Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Manggis dan Potensi Pengembangannya di Kecamatan Pauh Kota Padang

Land Suitability for Mangosteen and Its Potential Development in Pauh District, Padang City

  • Dyah Puspita Sari Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian UNAND
  • Ranti Novia Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian UNAND
  • Juniarti Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian UNAND
Kata Kunci: Evaluasi kesesuaian lahan, Manggis, Kecamatan Pauh

Abstrak

Manggis memiliki potensi di bidang ekonomi, data statistik tahun 2015 menunjukkan bahwa ekspor manggis mencapai nilai USD 17.2 juta. Kecamatan Pauh dipilih sebagai sentra pengembangan perkebunan manggis di Kota Padang. Pengembangan ini harus didasari dengan kesesuaian lahan sehingga tanaman manggis dapat tumbuh selaras dengan iklim dan kondisi lahan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pauh Kota Padang. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survei dengan beberapa tahapan yaitu persiapan, pra survei, survei utama, analisis di laboratorium, dan pengolahan data. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan metoda matching yaitu membandingkan nilai kualitas dan karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesesuaian lahan untuk tanaman manggis diklasifikasikan ke dalam kelas sesuai marjinal (S3) dengan sub kelas S3nr untuk SL1,2,3,4,7,8,9,11,15; sub kelas S3nr,eh untuk SL5 dan SL10; subkelas S3eh untuk SL14. Namun, pada satuan lahan SL6,12,13, dan 16 didapatkan kelas kesesuaian cukup sesuai (S2) dengan subkelas S2wa,nr untuk SL6 dan SL16; S2wa,rc,nr,eh untuk SL12; dan S2wa,rc,nr untuk SL13. Faktor pembatas yang umum pada masing-masing lahan adalah retensi hara (nr) dan bahaya erosi/lereng (eh). Terdapat 3 kelurahan (Lambung Bukit, Limau Manis, dan Limau Manis Selatan) di Kecamatan Pauh yang memiliki potensi paling besar untuk dikembangkan sebagai wilayah pengembangan perkebunan manggis dengan total luas 5,862 ha.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Badan Pusat Statistik. 2017. Kecamatan Pauh Dalam Angka 2017. BPS. Padang. 75 pp.

Djaenuddin, D., H. Marwan, H. Subagjo dan A. Hidayat. 2011. Petunjuk Teknis Lahan untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. 36pp.

Fiantis, D. 2015. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Universitas Andalas. Padang. 264 pp.

Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.A. Diha, G.B. Hong, dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung. 488 pp.

Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. 288 pp.

Rayes, L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. CV Andi. Yogyakarta. 299 pp.

Sastrohartono, H. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Perkebunan dengan Aplikasi Extensi Artificil Neural Network (Ann. Avx) dalam Arcview-GIS. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Stiper. Yogyakarta.

Stevenson, F.T. 1994. Humus Chemistry. John Wiley and Sons. New York. 512 pp.

Sitorus, S. 1989. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Tarsito. Bandung. 185 pp.

Diterbitkan
2020-10-01