Analisis Kinerja DAS Pedindang Pasca Tambang Timah Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung

Analysis of Pedindang Bassin Performance Post Tin Minning in Central Bangka Regency, Bangka Belitung Province

  • Hendi Hendra Bayu Program Studi Ilmu Pengelolaan DAS, Sekolah Pascasarjana, IPB University, Kampus IPB Darmaga
  • Dwi Putro Tejo Baskoro Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB University, Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
  • Latief Mahir Rachman Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University, Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
Kata Kunci: Koefisien, degradasi, aliran permukaan

Abstrak

Aktifitas kegitan manusia di dalam DAS Pedindang secara langsung mempengaruhi keadaan fisik lahan, kualitas air, dan kinerja DAS Pedindang. Aktifitas kegiatan penambangan merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan kerusakan tanah, menurunnya kualitas air dan meningkatnya aliran permukaan. Tujuan penelitian ini adalah: i) menganalisis kualitas air di DAS Pedindang pada daerah hulu dan daerah lain yang mengalami pencemaran; ii) menganalisis tingkat kerusakan tanah yang berada di DAS Pedindang pasca penambangan timah; iii) mengevaluasi kinerja DAS Pedindang dengan pendekatan Koefisien Regim Aliran (KRA) dan Koefisien Aliran Tahunan (KAT). Penelitian ini menggunakan metode analisis tumpangtindih GIS serta penilaian ambang batas kerusakan tanah, penilaian ambang batas kualitas air dan kinerja DAS dengan penilaian KRA dan KAT. Hasil evaluasi DAS Pedindang menunjukkan bahwa kondisi kualitas air dalam DAS pedindang mengalami penurunan di wilayah hilir akibat aktifitas tambang, sehingga perlu adanya penanganan tanah tambang.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Alloway, B.J. 1995. Heavy Metals in Soils. Chapman & Hall. London

Asdak, C. 2014. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

[BPDASHL] Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Baturusa

Cerucuk. 2012. Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (RTL – RLKT) DAS Baturusa_Cerucuk. BPDAS. Bangka Belitung

[DLH] Dinas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Bangka Belitung. 2016. Buku Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Provinsi Bangka Belitung. Bangka

Ghildyal, B.P. 1978. Effects of compactions and puddling on soil physical properties and rice growth in soil and rice. Soil and Rice. P.317-336.

Gidding, J.C. 1973. Chemistry, Mans and Environmental Changes: An Integrated Approach. Canfield. New York

Haryanto, E.T., Hendrawan, E. Sukiyah dan B. Joy. 2017. Analisis Hasil Air (“Water Yield”) Berdasarkan Debit Aliran Sungai, DTA Citarik Bagian Hulu, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat: Bulletin of Scientific Contribution, Vol 15, Nomor 1, April 2017: 17 – 26

Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.A. Diha, G.B. Hong dan H.H. S. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.

Hindriani, H. 2013. Kajian Peningkatan Kualitas Air Sungai Ciujung Berdasarkan Parameter Senyawa Aox (Adsorbable Organic Halides) Dengan Model Wasp (Water Quality Analysis Simulation Program) Dan Model Dinamis. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor

Inonu, I., D. Budianta, M. Umar, Yakup, A.Y.A. Wiralaga. 2011. Respon klon karet terhadap frekuensi penyiraman di media tailing pasir pasca penambangan timah. J. Agron., 39(2): 131-136.

Nugroho, H.Y.S.H. 2015. Analisis Debit Aliran DAS Mikro dan Potensi Pemanfaatannya. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 4(1): 23 – 34

Rachman L.M. 2018. Potensi, Peran Dan Kontribusi Perguruan Tinggi Dalam Restorasi Sungai. Prosiding Fakultas Geografi Universitas Muhamadiyah. (Belum Terbit)

Republik Indonesia. 2000. Peraturan Pemerintah No 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa. Sekertariat Negara Republik Indonesia. Jakarta

Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Sekertariat Negara Republik Indonesia. Jakarta

Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kehutanan No 61 Tahun 2014 tentang Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Sekertariat Negara Republik Indonesia. Jakarta

Diterbitkan
2019-10-01