Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza terhadap Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum) pada Latosol Dramaga
Application of Mycorrhizal Biofertilizer on Shallot (Allium cepa var. aggregatum) Plant on Latosol Dramaga
Abstrak
Pupuk hayati mikoriza dapat mempertahankan produktivitas lahan dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) serta mengetahui infeksi akar, dan pengaruhnya terhadap kadar N, P, K tanah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan pengujian pupuk hayati yang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 70/ Permentan/ SR. 140/10/2011, terdiri dari 6 perlakuan (A-F) sebagai berikut: A) kontrol, B) pupuk standar, C) pupuk hayati mikoriza, D) pupuk hayati mikoriza + 25% pupuk standar, E) pupuk hayati mikoriza + 50% pupuk standar, F) pupuk hayati mikoriza + 75% pupuk standar. Terdapat 5 ulangan sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Pupuk hayati mikoriza dapat mengurangi kebutuhan pupuk standar (PS) menjadi 25% sampai 50%. Kombinasi pupuk hayati 2.5 g/tanaman dengan 50% PS menghasilkan tinggi tanaman dan bobot biomassa terbaik, namun secara ekonomis lebih direkomendasikan pemakaian 25% PS. Perlakuan yang diaplikasikan mikoriza memiliki nilai infeksi akar yang sangat tinggi yaitu diatas 75%. Jenis spora yang berhasil berasosiasi adalah Acaulospora sp., Glomus etunicatum, dan Glomus sp. Pengaplikasian mikoriza menghasilkan respons peningkatan sebesar 14.91% pada P-tersedia Latosol, sedangkan terhadap K-dd dan N-total tidak berpengaruh nyata.
Unduh
Referensi
Brundertt, M.N., Bougher, B., Dell, T.G., Malayczuk, N. 1996. Working with Mycorrhizas in Forestry and Agricultre. ACIAR Monograph 32. Canberra (AU): Australian Centre for International Agriculture Research.
Clapp, J.P., Fitter, A.H., Merryweather, J.W. 1996. Arbuskular mycorrhizas. Di dalam: Hall GS, Lasserre P, Hawksworth DL, editor. Methods for the Examination of Organismal Diversity in Soils and Sediments. Wallingford (UK): CAB International.
Farzaneh, M., Vierheilig, H., Lossl, A., Kaul, H.P. 2011. Arbuscular mycorrhiza enchances nutrient uptake in chickpea. Plant Soil Environ. 57: 465-470.
Feng, G., Song, Y.C., Li, X.L., Christie, P. 2003. Contribution of arbuscular mycorrhizal fungi to utilization of organic sources of phosphorus by red clover in a calcareous soil. Appl Soil Ecol. 22(1): 139-148.
Galii, U., Meier, M., Brunold, C. 1993. Effect of cadmium on non-mycorrhizal and mycorrhizal fungus (Lassasaria laccata Scop.Ex.Fr) Bk and Br: sulphate reduction, thiols and distribution of the heavy metal. New Phytol. 125(1): 837-843.
Hazra, F., Istiqomah, F.N., Adriani, L. 2020. Efektivitas mikoriza dalam meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pupuk pada tanaman bawang merah (Allium Ascalonicum L.). Prosiding Seminar Nasional PERHORTI 2020. Sinergisme Membangun Kawasan Hortikultura Tangguh dan Menyehatkan. Perhimpunan Hortikultura Indonesia (PERHORTI), 17 November 2020, pp. Hal : 257-264.
Hazra, F., and Novtiar R.P. 2020. Effectiveness of MZ2000 mychorrizal biofertilizer on the growth of Sengon seedlings. Journal of Soil Science and Environment 22(1) : 35-39.
Hazra, F., Gusmaini, dan Wijayanti D. 2019. Aplikasi bakteri endofit dan mikoriza terhadap kandungan unsur N, P, dan K pada pembibitan tanaman Lada. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 21(1) : 42-50.
Kurniawati, P. 2011. Pengaruh pemberian inokulum mikoriza dn pemupukan NPK terhadap pertumbuhan semai longkida (Nauclea orientalis L.) pada kondisi tergenang dan tidak tergenang[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Mohamed, A.A., Eweda, W.E.E., Heggo, A.M., Hassan, E.A. 2014. Effect of dual inoculation with arbuscular mycorrhizal fungi and sulphur-oxidising bacteria on onion (Allium cepa L.) and maize (Zea mays L.) grown in sandy soil under green house conditions. J. Annals of Agricultural Science 59(1): 109-118.
Musafa, M.K., Aini, L.Q., Prasetya, B. 2015. Peran mikoriza arbuskula dan bakteri pseudomonas fluorescens dalam meningkatkan serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung pada Andisol. J. Tanah dan Sumberdaya Lahan. 2(2): 191-197.
Musfal. 2008. Efektifitas cendawan mikoriza arbuskular (CMA) terhadap pemberian pupuk spesifik lokasi tanaman jagung pada tanah Inceptisol[Tesis]. Medan: Sekolah Pasca Sarjana USU.
Novtiar, R.P. 2019. Aplikasi pupuk hayati mikoriza pada semai sengon buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.)[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nurmasyitah, Syafruddin, Sayuthi, M. 2013. Pengaruh jenis tanah dan dosis fungi mikoriza arbuskular pada tanaman kedelai terhadap sifat kimia tanah. J. Agrista. 17(3): 103-110.
Permentan. 2011. Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. Peraturan Menteri Pertanian No. 70/ Permentan/ SR. 140/10/2011.
Rajapakse, S., Miller, J.C. 1992. 15 Methods for studying vesicular-arbuscular mycorrhizal root colonization and related root physical properties. Methode In Microbiology. (24) lo: 301-316.
Rini, M.A., Safitri, N., Bakrie, A.H. 2019. Penggunaan berbagai jenis dan dosis fungi mikoriza arbuskula untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman tomat. Hal 307-314. Dalam H. Susanti, D.E. Adriani, R.I. Septiani, D. Pebriani, H. Saputra (eds.). Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia 2019. Hortikultura Berkontribusi Menyehatkan Bangsa. Banjarmasin, 21-22 Agustus 2019
Setiadi, Y. 1991. Aplikasi N Mutu Bidang Pertanian. Jakarta (ID): Direktorat Perguruan Tinggi Swasta, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Swasta.
Sugiartini, E., Mayasari, K., Ikrarwati. 2016. Petunjuk Teknis Budidaya Bawang Merah di Lahan dan di dalam Pot atau Polybag. Jakarta (ID): Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta.
Sumiati, E., Gunawan, O.S. 2006. Aplikasi pupuk hayati mikoriza untuk meningkatkan efisiensi serapan unsur hara NPK serta pengaruhnya terhadap hasil dan kualitas umbi bawang merah. J. Hort. 17(1): 34-42.
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University