Spectroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR) Asam Humat dari Kompos Kotoran Ayam dengan Biodekomposer Berbeda

Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy of Humic Acid from Chicken Manure Compost with Different Biodecomposers

  • Ratri Noorhidayah Jenderal Soedirman University
  • Muhammad Bachtiar Musthafa
  • Sisno
Kata Kunci: FTIR, Asam Humat, Kompos Kotoran Ayam, EM4, Cacing

Abstrak

Asam humat merupakan senyawa akhir hasil dekomposisi dan humifikasi sehingga lebih bersifat resisten. Peranan asam humat antara lain : bahan penguat untuk meningkatkan efisiensi remediasi elektrokinetik dari kontaminasi arsenik , membatasi toksisitas Cd dan Pb pada cacing tanah di dalam tanah, agen penyemen dalam matriks tanah untuk menekan degradasi lingkungan tambang mineral. Penelitian dilakukan guna mendapatkan ektrak asam humat dari kompos limbah pertanian dan peternakan. Asam humat diekstrak dari kompos dengan menggunakan asam kuat dan basa kuat. Kompos dari Kotoran ayam diharapkan menjadi solusi  limbah peternakan yang berpotensi mencemari lingkungan. Pembuatan kompos kotoran ayam dipadukan dengan limbah dan gulma pertanian seperti jerami, bonggol jagung, bonggol pisang, kulit durian dan eceng gondok. Dekomposisi dilakukan dengan bantuan biodekomposer EM4, Ragi Kompos dan Cacing tanah. Gugus fungsional yang menjadi penciri asam humat dari kompos kotoran ayam dengan beragam bahan tambahan dan biodekomposer yakni Puncak serapan 3450 - 3300 cm-1 , 2980-2920 cm-1,  1660-1630 cm-1 dan 1170-950 cm-1 . derajat humifikasi yang rendah di semua perlakuan merupakan penciri kompos dengan dengan tong berjalan efektif. EM4 paling efektif untuk meningkatakan laju dekomposisi bahan organikpada perlakuan

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Bai, Hongcheng., Mei Luo, ShiqiangWei, Zhenmao Jiang, dan Mingjing He. 2020. The vital function of humic acid with different molecular weight in controlling Cd and Pb bioavailability and toxicity to earthworm (Eisenia fetida) in soil. 2. Journal of Cleaner Production. Vol 279.
Kononova, M.M. 1975. Soil Organik Matter. Pergamon, London.
Li, Jiangpeng, Ying Ding, Kaili Wang, NingqingLi, Guangren Qian, YunfengXu, dan Jia Zhang. 2020. Comparison of humic and fulvic acid on remediation of arsenic contaminated soil by electrokinetic technology. Chemosphere. Volume 241, February 2020, 125038.
Marlinawati, Bohari Yusuf,Alimuddin. 2015. Pemanfaatan Arang Aktif Dari Kulit Durian (Durio Zibethinus L.) Sebagai Adsorben Ion Logam Kadmium (II). Jurnal Kimia Mulawarman Volume 13- 2015. P-ISSN 1693-5616
Mirandaa, G.APortillo., et all.,. 2020. Humic substances reduce the erodibility of soils in mining areas. Journal of Cleaner Production. 279(2021)123700.
Purwanto, 1992. Laksana Humus dan Kompleks Al-/Fe- Andosol di Sepanjang Lereng Utara Gunung Slamet pada Beberapa Ketinggian Tempat. Tesis. Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta.
Purwanto, B., et al. 2008. Kinetika Mineralisasi Nitrogen Untuk Mengestimasi Ketersediaan Nitrogen Pada Tanah-Tanah Gambut. Laporan Penelitian. UGM. Yogyakarta
Rachmawati, Sri., 2020. Upaya Pengelolaan Lingkungan Usaha Peternakan Ayam. Wartazoa. Vol. 9 No. 2 Th. 2000
Yuwono, Teguh, 2006, Kecepatan Dekomposisi dan kualitas Kompos Sampah Organik. Jurnal Inovasi Pertanian. Vol. 4, No.2
Diterbitkan
2021-04-01