Strategi Pengembangan Lahan Budidaya Jagung dan Padi di Wilayah Daratan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur

Land Development Strategies for Corn and Paddy Cultivation in the Mainland of Sumenep Regency, Madura, East Java

  • Khairul Anam Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, Sekolah Pascasarjana, IPB University, Jl. Lingkar Akademik, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Khursatul Munibah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University, Jl. Meranti, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Untung Sudadi Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University, Jl. Meranti, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Kata Kunci: Kesesuaian Lahan, Ketahanan Pangan, Ketersediaan Lahan, Neraca Pangan

Abstrak

Tantangan utama dalam peningkatan ketahanan pangan di Indonesia adalah menyelesaikan masalah terkait penurunan nisbah ketersediaan lahan yang sesuai untuk budidaya tanaman pangan pokok dengan kebutuhannya. Lahan pertanian eksisting di wilayah daratan Kabupaten Sumenep, Madura, salah satu lumbung pangan Provinsi Jawa Timur,  terutama digunakan untuk budidaya jagung dan padi, masing-masing meliputi 55% and 20,67% luas area. Penelitian ini bertujuan (a) menganalisis ketersediaan lahan yang sesuai untuk pengembangan budidaya padi dan jagung, (b) menghitung neraca pangan dan luas baku lahan budidaya kedua komoditas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing, serta (c) menyusun prioritas strategi pengembangan lahan untuk budidaya padi dan jagung dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah daratan Kabupaten Sumenep. Dalam penelitian ini diaplikasikan teknik interpretasi visual, overlay, dan pencocokan peta dengan bantuan perangkat lunak Sistem Informasi Geografi serta metode deskriptif. Lahan tersedia yang sesuai untuk budidaya jagung dan padi masing-masing seluas 20.078 dan 10.565 Ha. Neraca pangan untuk jagung dan beras menunjukkan surplus masing-masing 254.334 dan 1.483 ton pada tahun 2033, dan  kebutuhan lahan untuk memenuhi proyeksi kebutuhan kedua komoditas masing-masing adalah 10.774  dan 17.673 Ha. Hal ini mengindikasikan peningkatan jumlah penduduk lokal yang berubah kebiasaan konsumsi pangan pokoknya ke campuran jagung-beras dengan komposisi beras lebih tinggi. Tiga strategi prioritas untuk pengembangan lahan dielaborasi dan didiskusikan.

 

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Basith, A. 2012. Model Sistem Dinamis Sediaan Beras Nasional [disertasi]. Institut Pertanian Bogor.

Cornish, P.S., D. Karmakar, A. Kumar, S. Das, and B. Croke. 2015. Improving crop production for food security and improved livelihoods on the East India Plateau. I. Rainfall-related risk with rice and opportunities for improved cropping systems. J. Agricultural Systems, 137: 166-179.

Djaenudin, D., M. Hendrisman, H. Subagyo, dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Balai Penelitian Tanah, Puslitbangtanak Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Lillesland, T.M. and R.W. Kiefer. 1979. Remote Sensing and Image Interpretation. John Wiley. New York.

Munibah, K., S.R.P. Sitorus, E. Rustiadi, K. Gandasasmita dan Hartrisari. 2009. Model Hubungan antara Jumlah Penduduk dengan Luas Lahan Pertanian dan Permukiman (Studi Kasus DAS Cidanau, Provinsi Banten). Jurnal Tanah dan Lingkungan. 11(1): 32-40.

Nahdi, Z., H.H.S. Hendro, H. Supriyo dan Solekhan. 2014. Implementasi Sistem Informasi Geografis untuk Inventarisasi Data Komoditas Pertanian dan Informasi Kondisi Lahan di Kabupaten Kudus. Jurnal Pertanian, 17(1): 79-89.

Nurdin, S., Widiatmaka dan K. Munibah. 2016. Perencanaan Pengembangan Lahan Sawah di Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 6(1): 1-12.

Qiu, B., W. Li, Z. Tang, C. Chen and W. Qi. 2015. Mapping paddy rice areas based on vegetation phenology and surface moisture conditions. J. Ecological Indicators, 56:97-86.

Widiatmaka, W. Ambarwulan, K. Munibah, K. Murtilaksono, R.P. Tambunan, Y.A. Nugroho, P.B.K. Santoso, Suprajaka dan Nurwadjedi. 2013. Interpretasi Survei Tanah dan Evaluasi Lahan untuk Perencanaan Peningkatan Produksi Padi: Studi Kasus Kabupaten Lombik Timur. Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia (FIT ISI), 4: 56-63.

Widiatmaka, W. Ambarwulan, A. Sutandi, K. Murtilaksono, K. Munibah dan U. Daras. 2015. Suitable and Available Land for Cashew (Anacardium occidentale L.) in the Island of Lombok, Indonesia. Journal of Applied Horticulture, 17(2): 129-139.

Widiatmaka, W. Ambarwulan dan Sudarsono. 2016a. Spatial Multicriteria Decision Making for Delineating Agricultural Land in the Jakarta Metropolitan’s Hinterland: Case Study of Bogor Regency, West Java. Agrivita Journal of Agricultural Science, 38(2): 105-115.

Widiatmaka, W. Ambarwulan, P.B.K. Santoso, S. Sabiham, Machfud and M. Hikmat. 2016b. Remote sensing and land suitability analysis to establish local specific inputs for paddy fields in Subang, West Java. Procedia Enviromental Sciences, 33: 94-107.

Wirosoedarmo, R., A.T. Sutanhaji, E. Kurniati dan R. Wijayanti. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung Menggunakan Metode Analisis Spasial. Agritech, 31(1): 71-78.

Diterbitkan
2020-10-01