Indeks Produktivitas Tanah Berbasis Soil Taxonomy dan Korelasinya Dengan Produktivitas Kopi pada Beberapa Ordo Tanah
Soil Productivity Index Based on Soil Taxonomy and Its Correlation with Coffee Productivity in Several Soil Orders
Abstrak
Penilaian indeks produktivitas (IP) berbasis taksonomi tanah merupakan salah satu model yang sederhana dan bersifat relatif tetap, sehingga model ini sangat menjanjikan untuk kepentingan praktis dalam skala regional, namun sampai saat ini pengujian-pengujian lapangan menyangkut keakuratan model tersebut untuk tanaman tahunan masih belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keakuratan aplikasi model IP berbasis taksonomi tanah untuk tanaman kopi, yang dimanifestasikan dalam bentuk tingkat keeratan hubungan antara IP dengan produktivitas kopi robusta. Penelitian dilaksanakan di enam lokasi perkebunan kopi yang berada di wilayah Kabupaten Jember dan Banyuwangi, yaitu kebun kopi Sidomulyo (kebun rakyat), Rayap-1 dan Rayap-2, Tretes, Kampung Tengah, dan kebun Gumitir (kebun PTPN XII). Di setiap lokasi dibuat satu profil tanah pewakil berukuran 1 x 1,5 m dengan kedalaman 1 m untuk keperluan pencanderaan morfologi tanah dan analisis sifat-sifat fisika dan kimia setiap lapisan tanah. Analisis sifat-sifat tanah meliputi tekstur tanah, pH (H2O) dan pH (KCl), C-Organik tanah, kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa. Berdasarkan hasil pencanderaan dan sifat-sifat fisika kimia di enam lokasi penelitian tersebut, diperoleh empat jenis tanah tingkat subgrup, yaitu Typic Udorthents untuk kebun Sidomulyo (IP = 6); Typic Dystrudepts untuk kebun Rayap-2 (IP = 7); Typic Hapludalfs untuk kebun Rayap-1, Kampung Tengah dan Tretes (IP = 10);; serta Typic Eutrudepts untuk kebun Gumitir (IP = 11). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IP mempunyai hubungan positif sangat kuat dengan produktivitas kopi robusta (r = 0,84) dalam bentuk model linier sederhana, semakin tinggi IP produktivitas kopi robusta semakin meningkat.
Unduh
Referensi
Arifin, Z. 2011. Analisis Nilai Indeks Kualitas Tanah Entisol pada Penggunaan Lahan yang Berbeda. Agroteksos, 21(1):47-54.
CSR/FAO Staff. 1983. Reconnaissance Land Resource Surveys 1: 250,000 Scale Atlas Format Procedures. Centre for Soil Research, Ministry of Agriculture Government of Indonesia.
Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademi Presindo, Jakarta.
Huddleston, J.H. 1984. Development and use of soil productivity ratings in the United State. Geoderma, 32:297-317.
Lubis, D.S., A.S. Hanafiah dan M. Sembiring. 2015. Pengaruh pH terhadap pembentukan bintil akar, serapan hara N, P dan produksi tanaman pada beberapa varietas kedelai pada tanah inseptisol di rumah kasa. Online Agroekoteknologi, 3(3):1111-1115.
Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta
O’Geen, A.T., S.B. Southard dan R.J. Southard. 2008. A revised storie index for use with digital soil information. Publication No. 8335. 11 Pp. University of California-Division of Agriculture and Natural Resources. California.
Poerwowidodo, M. 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa, Bandung.
Sanchez, P.A., C.A. Palm dan S.W. Buol. 2003. Fertility capability soil classification: a tool to help assess soil quality in the tropics. Geoderma, 114:157-185.
Schaetzl, R.J., F.J. Krist dan B.A. Miller. 2012. A taxonomically based ordinal estimate of soil productivity for landscape-scale analyses. Soil Science, 177(4):288-299.
Sinclair Jr, H.R., R.R. Dobos dan S.W. Waltman. 2006. An approach to the development of inherent soil productivity indices. Issue 37. 5 Pp. National Cooperative Soil Survey Newsletter.
Soil Survey Staff. 1999. Soil Taxonomy: A Basic System of Soil Classification for Making and Interpreting Soil Surveys. Handbook Number 436. USDA-Natural Resources Conservation Service, Washington.
Soil Survey Staff. 2014. Keys to Soil Taxonomy, Twelfth Edition. USDA, Washington.
Storie, E.R. 1978. Storie Index Soil Rating. Division of Agricultural Sciences. Special Publication No. 3203. University of California.
Tangen, S. 2002. Understanding the Concept of Productivity. Proceedings of The 7th Asia Pacific Industrial Engineering and Management Systems Conference (APIEMS), Taipei.
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University