Pengaruh Aplikasi Pupuk Hayati Terhadap Dinamika Kelimpahan Mikrob pada Lahan Bekas Tambang Timah yang Ditanami Tanaman Lada (Piper nigrum L.)

Biofertilizer Application Influence in Dinamics of Microorganisms Abundance on Tin Mined Area planted Pepper Plant (Piper nigrum L.)

  • Patimah Siti Prodi Agoteknologi, FPPB, Universitas Bangka Belitung, Balunijuk Kabupaten Bangka Kepulauan Bangka Belitung
  • Inonu Ismed Dosen Prodi Agoteknologi, FPPB, Universitas Bangka Belitung, Balunijuk Kabupaten Bangka Kepulauan Bangka Belitung
  • Asriani Euis Prodi Agoteknologi, FPPB, Universitas Bangka Belitung, Balunijuk Kabupaten Bangka Kepulauan Bangka Belitung
Kata Kunci: Dosis, mikrob pelarut fosfat, mikrob penambat nitrogen

Abstrak

Pupuk hayati (biofertilizer) merupakan pupuk yang mengandung 9 konsorsium mikrob dan bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Keuntungan penggunaan pupuk hayati adalah untuk meningkatkan efisiensi pemupukan, menjaga kesuburan serta kesehatan tanah dan tanaman, sehingga meningkatkan hasil dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk hayati terhadap dinamika kelimpahan mikrob tanah di lahan bekas tambang timah yang ditanami tanaman lada (Piper nigrum L.) Metode yang digunakan adalah observasi langsung di lapangan melalui pengambilan sampel tanah dengan teknik purposive sampling. Sampel tanah diambil dari setiap taraf perlakuan pada lahan bekas tambang timah yang ditanami tanaman lada sebanyak 6 sampel. Seluruh sampel tanah kemudian diisolasi, media PDA untuk cendawan, media NA untuk bakteri dan media pikovskaya untuk pengujian mikrob pelarut fosfat baik untuk bakteri maupun cendawan, sehingga diperoleh sebanyak 54 cawan. Hasil menunjukkan bahPemberian dosis pupuk hayati yang berbeda-beda tidak berpengaruh terhadap dinamika kelimpahan mikrob. Perlakuan B4 (10 g L-1 tanaman-1) memberikan pengaruh yang relatif baik terhadap kelimpahan cendawan. Sedangkan perlakuan B3 (5 g L-1 tanaman-1) memberikan pengaruh yang relatif baik terhadap kelimpahan bakteri. Hasil dari uji fiksasi nitrogen diperoleh bakteri penambat N pada media NFB dengan adanya pellicle pada bagian bawah tabung reaksi. Hasil uji pelarut fosfat diperoleh dengan zona bening yang mengelilingi bakteri dan cendawan. Dari 6 sampel tanah yang dianalisis mengandung bakteri fiksasi nitrogen dan Bacillus cereus dengan bakteri sebagai pelarut fosfat.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Adesemoye, A.O., M. Obini and E.O. Ugoji. 2008. Comparison of plant growth promotion with Pseudomonas aeruginosa and Bacillus subtilis in three vegetables. Brazilian Journal of Microbiology, 39:423-426.

Brock, T.D., M.T. Madigan and J.M. Martinko. 1994. Biology of Microorganism, seventh edition. Prentice Hall, New Jersey.

Collins, C.I.I. dan P.M. Lyne. 1976. Microbiological Methods Foundation. Butterworths, London.

Dewi, I.M. 2008. Isolasi Bakteri dan Uji Aktifitas Kitinase Termofilik Kasar dari Sumber Air Panas Tinggi Raja, Simalungun, Sumatera Utara [Tesis]. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Fadiluddin, M. 2009. Efektivitas Formula Pupuk Hayati dalam Memacu Serapan Hara, Produksi, dan Kualitas Hasil Jagung dan Padi Gogo [Tesis]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Gentili, F., and A. Jumpponen. (2005). Handbook of Microbial Fertilizers. Rai MK, editor. The Hawort Press, Inc: New York.

Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Penerbit Gramedia, Jakarta.

Haran, S. dan N. Ansori (Eds). 1992. Bioteknologi Pertanian Bogor. Pusat Antar Universitas. Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hasibuan, B.E. dan M.D. Ritonga. 1981. Ilmu Tanah Umum. Fakultas Pertanian, USU, Medan.

Hidayat, N., M.C. Padaga dan S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Ilham, I.B.G. Darmayasa, I.G.M.O. Nurjaya dan R. Kawuri. 2014. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pelarut Fosfat Potensial pada Tanah Konvensional dan Tanah Organik. Jurnal Simbiosis, 2(1):173-183.

Ilyas, S. 2001. Mikrobiologi Dasar Diklat Kompilasi 28. Universitas Sumatera Utara Press, Medan.

Iqbal, A., M. Sajjad, A. Khan, F. Aqil and M. Singh. 2011. Microbial Appliations in Agriculture and the Environment. In Ahmad I., Ahmad F., Pichtel J. (eds) Microbes and Microbial Technology. Springer, New York.

James, J., C. Baker dan H. Swain. 2008. Prinsip-Prinsip Sains untuk Keperawatan. Erlangga, Jakarta.

Kapli, H. 2015. Kelimpahan dan Aktivitas Mikrob Tanah Pasca Aplikasi PGPR serta Peranannya pada Tanaman Jagung (Zea mays. L) [Tesis]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kloepper, J.W. and M.N. Schroth. 1978. Plant growth promotting rhizobacteria on radishes. In Angers, Editor. In Proceedings of the fourth International Conference on Plant Pathogenic bacteria. 1978 september 2; INRA,p 879-882. France

Lay, W.B. 1994. Analisis Mikrob di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mc. Mahon, M.E., A.M. Kofranek and V.E. Rubatzky. 2011. Hartmann’s Plant Science Growth Development and Utilization of Cultified Plants 4th Edition. Pearson Education, inc. Upper Saddle River, New Jersey.

Mihardjo, Ashna dan A. Majid. 2008. Pengendalian Penyakit Layu pada Pisang dengan Bakteri Antagonis Pseudomomas flourescens dan Bacillus subtilis. Jurnal Pengendalian Hayati, 1(12):26-31.

Nasahi, H.C. 2010. Peran Mikrob dalam Pertanian Organik. Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Nunik, S., S. Antonius dan R. Maman. 2011. Pengaruh Residu Pestisida Terhadap Pola Populasi Bakteri dan Fungi Tanah di Rumahkaca. Jurnal Teknologi Lingkungan, 12(1):43-53.

Prajnanta, F. 2004. Pemeliharaan Tanaman Budidaya Secara Intensif dan Kiat Sukses Beragribisnis. Penebar Swadaya Press, Bogor.

Purwantisari, S. 2009. Isolasi dan Identifikasi Cendawan Indigenous Rhizosfer Tanaman Kentang dari Lahan Pertanian Kentang Organik di Desa Pakis. Magelang. Jurnal BIOMA, 11(2):45.

Saraswati, R. dan Sumarno. 2008. Pemanfaatan Mikrob Penyubur Tanah. Iptek Tanaman Pangan, 3(1):41-58.

Saraswati R. 2012. Teknologi pupuk hayati untuk efisiensi pemupukan dan keberlanjutan sistem produksi pertanian. Dalam: Wigena P, Nurida NL, Setyorini D, Husnain, Husen E, Suryani E, editors. Seminar Nasional Pemupukan dan Pemulihan Lahan Terdegradasi; 2012 Jun 29-30. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. hlm. 727-738. Bogor.

Semangun, H. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Setiawati, M., D. Jusadi and R. Diana. 2016. Kecernaan Pakan dan Pertumbuhan Ikan Patin Pangasius hypopthalmus yang diberi Tepung dan Ekstrak Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 21(3):219-223.

Shurtleff, M.C. 1980. Compendium of Corn Disease. Second Ed. The American Phytopathological Society, Pp. 105. United State

Simanungkalit, R.D.M., E. Husein dan Saraswati. 2006. Baku Mutu Pupuk Hayati dan Sistem Pengawasannya. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.

Simanungkalit, R.D.M. and D.A. Suriadikarta. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, Bogor.

Sofatin, S., B.N. Fitria dan Y. Machfud. 2016. Pengaruh Kombinasi Pupuk NPK dan Pupuk Hayati terhadap Populasi Total Mikrob Tanah dan Hasil Jagung Manis (Zea mays L. saccharata) pada Inceptisols Jatinangor. Jurnal Soilrens, 14(2):33-37

Sudrajat, D., N. Mulyana dan A. Adhari. 2014. Seleksi Mikrob Rizosfer Lokal untuk Bioaktif pada Inokulan Berbasis Kompos Iradiasi. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 10(1):23-34.

Sujitno, S. 2007. Sejarah Timah di Pulau Bangka. PT. Timah tbk, Pangkalpinang.

Sunatmo, T.I. 2007. Eksperimen Mikrobiologi dalam Laboratorium. Ardy Agency, Bogor.

Suryanto, D. dan E. Munir. 2006. Potensi Pemanfaatan Isolat Bakteri Kitinolitik Lokal untuk Pengendali Hayati Jamur. In Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian USU, Pp. 15-25. Medan

Suwahyono, U. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan Efisien. Penebar Swadaya, Jakarta.

Suwarto. 2013. Lada Produksi 2 ton/ha. Penebar Swadaya, Jakarta.

Vessey, J.K. 2003. Plant Growth Promoting Rhizobakteria as Biofertilizers. Plant and Soil, 255:571-586.

Watanabe, I. 1979. Biological Nitrogen Fixation in Rice Soils. In Soils and Rice. IRRI. Pp. 465-478. Los Banos, Philippines.

Wibowo, A. 2001. Suppression of Sheath Blight Of Rice With Antagonistic Bacteria. Perlindungan Tanaman Indonesia, 7(2):21-25.

Wicaksono, T. 2015. Kajian Aktivitas Mikrob Tanah Pada Beberapa Cara Penggunaan Lahan Di Desa Pal IX Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Diterbitkan
2019-10-01