: a meta-analysis. GCB Bioenergy, 8(2): 392–406.
Liu, S., J. Meng, L. Jiang, X. Yang, Y. Lan, X. Cheng and W. Chen. 2017. Rice husk biochar impacts soil phosphorous availability, phosphatase activities and bacterial community characteristics in three different soil types. Appl Soil Ecol., 116: 12–22.
Nurida, N.L. 2014. Potensi pemanfaatan biochar untuk rehabilitasi lahan kering di Indonesia. J Sumberdaya Lahan. Edisi khusus: 57–68.
Praing, M.W., Y.P. Situmeang and I.B.K. Mahardika. 2018. Penggunaan berbagai jenis biochar dan jenis pupuk dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Gema Agro., 23(2): 176–181.
Sandiwantoro, R.T., W.E. Murdiono and T. Islami. 2017. Pengaruh sistem olah tanah dan pemberian biochar pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.). J Produksi Tanaman, 5(10): 1600–1607.
Santosa, E. 2007. Mikroba pelarut fosfat. Di dalam: Saraswati R, Husen E, Simanungkalit RDM (Eds). Metode Analisis Biologi Tanah. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. 39–52 pp.
Saraswati, R., T. Prihatini and R.D. Hastuti. 2004. Teknologi pupuk mikroba untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan keberlanjutan sistem produksi padi sawah. Di dalam: Agus F, Adimihardja A, Hardjowigeno S, Fagi Am, Hartatik W (Eds). Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 169–189 pp.
Steinbeiss, S., G. Gleixner and Antonietti. 2009. Effect of biochar amendment on soil carbon balance and soil microbial activity. Soil Biol Biochem., 41(6): 1301–1310.
Tang, J., W. Zhu, R. Kookana and A. Katayama. 2013. Characteristics of biochar and its application in remediation of contaminated soil. J Biosci Bioeng., 116(6): 653–659.
Yu, O.Y., R. Brian and S. Sam. 2013. Impact of biochar on the water holding capacity of loamy sand soil. Int J Energ., Environ Eng., 4(44): 1–9.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University